Share

Bab 18

Satu minggu semenjak Safia menelepon, aku masih belum memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Bukan bermaksud untuk mengabaikan dia juga Mama, tetapi situasi sangat ini tidak memungkinkan. Aku baru bekerja beberapa hari di rumah Bu Ratna, tidak mungkin kalau harus meminta izin untuk tidak masuk kerja. Bisa-bisa aku malah dipecat dan diganti oleh orang lain yang lebih profesional.

Selain itu, aku pun enggan jika harus meninggalkan Hilya di sini, apa lagi setelah malam itu, kusaksikan sendiri keakraban dua pria itu dengan mertuaku. Mereka diterima baik oleh Papa Adi. Bahkan, pria bernama Guntur mulai lebih berani setelah mendapat lampu hijau dari mertuaku. Pria itu mulai lebih sering berkunjung ke kontrakan istriku, dengan dalih ingin mengobrol dengan Papa Adi.

Sidang Mama Mirna pun mulai digelar hari ini. Akan tetapi aku sudah menyerahkan semuanya pada pengacaraku. Dengan bukti-bukti yang aku punya, sudah bisa dipastikan dia dan Pak Amin akan dihukum seberat-beratnya.

Pagi ini, seperti bi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
koq baru nyadar sekarang. kemarin2 kau sangat menjaga perasaan gundik mu. bekas teman msu aja dinikahi. dasar sampah
goodnovel comment avatar
nur arifah RA mutiara hati hadir arifah
g rela banget kalau hilya kembali ke Agam...keenakan agamnya....
goodnovel comment avatar
Siti Asiah
KK mana update barunya ko blm ada
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status