Share

Bab 190

Penulis: Dewiluna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-04 21:46:16

“Pak!” Dika masih berteriak saat Rafael mengembalikan handphone kepada pemiliknya.

Supir taksi itu menatap Rafael lama, seolah ingin mengatakan jika Rafael boleh menggunakan handphonenya lagi. Namun, Rafael menolak.

“Terima kasih,” ucap Rafael seraya beranjak pergi.

Rafael meninggalkan urusan pembayaran pada Dika. Sementara dirinya terus melangkah masuk ke dalam kediaman Dharmawan.

Seorang satpam membukakan gerbang. Beberapa asisten rumah tangga ikut datang menyambut Rafael.

“Apa Ayah dan Ibuku ada di rumah?” Suara Rafael dingin menusuk, membuat para asisten rumah tangga itu menunduk dalam.

Salah satu dari para asisten yang berjajar itu menganggukkan kepala, mengiyakan. Melihat jawaban itu, Rafael mengangguk puas.

“Aku tunggu di ruang tamu!” Rafael memberikan perintah.

Dua orang asisten rumah tangga bergegas pergi. Mereka mengabari Julian dan Sonya.

Tak sampai dua menit, kedua orang tua Rafael sudah sampai di ruang tamu. Rafael menyambut keduanya dengan tatapan menusuk.

“Apa A
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 191

    “Tania!” Dika berlari menghampiri Tania di lobi Grand Velora. Peluh membasahi dahinya. Dika seperti habis berlari entah dari mana. “Kamu udah ketemu sama Pak Rafael?” Dika langsung bertanya. Tania tersentak sesaat. “Kamu ketemu sama Rafael?”Kedua mata Tania berbinar. Romi belum memberi kabar lagi, jadi berita dari Dika sungguh sesuatu yang ingin Tania dengar. “Di mana Rafael?” Tania memanjangkan leher, mencoba melihat ke belakang Dika. Namun, Rafael tak ada di sana. “Tadi dia hubungi aku,” sahut Dika. “Aku pikir dia langsung cari kamu.”Tania mengernyit dalam. Ia merasa kesal dengan kenyataan. “Kenapa Rafael menghubungi kamu?” Tania bertanya sinis. “Dia bilang apa?”Dalam hati, Tania memaki. ‘Kenapa hanya Dika? Kenapa Rafael sama sekali tidak mencarinya?’Dika yang merasakan tatapan dingin dan tajam dari Tania, segera menyadari masalah yang ia buat. Sebelum ini, Dika tak berpikir panjang. Ia tidak mengira jika Tania akan merasa tersaingi olehnya. “Apa saja yang kalian bicaraka

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 190

    “Pak!” Dika masih berteriak saat Rafael mengembalikan handphone kepada pemiliknya. Supir taksi itu menatap Rafael lama, seolah ingin mengatakan jika Rafael boleh menggunakan handphonenya lagi. Namun, Rafael menolak. “Terima kasih,” ucap Rafael seraya beranjak pergi. Rafael meninggalkan urusan pembayaran pada Dika. Sementara dirinya terus melangkah masuk ke dalam kediaman Dharmawan. Seorang satpam membukakan gerbang. Beberapa asisten rumah tangga ikut datang menyambut Rafael.“Apa Ayah dan Ibuku ada di rumah?” Suara Rafael dingin menusuk, membuat para asisten rumah tangga itu menunduk dalam. Salah satu dari para asisten yang berjajar itu menganggukkan kepala, mengiyakan. Melihat jawaban itu, Rafael mengangguk puas. “Aku tunggu di ruang tamu!” Rafael memberikan perintah. Dua orang asisten rumah tangga bergegas pergi. Mereka mengabari Julian dan Sonya. Tak sampai dua menit, kedua orang tua Rafael sudah sampai di ruang tamu. Rafael menyambut keduanya dengan tatapan menusuk.“Apa A

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 189

    “Kau gila!” Natasha memaki kasar.Rafael tersenyum miring. Apa wanita itu sedang membicarakan dirinya sendiri? “Cepat jalan!” Rafael mendorong Natasha paksa. Rafael menyeret Natasha sampai ke depan pintu. Ia memberi perintah pada Natasha untuk membukanya.“Kamu tau kalau kamu tidak akan bisa lolos dariku meski bisa keluar dari sini,” ejek Natasha. Rafael mendengus. Ia berdecak sambil menekan leher Natasha lebih keras. Wanita itu menjerit, tapi Rafael malah tertawa. “Masih mau terus bicara? Coba saja. Mungkin hari ini terakhir kali kamu bisa menggunakan mulutmu.” Rafael menggeram penuh dendam. Natasha mulai panik karena Rafael tak lagi bisa diajak bicara. Bau amis di lehernya semakin menyengat. Hangat darah yang mengalir, membuat Natasha ketakutan. “Kamu akan membayarnya! Aku akan melapokanmu pada polisi! Aku akan mengadukanmu pada ayahmu! Aku akan minta ganti rugi!” Natasha terus berteriak. Namun, Rafael tetap pada posisinya. Tangannya masih mengepal erat benda tajam itu di leh

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 188

    “Ck!” Rafael mengernyitkan dahi. Ia berusaha melawan silau yang menusuk matanya. Ia terbaring di atas ranjang sendirian. Melihat tubuhnya yang polos, Rafael tahu apa yang terjadi. “Belum pernah aku begitu membenci seseorang.” Rafael menggeram pelan. Kepalanya masih berdenyut menyakitkan. Seluruh tubuhnya penuh dengan peluh. Namun, meski keadaannya seperti itu, Rafael sungguh ingin mencekik seseorang. Siapa lagi kalau bukan Natasha. “Sampai mati aku tidak akan pernah memaafkan wanita jalang itu!” desis Rafael, penuh dendam. Setelah ini, tidak akan ada kata maaf. Rafael sudah bertekad akan menyingkirkan Natasha, bagaimanapun caranya. “Ck!” Sambil menggerutu, Rafael berjalan ke kamar mandi. Ia membersihkan dirinya dari bekas pergulatan dengan Natasha. Rafael jijik setengah mati. Ia menggosok kulitnya berulang kali, berharap semua sensasi yang terjadi dengan Natasha, hilang terbawa air kotor ke dalam selokan. Rafael tak ingin menyisakan apa pun pada tubuhnya. Ia tak sudi.

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 187

    “Aku ….” Lidah Tania terasa kelu. Tania bimbang luar biasa. Hatinya bergejolak. Di satu sisi, bukti yang tak terbantahkan membuat Tania menuduh. Namun, jauh di sudut hatinya, masih ada rasa percaya itu. “Menurutmu, Rafael pria yang seperti itu?” Romi bertanya, memastikan. Tania menelan salivanya pahit. Entah mengapa, ia mulai meragukan tuduhan perselingkuhan Rafael. “Kamu harusnya lebih mengenal suamimu,” ujar Romi. Tania menatap Romi lekat. Ia teringat lagi tentang insiden Romi dan istrinya dulu. “Kamu juga tidak mengenal baik istrimu.” Tania malah menyindir Romi. Tania langsung menutup mulutnya rapat setelah itu. Ia harusnya tidak mengatakannya. Romi meringis sesaat. Pria itu menghela berat kemudian. “Kamu benar. Aku juga tidak mengenal baik istriku, padahal kami sudah hidup bersama selama bertahun-tahun.” Romi mengeluh. Ta

  • Malam Penuh Gairah Bersamamu   Bab 186

    “Eum ….” Tania memasang wajah ragu sesaat. Ia tidak mau menebar janji palsu. Tania harus memastikannya terlebih dahulu. “Sulit ya? Ini salahku.” Nathan menunduk murung. “Aku terlalu sibuk sampai melupakan tanggal pernikahan orang tuaku.” Ekspresi sedih Nathan membuat Tania akhirnya berusaha. “Untuk berapa orang? Aku akan coba mengusahakannya,” ucap Tania. Tania menggigit bibir pelan. Ia mungkin harus sedikit memberikan syarat untuk permintaan Nathan kali ini. “Tapi … Pak Nathan mungkin harus menjadi member VIP Grand Velora dulu. Dengan begitu aku bisa menaikkan reservasi Pak Nathan menjadi prioritas,” sambung Tania. Nathan mengangguk dengan wajah sumringah. Pria itu langsung setuju. “Tentu saja!” Tania balas tersenyum. Ia menanyakan beberapa detail tentang reservasi Nathan sebelum akhirnya sebuah panggilan menyela pembicaraan mereka. “Ah, sep

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status