Home / Rumah Tangga / Madu Suamiku / Cinta yang tak lagi sama

Share

Cinta yang tak lagi sama

Author: Aisyah Ahmad
last update Huling Na-update: 2025-09-05 14:02:46

"Pulanglah, istirahat. Kamu dari kemarin nggak pulang. Kamu jangan egois, pikirkan juga itu janin yang ada dalam kandungan kamu. Dia butuh ibunya sehat. Kalau kamu terus di sini, begadang dan ndak istirahat apa kabar anak itu. Aku sih terserah, cuma kalau kamu sakit siapa yang repot," ucap Bu Sukma mengagetkan Nisa.

Nisa sekilas menoleh, lalu kembali lagi menatap pemandangan di dalam ruangan itu. Ia menyaksikan Dimas tampak bahagia menerima suapan air dari kakak madunya. Berbanding terbalik dengan saat dia yang menyuapinya tadi.

"Kamu mau sampai kapan berdiri di situ? Ndak perlu khawatir dengan Dimas, dia sudah sama Istrinya." ucap Bu Sukma lagi. Nisa lalu berjalan mundur dan melangkah malas meninggalkan ruangan tunggu depan pintu ruang Dimas tanpa sepatah katapun. Bahkan ia juga tak menjawab apa yang Bu Sukma katakan. Ya, hanya melewatinya begitu saja.

"Dasar, anak jaman sekarang memang lain!" gumam Bu Sukma

Lantas, Sukma ganti berdiri di depan pintu, memandangi anak dan menantunya
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Madu Suamiku   Cukup sampai disini

    "E... e a a""Jadi gagu mendadak kan, yang ketiga Suami mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami. Sekarang lihat dirimu itu mas, seperti apa. Kalau karena kecelakaan, mungkin oke ya, masih aku temani sepanjang hidupmu. Masalahnya ini akibat ulahmu sendiri. Ulahmu yang bejat itu hingga dirimu menjadi semenjijikkan sekarang, jadi aku yakin, kamu tidak akan bisa membantah gugatan yang aku layangkan. ""Neng... Pikirkan anak anak. Mereka pasti akan butuh ayahnya,""Oh soal itu kamu tak perlu khawatir mas. Aku bisa jadi Bunda sekaligus Ayah buat dia. Lagian sudah biasa""Ya ya ya. Aku tahu aku tahu. Jangan jangan, kamu memang sengaja kan, biar bisa bebas jalan bareng dengan laki laki lain. Iya ? Biar kamu bebas mengubah hubungan gelap mu dengan si pengacara itu kan?""Ck. Dangkal sekali pikiranmu ya mas, kalau kamu selingkuh ya selingkuh aja mas, nggak usah memutar balikkan fakta dan menurutku sama sepertimu!""Nyatanya memang begi

  • Madu Suamiku   Keputusan

    "Ya kemungkinan besar juga iya, Mbak Nisa. Mengingat mbak Nisaa juga sama terinfeksi. Cuma mbak Nisaa belum parah. Mbak Nisa belum menemui dokter kandungan kah?""Sudah kok dok, sudah minum obatnya juga, cuma ya emang dua hari ini Nisa tidak meminumnya karena habis. Nisa nggak kontrol lagi. Nisa pikir udah nggak apa-apa kan, soalnya Nisa rasa juga baik-baik saja. Baru tadi pagi Nisa lihat ini. Seingat Nisa tadi malam belum ada kok,""Begini ya mbak Nisa... Pemberian ARV pada pasien terinfeksi itu paling tidak, minimal rutin selama 6 bulan. Dan setiap bulannya juga perlu ada evaluasi. Jadi walaupun belum terlihat adanya gejala, tetap harus rutin ARV nya.apalagi posisi ibuk ini sedang hamil, kan.""Oh, gitu ya dok, baik dok... Nanti saya ke dokter kandungan lagi untuk kontrol juga ambil ARV.""Iya mbak. Lebih cepat lebih baik."Sementara Dimas masih di ranjangnya, masih terus meracau. meratapi nasibnya yang entah kedepan seperti apa. Kalimat kalimat Dinda tentang amputasi juga masih ter

  • Madu Suamiku   Pusaka di ujung ancaman

    Bu Sukma melangkah masuk ke kamar yang memang tidak tertutup itu. Dimas dan Nisa keduanya berada tepat di depan lemari."I ibuk belum tidur?""Bagaimana ibuk bisa tidur kalau kalian saja ribut! Ada apa lagi? Dan kamu, ibuk ndak pernah ngajari kamu kasar sama wanita ya! Ibuk setuju dengan ucapan gendhuk tadi. Ibuk juga kecewa, tapi ibuk ndak mau adik dan anakmu di posisi yang sama, merasakan hal yang sama. Hidup itu karma berjalan. Dan hukum alam itu tabur tuai. Sudah, sudah cukup kamu menyiakan satu wanita!." Dimas hanya terdiam saja sembari menunduk, persis seperti anak kecil yang sedang di omelin ibunya."Ibuk itu malu sebenernya kalau mau marahin atau negur kamu. Udah gede, ndak pantas. Tapi di biarkan kok ndak ngerti ngerti. Sudahlah, selesaikan masalah kalian baik-baik. Ndak usah teriak teriak, ribut ribut. Sudah malam. Malu di dengarkan tetangga! Kalau masih mau ribut, Sana Keluar dari rumah ini ribut di hutan sana!"Bu Sukma pun akhirnya berlalu ke kamarnya. Sementara Nisa kemb

  • Madu Suamiku   Ketika hidup mulai hancur

    "Pakai nomor baru lagi.""Astaga, curang. Ngapain lagi sih dia ? Mau bikin ribut apalagi?""Nih. Tapi ya... Aku juga sih yang salah. Ucapan dia nggak salah kok,"Resti membaca sebuah pesan itu yang membuatnya geleng-geleng kepala."Bener bener nggak ada otaknya ya dia. Kalau ngomong itu lo nggak ada filternya. Dia ngomong seolah dia paling bener sendiri. Ngomongin soal pantas tak pantas. Ini lo cuma ngopi sama jajan aja udah kayak ke gapp di hotel aja. Lah dia.""Ya tetap aja, statusnya aku kan juga masih sah istrinya dia. Aku pergi tanpa... ""Za, Aku lo udah eneg udah gedek sama laki mu itu, Aku jadi kamu, udah tak buang tuh ke segitiga bermuda biar di makan hiu megalodon.""Uhuk!""Astaga, Zean. Pelan pelan minumnya, kenapa sih?""Nggak nggak, aku nggak salah dengar tadi. Sejak kapan kamu percaya sama hiu megalodon Rest?"Zahra juga tertawa cekikikan dengan kalimat Resti tadi. "Sejak gaul sama Rayyan dan Zahwa tuh.""Ahahaha. Resss Res.""Btw Za, kok Dimas bisa tahu kamu lagi kelua

  • Madu Suamiku   Antara Luka dan Rasa

    Zahra tampak menghela nafas lalu menyenderkan kepalanya. "Memangnya bisa, Res? Posisinya aku lagi hamil begini. Sebenarnya itu sih yang aku pikirkan."'Cyyyyiiiiiittttttttt!!!!! '"Zahraaaaa!!! Kamu, ck. Ah!!! Za, kamu kan Alumni mahasiswa terbaik lho Za!!!! Gimana ceritanya hal sesimpel gitu aja nggak tahu! Nggak tahu, apa saking butanya karena kecintaan kamu sama kakang Dimas itu sih sampai lupa!""Ehehehe""Cerai saat hamil baik dalam UU Perkawinan, PP 9/1975, KHI, maupun hadis, tidak ada yang mengatur mengenai larangan menceraikan istri saat sedang hamil. Apalagi gugatanmu juga kuat. Cuma ya itu. Masa idah mu nanti sampai habis melahirkan. Soal masa idah coba nanti tanyakan sama ustadz atau ustadzah yang lebih fasih dalam hal ini. Soalnya aku hanya bicara berdasarkan hukum saja""Iya ya Res... Aku kok... Aduh... Aku terlalu fokus sama kata-kata orang katanya kalau hamil ya cerainya nggak sah... Kalau hamil nggak bisa pisah, dll""Helleh Za, Za! Basi itu mah! Udah kalau emang kamu

  • Madu Suamiku   Saat Hati Memilih Pergi

    "Ono opo sih nduk, teriak-teriak.""Nisa nggak ada!""Nggak ada gimana maksudnya? Orangnya keluar?""Enggak, dia pergi. Dia pergi bawa baju-bajunya kok.""Lho lho lho. Kok gitu?""Nggak tahu mbak, buk. Dia takut kali, takut kalau kesalahannya terbongkar. Makanya dia milih kabur. Takut di marahin atau... "" Astagfirullah."Sesaat terdengar ribut di luar. Hingga membuat mereka bertiga juga langsung keluar."Ayo masuk! Kamu mau kabur kan? Hah? Apa yang kamu lakukan, dan kau mau kabur? ""Lepasin! Lepasin! Kamu siapa, nggak usah ikut campur! Lepasin !"Di luar ternyata Resti ribut dengan Nisa. Resti yang baru saja memarkirkan mobilnya ke halaman, langsung keluar. setelah itu menyeret Nisa keluar dari dalam mobilnya."Astagfirullah, ini ada apa?""Ada apa Res? Kok kamu bisa sama Nisa ?""Iya, Za. Ini orang mau kabur kan? Apa yang udah dia lakukan Za? Aku tadi ketemu di gang sana, dia buru buru mau pergi kayak ketakutan. Eh dia malah naik mobil aku di kira mobil grab. Ada apa emangnya?""S

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status