Share

Interview

Author: Kurnia_cy
last update Last Updated: 2025-12-17 13:00:17

"Mm...begini, Pak. Kedatangan saya kemari adalah untuk melamar pekerjaan di sini. Kebetulan sebelumnya saya pernah membaca spanduk itu yang menginfokan ada lowongan kerja di sini," papar Yanto sambil menunjuk ke arah pos satpam.

"Oh...mau melamar kerja. Kalau gitu, mari ikut saya ke dalam, Pak," ujar satpam itu.

Yanto segera mengikuti langkah pak satpam masuk ke dalam kantor. Sesampainya di dalam, Yanto dibawa menemui petugas resepsionis yang berada di bagian lobi perusahaan

"Mbak Sari, bapak ini mau melamar kerja," lapor pak satpam.

Gadis yang bernama Sari itu tampak sedang fokus mengetuk- ngetuk deretan keyboard laptop di hadapannya. Fokusnya sedikit teralih kala mendengar perkataan pak satpam. Dia menoleh sekilas, lalu kembali sibuk dengan papan bertuliskan deretan huruf-huruf itu.

"Oya? Kalau gitu, suruh bapak itu tunggu sebentar, Pak Robi. Saya mau menyelesaikan kerjaan saya sedikit lagi," jawab Sari tanpa mengalihkan pandangannya dari layar b

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Madu Pemberian Ipar    Restoran Viral 

    "Wahhh....Bang, ini kan restoran yang lagi viral itu!" seru Runi dengan suara tertahan saking tak percayanya dia bahwa Yanto akan mengajak mereka makan di sana."Iya, rupanya kamu tau juga ya?" sahut Yanto"Tahu lah, Bang. Kan iklannya sering muncul di medsos dan dari testimoni orang yang pernah makan di sini, mereka kasih bintang lima untuk makanan dan pelayanannya," ujar Runi dengan antusias."Oh ya? Kalau gitu, abang gak salah pilih dong," tukas Yanto sembari tersenyum.Runi mengangguk sambil tersenyum. Dia sudah mengetahui keberadaan restoran ini dari medsos yang sering dipantaunya.Sebenarnya dia dulu pernah mencoba membujuk Feyla untuk mentraktirnya makan di sana, tetapi entah mengapa sekali itu Feyla menolak ajakannya dengan alasan lagi banyak pekerjaan di kantor bahkan Feyla menyarankannya untuk makan sendiri saja di sana.Runi jelas menolak saran Feyla tersebut karena kalau dia makan sendiri di sana berarti dia yang harus mengeluark

  • Madu Pemberian Ipar    Rahasia Di Balik Sepuluh Juta.

    "Apa? Sepuluh juta?" Pria paruh baya berkemeja putih dan berdasi hitam itu tampak terkejut mendengar penuturan wanita cantik di hadapannya."Iya, benar sekali Pak Seno. Saya mau karyawan baru yang bernama Yanto itu diberi gaji sebesar sepuluh juta.""Tapi Bu Feyla, itu menyalahi aturan perusahaan. Dia adalah karyawan yang baru satu bulan bekerja. Kalau saya memberikan gaji sebesar itu, bisa – bisa nanti saya dimarahi oleh Pak Indra.""Pak Seno tenang saja, biar saya yang menjelaskan hal ini kepada papa," tukas wanita yang ternyata adalah Feyla.Pak Seno masih terdiam. Terasa berat baginya untuk mengabulkan permintaan Feyla tersebut. Selain karena tidak sesuai dengan peraturan perusahaan, dia juga tidak ingin hal ini kelak akan memancing kecemburuan para karyawan lainnya terlebih lagi bagi karyawan senior yang harus bekerja beberapa tahun dulu baru bisa memperoleh gaji sepuluh juta, berbanding terbalik dengan Yanto yang kelihatan mudah sekali mempero

  • Madu Pemberian Ipar    Traktiran Gaji Pertama 

    "Wah, lagi ngapain di situ, Bang?" tanya Runi yang baru saja keluar dari kamarnya dengan dandanan rapi.Dengan santainya, adik ipar Viana itu berjalan menghampiri Yanto dan Viana."Apa ini? Wah, uang? Banyak sekali. Uang siapa ini, Bang?"Runi segera mengambil tempat duduk di samping Yanto, matanya tak lepas dari tumpukan uang yang masih terletak di atas meja."Ini uang gaji abang bulan ini, Run.""Sebanyak ini?""Iya, jumlahnya sepuluh juta," ucap Yanto dengan bangga."Apa?" Sepuluh juta?!" pekik Runi dengan mata terbelalak.'Gila, besar banget gaji Bang Yanto. Padahal dia hanya staf biasa tamatan SMA. Aku aja gak ada sebesar itu dikasih sama kak Feyla. Hm, sudah mulai pilih kasih dia.'Sejumput rasa iri mulai bermain-main dalam pikiran Runi.'Atau jangan-jangan ini adalah triknya untuk membuat bang Yanto terpikat padanya. Baru jadi karyawan aja udah dikasih gaji sebesar itu, apalagi nanti kalau abang jadi suamin

  • Madu Pemberian Ipar    Mendapat Gaji Pertama

    "Ha ha ha.... Jadi hal itu yang ingin kamu sampaikan Deon, hm?""Iya, Bu," jawab Deon sambil menatap Feyla sekilas dengan perasaan heran.'Kenapa bu Feyla tampak biasa saja dengan pemberitaan itu? Bukannya marah, ini malahan dia bisa tertawa seperti itu. Aneh sekali,' gumam Deon dalam hati."Biarkan saja, Deon. Terserah mereka mau menilaiku bagaimana, tidak masalah bagiku. Kalau mereka mulai keterlaluan, ya tinggal pecat saja. Beres kan? Hanya saja di sini aku mau bilang sama kamu kalau sikapku yang kalian pandang berlebihan itu merupakan amanat dari temanku. Yanto adalah abang dari temanku. Saat dia bergabung di perusahaan ini, temanku meminta tolong kepadaku untuk membimbing Yanto dalam urusan pekerjaan karena dia takut abangnya itu tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru ini. Jadi dimana letak salahnya kalau aku membantu temanku?"Dengan lihainya Feyla memberi alasan yang masuk akal untuk menutupi niat sebenarnya dia mendekati Ya

  • Madu Pemberian Ipar    Gosip Di Kantor 

    Dengan rasa terpaksa, Runi akhirnya mengikuti perintah Yanto. Dia berjalan ke kamarnya dengan langkah kaki yang dihentakkan ke lantai untuk memperlihatkan kekesalannya.Setelah Runi menghilang di balik pintu, Yanto berbalik menatap ke arah Viana."Dek, kenapa tadi kamu ladeni Runi? Kamu kan tau kalau setiap kali kalian bicara ujung-ujungnya akan seperti tadi jadinya. Pusing kepala mas melihatnya. Mas baru pulang kerja, malah disuguhi dengan pertengkaran kalian. Seharusnya tadi itu kamu diam saja. Toh, nanti dia bakal capek sendiri dan akhirnya dia akan diam.""Oh tidak bisa kayak gitu, Mas. Orang seperti Runi itu makin didiemin, dia akan makin ngelunjak. Lagian di sini aku adalah kakak iparnya, status aku lebih tinggi darinya. Atas dasar apa aku harus diam saja jika dia menyudutkanku seperti tadi. Aku juga harus membela diri, Mas. Lagipula yang pertama kali memulai semua ini kan dia. Kita sedang berbicara, eh dianya datang-datang langsung mau ikut campur seperti

  • Madu Pemberian Ipar    Pertengkaran di Sore Hari.

    Uhuk...uhuk...uhuk.Yanto terbatuk-batuk ketika mendengar perkataan Joni tersebut. Dia bahkan sampai menepuk-nepuk dadanya untuk meredakan batuknya itu."Lo apa-apaan sih, Jon. Lihat tuh, si Yanto sampai terbatuk-batuk kayak gitu," omel Ratna yang merasa kasihan melihat Yanto."Wah, sorry Yan. Gue cuma bercanda doang, gak ada maksud apa-apa. Lo jangan masukin ke hati, ya," sesal Joni sambil menepuk-nepuk punggung Yanto."Eh, iya. Gak papa kok," jawab Yanto mencoba tersenyum.Setelah mendapat maaf dari Yanto, Joni segera kembali ke kubikelnya sambil bersiul kecil.Di kalangan anak-anak divisi pemasaran, Joni memang dikenal sebagai orang yang kepo dan sedikit rese. Namun, dibalik tingkahnya yang tengil, ternyata dia adalah orang yang suka menolong dan mumpuni dalam urusan pekerjaan. Bahkan dia juga merupakan tangan kanan Pak Rangga nomor dua setelah Dika.Setelah Joni kembali ke kubikelnya, Yanto berusaha memfokuskan diri pada pekerjaan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status