Share

6. Mulai Curiga

Author: NadraMahya
last update Last Updated: 2023-10-07 16:46:46

Atmosfir udara terasa berbeda, Noah tahu ada suatu hal yang tidak baik akan terjadi antara dia dan Gilsha jika mereka terus berdekatan seperti ini. Pikiran Noah sudah jalan kemana-mana saat dia membaringkan tubuh Gilsha. Bentuk tubuh wanita itu sudah tercetak jelas dalam balutan dress yang ia gunakan. Noah menghembuskan napas mencoba mengatur sesuatu yang memprovokasinya. "Gilsha maaf, aku harus kembali ke rumah. Aku sudah salah mengambil langkah semalam dan sore ini, aku minta maaf." Noah pergi begitu saja setelah dia mengatakan hal yang tidak ingin Gilsha dengar. Gilsha melengkungkan senyuman, menertawakan dirinya sendiri karena sudah berbuat sejauh ini dan Noah tetap tidak tergoda olehnya.

Ya, benar dia memang sengaja jatuh kedalam kolam untuk menggoda Noah menyentuh tubuhnya, dia tidak perduli jika akan dikatakan menginginkan suami orang. Memang itulah kenyataannya dan dia tidak akan berhenti sebelum Noah jatuh kedalam pelukannya. Noah memang seharusnya milik dia, buktinya pria itu masih begitu memperdulikannya. Semalam juga Noah berjanji akan membantu Gilsha melunasi hutang kepada Dika. Gilsha ingin mendapatkan kebahagiaannya sendiri, seperti yang orang lain rasakan. Dia juga ingin merasakan hal itu, memiliki pasangan yang akan menyayangi  serta melindungi dirinya.

Noah pasti akan sangat sulit mengabaikannya, dia cantik dibandingkan dengan istri Noah yang tidak ada apa-apanya. Mengenai istri Noah itu, akan dia pikirkan nanti saja setelah Noah berhasil dia dapatkan. Gilsha menekan nomor Lina, dia meminta managernya itu mencarikan asisten baru yang bisa diandalkan. Tidak seperti yang dulu, tidak becus mengurus konstum dan riasannya, alhasil   Gilsha harus turun tangan sendiri membuat dia sangat kewalahan. Satu lagi yang Gilsha ingin Lina kerjakan, yaitu membawa di ke salon kecantikan malam itu juga. Dia ingin melakukan perawatan wajah dan juga tubuhnya.

***

Noah menutup mata saat dia nyaris saja melakukan kesalahan, dia sangat bodoh sempat berpikir untuk memulai sebuah hubungan dengan Gilsha lagi. Di tatapnya Wilya yang sedang menyiram tanaman, istrinya itu menggunakan rok biku berwarna biru muda dengan atasan kaos polos berwarna putih, rambut hitamnya diikat dengan hiasan kain berbentuk pita. Wilya terlihat manis, meski tidak secantik Gilsha istrinya itu sudah sempurna.

Noah turun dari mobilnya, dia menyempatkan membeli oleh-oleh untuk istrinya itu. "Sayang," panggil Noah kemudian Wilya menggelengkan kepala sambil tersenyum karena Noah menunjukkan bungkusan makanan yang dia bawa.

"Kamu katanya ada urusan kerja? kenapa cepat sekali kembali, aku pikir sampai malam."

"Ya kerja ini namanya, kerja untuk menyenangkan hati istri." Wilya tertawa bahagia kemudian memeluk Noah. Satu kecupan dibibirnya diberikan Noah, membuat Wilya malu. "Ayo, kita makan sama-sama. Aku juga membelikan untuk mbok Tuti." Wilya benar-benar bahagia mendengarnya. Dia tidak tahu kalau suaminya tercinta itu nyaris saja melakukan kesalahan yang akan menghancurkan bahtera rumah tangga mereka.

Baru mereka masuk ke dalam rumah, tamu datang berkunjung. Wilya membuka pintu rumah dan langsung memeluk sahabatnya. "Riska, astaga sudah lama kita gak ketemu. Ayo masuk,"  ajak Wilya membuat Noah bertanya siapa yang datang. "Sayang ini sahabat ku Riska, kamu ingatkan?" tanya Wilya kepada Noah yang sudah duduk di meja makan, letak ruang tamu dan meja makan memang tidak jauh dan tidak ada pembatasnya.

"Oh..iya, tentu aku ingat. Kalau begitu ini kamu makan saja dengan Riska, aku ke kamar dulu." Wilya sebenarnya tidak enak dengan Noah, tapi mau bagaimana lagi. Riska juga sesekali datang, dia membuka makanan yang dibawa oleh Noah tadi diatas meja makan, tidak lupa Wilya juga memanggil mbok Tuti. Wanita paruh baya itu mengucapkan terima kasih, kemudian berlalu masuk kedalam kamarnya meninggalkan Wilya dengan Riska saja berdua.

"Aku senang melihat kamu dan Noah bahagia seperti ini Wil," kata Riska mengusap telapak tangan sahabatnya itu. Dia sempat khawatir karena Wilya menikah dengan Noah akibat perjodohan. Saat itu Wilya baru lulus meraih gelar Sarjana dan pamannya langsung menjodohkan Wilya dengan anak sahabatnya. Wilya sudah tidak memiliki kedua orang tua, dia yatim piatu sejak usianya masih sepuluh tahun. Riska adalah satu-satunya sahabat yang ia miliki dari SMA hingga saat ini.

"Aku juga tidak menyangka kalau rumah tangga kami akan berjalan baik-baik saja, hanya saja kadang aku merasa Noah tidak mencintaiku."

"Cinta itu bisa datang kapan saja, dan ditunjukkan dengan cara yang kadang tidak kita duga."

"Iya kamu benar, selama kami menikah aku jelas melihat kalau dia berusaha agar aku bahagia. Kadang aku jadi merasa bersalah karena tidak bisa melayani dia dengan baik." Riska mengerti maksud Wilya ini. "Kamu bagaimana? apa setelah bercerai menjadi lebih bahagia?" Wilya menuangkan minuman untuk Riska.

"Aku jauh lebih baik, meski belum sepenuhnya bisa melupakan semua rasa sakitnya." Riska dan suaminya bercerai enam bulan lalu, Wilya yang menemani semua proses Riska pada saat itu. Penyebab kandasnya rumah tangga sahabat Wilya itu tidak lain karena hadirnya orang ketiga. "Kamu harus jaga baik-baik Noah, jika dia mulai berubah sikapnya kamu harus segera menyadari dan mencari tahu, jangan sepertiku. Terlalu sibuk kerja sampai aku buta melihat perselingkuhan suamiku dengan rekan satu kantornya itu."

"Sudah...jangan di ingat lagi, nanti kamu jadi semakin tidak bisa melupakan masa-masa itu."

"Iya Wil kamu benar. Kamu tahu, setiap melihat anakku, aku jadi merasa sangat bersalah karena tidak bisa mempertahankan keluarga yang utuh untuknya." Wilya mendengarkan keluh kesah sahabatnya itu. "Oh...ya aku sampai lupa. Aku tadi sebenarnya melihat Noah dari daerah Pondok Indah, apa dia dari rumah temannya?" pertanyaan Riska ini membuat Wilya bingung. Kata Noah dia hanya pergi untuk membeli makanan saja. Namun, Wilya mencoba tetap tersenyum dengan menjawab benar kalau Noah tadi pergi mengunjungi temannya. Wilya dan Riska akhirnya berbicara panjang lebar, dengan Wilya yang menahan seribu pertanyaan untuk Noah.

Setelah Riska pamit pulang, Wilya langsung menaiki anak tangga menuju lantai atas dimana kamarnya berada. "Sayang boleh aku tanya sesuatu?" tanya Wilya dan Noah yang masih memegang ponselnya itu mengangguk.

"Apa teman kamu yang artis bernama Gilsha itu tinggal di daerah pondok indah?" tanya Wilya hati-hati.

"Ya benar, dia tinggal di sana. Ada apa?" Bukannya menjawab tetapi Wilya diam, Noah sampai bingung melihatnya.

"Kamu tadi dari rumahnya kan?" tanya Wilya langsung, tetapi tidak memperlihatkan raut wajah marah ataupun curiga.

Bersambung...

Aku menantikan komentarnya ya...😘

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Maaf, Merebut Suamimu   24. Hamil

    Dua bulan berlalu...Cahaya matahari pagi masuk menyinari seluruh bagian rumah Gilsha. Lina datang kali ini bersama dengan seorang pegawai bank. Satu bulan yang lalu Gilsha memang sudah tidak lagi menerima tawaran di dunia hiburan, tapi bukan berarti Gilsha berhenti untuk mencari pundi-pundi dari jerih payahnya. Dia suadh berbicara dengan Lina ingin membuka usaha, sehingga pendapatannya yang sisanya tak begitu banyak itu bisa dia gunakan untuk memulai bisnis baru. Gilsha memilih untuk menekuni investasi di bidang wisata, dia juga berniat untuk membeli tanah di Bali untuk dia buka tempat makan atau yang lainnya.Hal ini sudah Gilsha bicarakan dengan Noah, pria itu setuju dan akan membantu jika Gilsha membutuhkan bantuan dana darinya. Namun, terbiasa mandiri Gilsha tidak ingin memakai uang yang Noah. Dia hanya akan memakai jatah bulanan yang Noah berikan kepadanya, itu saja sudah cukup untuk Gilsha.Ketika Lina datang, Gilsha masih sibuk di ruang olahraga. Melambaikan tangan kepada Lina

  • Maaf, Merebut Suamimu   23. Malam Kemenangan

    Wilya berang, sepanjang pesta Noah tidak memperdulikannya. Dia bagaikan boneka pajangan saja disana. Begitu juga saat makan disatu meja, Noah mengikuti istri mudanya tersebut dan membiarkan Wilya makan dimeja yang lain bersama Aldi dan istrinya. Sungguh Gilsha membalas perbuatannya, wanita itu benar-benar berani pikir Wilya.Karena pesta sudah usai, Wilya ikut bergerak keluar dari ballroom. Sempat berpelukan mengucap perpisahan kepada kedua orang tua Noah. Gilsha juga ikut melakukan hal yang sama, Indah juga bahkan sempat berbisik kepada Gilsha dan mereka berdua tertawa bersama. Begitu cepat ibu mertuanya itu melupakan apa yang sudah wanita murahan itu ucapkan kepadanya. Itulah pemikiran Wilya.Wilya dikejutkan dengan sentuhan Noah di pundaknya. "Sayang kita pulang sekarang?" tanya Wilya manis kepada suaminya itu."Ya, tapi kau diantar oleh Aldi saja ya. Aku sudah meminta bantuan Aldi tadi," kata Noah kemudian Aldi dan istrinya mendekat kearah mereka."Ada apa? kau mau pergi kemana?"

  • Maaf, Merebut Suamimu   22. Bagaikan Simpanan

    Dua minggu berlalu...Wilya sibuk melihat pakaian apa yang akan dia kenakan di acara ulang tahun perusahaan Noah malam ini, dia tersenyum bahagia karena Noah memintanya untuk mendampingi bukan Gilsha. Wanita yang menjadi madunya itu belakangan jarang terlihat, cerita Noah karena Gilsha sibuk dengan kegiatan artis yang wanita itu miliki. Wilya tidak perduli, yang terpenting Noah selalu kembali ke rumah dan tidur dengannya. Wilya berharap agar dia segera hamil, supaya Noah lebih mementingkannya daripada Gilsha si pelakor itu.Disaat Wilya sibuk memilih gaunnya, Gilsha sedang melakukan pemotretan untuk sampul majalah. Noah juga ada disana menunggunya, sudah dua minggu ini Gilsha jarang kembali ke rumah. Jika pulang juga larut malam, hanya pesan yang Gilsha kirimkan kepada Noah, memberitahu apa saja kegiatannya dan juga mengingatkan Noah untuk makan. Namun, setiap pesan Noah tidak wanita itu balas, bahkan pintu kamar Gilsha selalu terkunci sehingga Noah tidak dapat untuk masuk.Noah tahu

  • Maaf, Merebut Suamimu   21. Cemburu

    Dari balik pintu kamar Noah dan Wilya, dia mendengarkan semuanya. Isak tangis Wilya, dan juga permintaan maaf Noah. "Apa yang kau inginkan lagi dariku Noah? kenapa kau ingin aku bertahan menjadi istrimu sementara kau mengatakan mencintai wanita itu?""Aku menyayangi mu Wilya, aku mencintai Gilsha itu benar. Namun, setelah dua tahun ini aku bersama denganmu aku juga menyayangimu, aku tidak bisa melepaskanmu. Lagi pula aku sudah setuju untuk tidak mencatatkan pernikahan kami, apa lagi yang kau mau? bukankah itu syaratmu agar kau menyetujui pernikahanku dengannya?" Mendengar hal itu Noah ucapkan Gilsha berang, dia melangkahkan kaki untuk masuk menuju kamarnya sendiri. Di sana ia berusaha menahan tangisnya, Noah setuju tidak mencatatkan pernikahan mereka? apa maksudnya semua ini. Apakah Noah akan membuat dia seperti istri simpanan begitu?Tubuh Gilsha bergetar hebat, dia tidak terima jika harus diperlakukan seperti itu. Bagaimanapun dia adalah wanita yang Noah cintai, Wilya tidak bisa mem

  • Maaf, Merebut Suamimu   20. Kau Tetap Salah

    Teriknya panas Kota Jakarta tidak membuat Wilya gerah menunggu kedatangan Riska di warung soto betawi yang terkenal di daerah jalan menuju pantai Ancol. Wilya memang sengaja memilih tempat itu, selain dia suka masakannya tempat itu juga sangat nyaman untuk Wilya. Dulu dia dan Riska sering ke warung soto ini untuk sekedar beristirahat setelah pulang kuliah."Wil maaf, tadi aku harus ketemu sama klien dulu.""Iya aku ngerti kok," jawab Wilya tersenyum. Riska langsung menatap sendu wajah Wilya, dia tahu sahabatnya ini baru saja menangis atau mungkin sudah dari kemarin Wilya menangis."Wil, ada apa? kamu sama Noah baik-baik aja kan?" tanya Riska langsung, hal itu membuat Wila menarik napas berat. Dia mencoba tenang dan tidak lagi menumpahkan air mata ditempat umum seperti ini. Dengan berkaca-kaca Wilya menyuruh Riska untuk memesan makan serta minuman lebih dulu. Riska benar-benar cemas melihat Wilya, dia tahu ada yang sangat berat menimpa sahabatnya.Sambil makan Wilya menceritakan apa ya

  • Maaf, Merebut Suamimu   26. Bali, 2021.

    Seorang pemuda melihat mobil Fortuner putih yang masuk ke pekarangan rumah milik wanita yang sudah sejak lama dia cintai, tapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Wanita itu percaya, jika dia masih menjadi istri dari pria lain yang tidak lagi mengingat dirinya. Pria yang belasan tahun sudah membiarkan wanita itu seorang diri.Di tempat lain, Gilsha yang duduk di kursi roda tersenyum melihat orang yang datang mengunjunginya. "Kau kembali Melodi?" tanya Gilsha lalu dia memutar kursi roda tersebut agar bisa berhadapan dengan wanita muda yang menatapnya penuh kebencian."Ya, aku ingin menyelesaikan pekerjaanku. Jika Anda tidak keberatan, apakah boleh saya bertanya mengenai kehidupan pribadi anda Ibu Gilsha Alyne?""Gilsha Alyne Oliver, itulah nama lengkap ku setelah menikah secara diam-diam dengan ayahmu." Melodi menghembuskan napasnya lelah, dia heran mengapa wanita seperti Gilsha, yang cantik pintar dan memiliki ke-populeran mau menjadi wanita ke-dua dalam rumah tangga ayah dan ibunya."B

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status