"Assalammualaikum..." ucap Carisa saat masuk ke kediaman orang tuanya.
"Waalaikumsalam..., eh non Risa kok datang mendadak non..?" tanya bi Ijah art di kediaman orang tua Carisa.
"Iya bi, lagi kangen sama mama papa. Mereka ada dirumahkan..?" tanya Carisa.
"Mereka lagi keluar non sejak pagi, lebih baik non Risa telfon saja," jawab bi Ijah.
"Yaah... padahal tadi Risa mau bikin kejutan bi," ucap Carisa.
"Kurang cepat sih non datangnya hhehe..., mau dibuatin minuman apa non?" tanya bi Ijah.
"hmm.. nanti saya ambil sendiri saja dikulkas bi," jawab Carisa.
"Ya sudah non sini kopernya bibi bawakan ke kamar non," ucap bi Ijah dan mengambil koper miliknya dan membawa ke kamar miliknya yang berada dilantai dua.
Carisa lantas berjalan ke kulkas untuk mengambil minuman dingin.
"Andai keluarga mas Aditya tau kondisi ekonomi papa mama mungkin mereka malah memanfaatkan diriku," gumam Carisa.
"Untung saja dulu aku tak menceritakan dengan detail usaha papa.." lanjut Carisa dan meneguk jus yang berada didalam kulkas.
Dia lantas naik kelantai dua menuju kamarnya untuk beristirahat dan sengaja tak menelfon papa mamanya.
"Bii nanti jangan bilang kalau saya datang yaa. Mungkin saat makan malam saya turun biar mereka terkejut," ucapku dengan sedikit tertawa.
"Iya non, beres itu mah. oh ya non Risa gak mau makan dulu..?" tanya bi ijah.
"Masih kenyang bi, nanti saja sekalian malam." jawab Carisa.
Saat ini sudah pukul empat sore, dia tadi makan siang sebelum berangkat kesini. Carisa menggunakan pesawat terbang yang hanya membutuhkan watu selama satu jam dan perjalanan dari bandara ke rumahnya juga tak sampai satu jam.
"Iya non, mau dimasakin apa buat makan malam nanti non..?" tanya bi ijah.
"hmm..... masakin ayam rica-rica sama rendang ya bi.." jawab Carisa.
"Beres non, ada lagi gak?" Tanya bi ijah.
"Udah itu aja, lainnya terserah bibi saja" jawab Carisa.
Setelah berdiskusi tentang makan malam, Carisa masuk ke kamarnya. Dia lantas mengecek ponselnya yang berda didalam tas sejak dari bandara tadi belum sempat dia buka. Ternyata ada banyak pesan dari Aditya.
[Baguss!! kamu beneran pulang ke rumah orang tau kamu tanpa memebritahu dulu] tulis Aditya dipesan yang ia kirim.
[Ayolah sayang... kirimkan uang kuliah Nadin, jangan hanya segitu. Ini kurangnya siapa yang mau nambahin..?" tulis Aditya lagi
Ternyata dia masih kekeh ingin meminta uang kuliah adiknya dibayar full. Carisa tk berniat membayar seperti biasa uang kuliah Nadin, entahlah dia lelah selama ini hanya dimanfaatkan oleh keluarga suaminya. Belum sempat dia memejamkan matnanya sang ibu mertua menelfon.
"Mau apa sih mama ini.." gumam Carisa dan melihat nama ibu mertua tertera dilayar ponselnya.
AKhirnya Carisa mengangkat penggilan karena dia penasaran dengan apa yang akan diminta oleh ibu mertuanya ini.
[Hallo assalamualaikum ma...] jawab Carisa.
[Waalaikumsalam Ris... kamu lagi di semarang?] tanya mama langsung to the point.
[iya ma.. baru saja sampai, tadi habis dari kantor Risa langsung berangkat. ada apa memangnya ma..?] tanya Carisa.
[harusnya kamu tak usah pulang dulu, uang kuliah adikmu saja masih kurang. Dari pada buat beli tiket pesawat lebih baik buat bayar kuliah nadinkan? kamu ini harusnya mengerti posisi mana yang lebih penting] ucap mama.
[maaf ma... bagi Risa kedua orang tua Risa juga sangat penting, makanya uangnya Risa buat membeli tiket pesawat] jawab Risa.
Mama Aditya dibalik telfon geram dengan jawaban yang diberikan oleh Carisa.
[tapikan gak urgent Ris.. kalau kangen bisa videocall bukan?] ucap mama.
[iya ma aku tau, tapi aku hanya ingin memeluk kedua orangtuaku apa salah? ] tanya Carisa.
[ahk sudahlah! berdebat sama kamu gak ada habisnya, mama gak mau tau segera kamu transfer uang kuliah buat nadin] jawab mama dan langsung memtikan panggilannya.
Carisa mengelus dadanya...
"Emang dikira aku mesin atm kalian yang selalu mengeluarkan uang? huh!! gerutu Carisa dan memejamkan matanya. Dia sungguh lelah dengan semua ini, apa dirinya harus cerita yang sesungguhnya pada orang tuanya atau memendam ini sendirian serta menyelesaikan masalah yang terjadi dirumah tangganya. Cukup lama Carisa memejamkan matanya hingga adzan maghrib berkumandang.
"Astaghfirullah... udah maghrib ternyata," gumam Carisa dan bangun dari tidurnya. Dia lantas bergegas ke kamar mandi agar badannya lebih segar serta segera menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.
"Saatnya makan malam.." gumam Carisa saat melirik jam yang ada di dinding.
Carisa turun dengan mengendap-ngendap karena papa dan mamanya sedang berada di ruang tv, kemungkinan menunggu bi Ijah selesai memasak untuk mereka.
"iih romantisnya.. " gumam Carisa melihat papa mamanya berduaan. Carisa dari belakang langsung memegang pundak kedua orang tuanya yang tengah duduk di sofa.
"Astaghfirullah..." ucap papa dan mamanya serta langsung menoleh ke belakang. Carisa tertawa dengan memamerkan deretan giginya yang rapi.
"Anak mamaaaa kebiasaan!! kapan datangnya?" tanya bu Mira.
Carisa segera melangkah mendekat ke orang tuanya dan mencium punggung tangan mereka.
"Hehehe tadi sore Ma sekitar jam empatan" jawan carisa.
"Kok gak bilang kalau mau pulang nak" ucap pak Abi.
"Kangen sama papa mama, jadi tadi habis ngantor langsung pulang" jawab carisa.
"Hmm.. kamu ini, terus kenapa gak telfon tadi kalau dirumah..? tanya mama.
"Hehe sengaja aja biar papa sama mama terkejut dengan kedatangan Carisa" jawab carisa.
"Kamu ini gak jauh beda dengan adik kamu Ris" ucap papa.
"Iya dong, oh ya emangnya kemana si Azka pa? tanya Carisa.
"Dia lagi papa tugaskan ke kota bandung untuk membuka cabang disana" jawab pak Abi.
"Sejak kapan pa? kok Risa gak dikasih tau sih, kalau tau tadi Azka dibandungkan bisa Risa kunjungi" ucap Carisa.
"Bukankah papa bulang lalu sudah bilang sama kamu Ris?" tanya pak Abi.
"Hah..? Masa' sih pa?" jawab Carisa.
"Kamu ini belum tua sudah pikun, pasti kamu lagi banyak pikiran sampai lupa kayak gini" ucap papa.
"Enggak kok pa, mungkin emang Risa aja yang lupa. Azka juga gak bilang kalau ada di bandung" jawab Carisa.
"yaa dia dibandung baru satu mingguan lah, restoran kita masih dalam tahap pembangunan jadi papa mengutus dia kesana" ucap papa.
"Hmm okelah, yuk kita makan malam bersama. tadi Risa udah request ayam rica-rica dan rendang sama bi ijah" ucap Carisa.
"iih dasar kamu yaa, bi ijah kamu ajak sekongkol ya agar tak bilang sama mama papa? tanya bu Mira.
"haha iya jelas dong, kalo gak.. gak bisa kasih kejutan ke mama papa" jawab Carisa.
Setelah panjang kali lebar obrolan mereka, mereka semua menuju ke meja makan untuk makan malam bersama. Tidak ada pembicaraan yang didengar selain suara dentingan sendok dan piring. Kedua orang tua Carisa merasa ada yang sedang ditutupi oleh putrinya, enggan bertanya sebelum anaknya sendiri yang bercerita.
Hanya saja, mereka berjanji untuk membantunya bila Carisa meminta.
"Hah!! Perempuannya beda lagi," ucap Carisa"Kenapa Ris?" Tanya Yuni."Perempuannya beda dengan yang waktu itu di hotel Yun, tapi dengan adanya dua bukti ini mempermudakan aku untuk menggugat mas Aditya," jawab Carisa."Emangnya semua surat penting sudah selesai dibalik nama Ris?" Tanya Yuni"Sudah semuanya, tinggal mobil yang dipakai adiknya aja yang belum, karena itu belum lunas cicilannya," jawab Carisa."Lalu harta gono gini kalian apa aja Ris?" Tanya Yuni kepo."Rumah sama mobil yang dipakai adiknya doang yang berhasil kita jadiin aset Yun. Perhiasan ibunya sama kuliah adiknya selama inikan gue yang tanggung hahaha," jawab Carisa santai"Eh gila! itu udah gak bisa diambil lagi. Kecuali lo dulunya bikin surat pernyataan kalau biaya pendidikan adiknya itu meminjam uang milik lo, jadi saat kalian bercerai unagnya harusnya segera dikembalikan," ucap Yuni"Yaah hangus dong uang gue kalo gitu," ucap Carisa seraya menarik nafas lalu di hembuskannya lagi."Ya jelas dong! Lo palingan cuma
Tiga puluh lima menit kemudian dia sudah sampai dikantor, segera melakukan finger untuk absen kedatangan karena sepuluh menit lagi waktu masuk kantor dimulai."Huh! Hampir saja telat, untung tadi aku gak ladenin ibu," gerutu Carisa lalu berjalan masuk kedalam ruangannya.*****Tring..Tring..Ponsel Carisa berdering, ternyata yang menelfon sang adik yang berada dikota sebelah.[ hallo assalammualaikum ] sapa Carisa.[ waalaikumsalam mbak, gimana kabarnya? ] Tanya Azka.[ alhamdulilah baik, kamu gimana? selama seminggu ini tidak menelfon mbak sama sekali! ] cecar Carisa pada sang adik.[ hehehe, yo maaf to mbak aku sibuk, oh ya aku hari ini mau kejakarta. Nanti tak mampir rumah mu yo mbak, boleh ora? ] ucap Azka.[ Yo mampire to Ka, nanti tak jemput opo nganggo taksi Ka? ] Tanya Carisa.[ Yo nganggo taksi wae mbak ] ucap Azka.[ Bawa oleh-oleh yo ] pinta Carisa.[ Oleh-oleh opo mbak? bingung iki, kue-kue to yo? ] ucap Azka.[ Yo terserah sampean, ya udah mbak mau kerja dulu ya, kamu ha
Tadi malam bahkan dia pulang larut malam, beruntungnya Carisa sudah tidur dengan lelap jadi tidak ada cekcok diantara mereka tadi malam. Dan untuk menebus kesalahannya Aditya berinisiatif membeli sarapan tanpa harus menunggu Carisa menyuruh. Carisa segera beranjak ke dapur untuk mengambil piring dan sendok."Ini bu nasinya," Carisa meletakkan nasi bungkus dipiring dan memberikannya pada ibu mertua."Hmm.. " bu Sabrina hanya berdehem lalu duduk di kursi meja makan.Aditya dan Carisa pun melakukan aktivitas yang sama dan mereka sarapan bersama dipagi hari ini, setelahnya baru mereka bersiap-siap untuk pergi ke kantor masing-masing.Dikarenakan hari ini hari senin mereka berangkat selalu lebih awal dari hari biasanya, karena hari senin pagi kemacetan bertambah parah dari hari biasanya. Setelah dikira makanan sudah hampir setengah dimakan, bu Sabrina ingin membicarakan tentang uang liburannya pada sang menantu."Ris.. " panggil bu Sabrina memulai membuka bicara."Iya bu.. kenapa?" Tanya C
tok...tok...tok..."Bu.. ibu!! panggil Carisa dari balik pintu."Ya sebentar!! teriak ibu sabrina dari dalam kamar lalu meletakkan ponselnya diatas meja. ibu sabrina bergegas menuju pintu untuk menemui menantunya."Ada apa?" tanya ibu sabrina setelah membuka pintu kamar."Kenapa bekas makannya dibiarkan begitu saja di atas meja? kan Risa udah bilang kalau abis makan beresin bu. Ibu ini selalu saja begitu setelah makan dibiarkan saja begitu," gerutu Carisa."Terus mau kamu gimana? Biasanya kan kamu juga yang beresin, kenapa sekarang protes?" tanya ibu sabrina dengan wajah galak."ya ibu beresin dong, masa' iya Risa terus yang harus membereskannya, Risa berhak protes karena Risa juga udah capek." jawab Carisa."Tinggal beresin aja apa susahnya sih!! bentak ibu sabrina."Bukan masalah susah gak nya bu! tapi sekali-sekali ibu bantuin Risa kenapa bu!" ujar Carisa.Dia benar-benar sudah capek menghadapi keluarga suaminya yang selalu semena-mena pada dirinya jika tak mendapatkan apa yang m
Dia baru teringat jika ibu mertua memang sering menguras isi kulkasnya, apalagi ibu sabrina ada disana sudah bisa dipastikan jika yang mengambil bahan-bahan masakan dikulkas adalah ibu mertua."Mau masak apa istriku sayang?" Tanya Aditya yang tiba-tiba ada di belakangnya.Aditya pasti ada maunya jika mencoba merayu Carisa seperti ini, karena beberapa bulan ini memang hubungan mereka banyak cekcoknyaa dari pada harmonisnya."Gak jadi masak!!" jawab Carisa kesal."Loh kenapa sayang? Mas udah lapar ini dan ibu juga kayaknya udah lapar," ucap Aditya."Ibu belum pulang?" Tanya Carisa karena saat dia datang tadi setelah minta oleh-oleh ibu mertua bilang mau pulang."Belum.. katanya mau nginap sini. kamu segera pesan makanan apa gitu," titah Aditya."Kamu ajalah mas kalau mau delevery! aku mau keluar cari makan," jawab Carisa."Enggak deh.. kalau kamu makan diluar mas sama ibu akan ikut," ucap Aditya."ya udah ayoklah.. aku mau makan nasi goreng didepan komplek sana," jawab Carisa.Aditya te
Sejujurnya dia sangat suka dengan beberpa baju milik Carisa, bahkan dia berencana ingin mengambil beberapa yang dia suka tanpa sepengetahuan Aditya."Iyalah.. siapa lagi coba yang beliin kalau bukan mas," jawab Aditya santai.Jesika pun sudah mengumpulkan baju yang dia suka dipojokan lemari agar nanti tinggal dimasukkan saja dalam tas."Kamu ngapain sih kok lama disana? udah sana buruan ganti bajunya," ucap Aditya yang sudah berada diatas kasur dan sedang memainkan ponsel."Bentar iih mas, aku cuma mau lihat koleksinya Carisa aja kok," jawab Jesika.Aditya tidak menggubris jawaban jesika dan hanya menghendikkan bahunya lalu lanjut lagi dengan ponsel dirinya.*****"Alhamdulillah akhirnya sampai rumah juga.." gumam Carisa yang baru sampai didepan rumahnya dan segera turun dari taksi.Hari ini sebenarnya Carisa mau pulang dengan pesawat terakhir tapi dia masih ada kerjaan yang harus dia selesaikan malam ini, jadi dia naik pesawat jam tiga sore dan sampai dirumah setengah lima karena jal