Malam Tanpa Noda
Bab 26"Kakak curang!" pekik Airi melempar bantal sofa ke arah Putra yang sedang tertawa. Mereka bermain ular tangga di ponsel Putra.Sejak kecil, Putra sangat hobi bermain game. Semua game yang viral telah ia mainkan. Menghadapi kejenuhan dan kegundahan selama ia menjomblo.Putra mengisi waktu kekosongannya dengan game online. Lelaki itu tak pernah berpacaran dengan wanita manapun. Berdekatan saja ia pasti akan berubah menjadi harimau.Entah mengapa berbeda dengan Airi. Lelaki itu terlalu nyaman hingga lupa siapa dirinya."Kalau kalah jangan nangis," ledek Putra dan tertawa melihat wajah Airi yang mengemaskan. Wanita dengan hijab kuning polos dengan baju gamis sederhana. Wajahnya memerah."Ih ... gemes aku tuh."Putra ingin mencubit kedua pipi Airi, namun tangannya berhenti ketika adiknya berteriak."Jangan sentuh aku!" teriaknya lantang mMalam Tanpa Noda Bab 27"Lancang kamu mengancam saya! Kamu tak tahu dan tidak tahu apa-apa. Silahkan Anda keluar!" usir Airi dengan lantang. Ia tak suka dengan lelaki tipe Bayu. Air mata Airi tertahan, ia tak mau terlihat lemah. Wanita harus kuat. Lelaki macam Bayu harus di lawan hingga jera. "Sombong sekali!" sindirnya. Merapikan berkas yang berserakan di meja. Menghampiri Airi yang berdiri tak mau mengalah. Lelaki itu mencolek dagu Airi dengan jari telunjuk."Kurang ajar tangan kamu!" teriak Airi. Geram dengan perbuatan lelaki itu.Bayu melangkahkan kaki mendekati pintu ruangan, menoleh ke arah Airi dan tersenyum licik. Mengunci pintu dengan kunci yang menempel di besi.Ceklek!Airi terkejut dengan apa yang dilakukan laki-laki itu. Ia terlihat santai, netranya masih menatap Airi. Berjalan kembali ke arahnya. Jantung Airi memacu dengan cepat.
Malam Tanpa Noda Bab 28 Faisal telah memindahkan barang-barangnya ke kontrakan baru. Ia sudah menyewa selama satu tahun seharga sepuluh juta. Bella menemani Ririn di rumah sakit. Faisal bernapas lega. Ia sudah membayar sisa gaji karyawannya yang berjumlah enam puluh orang. "Alhamdulillah, masalah kantor sudah selesai." Faisal akan menutup perusahaannya sampai pademi berakhir. Barang-barang yang tak perlu dibawa ia jual ke toko. Semua barang Faisal memiliki kualitas yang bagus.Satu truk besar sudah terisi oleh semua barangnya. Faisal mengikuti mereka dari arah belakang. Kontrakan Faisal tak terlalu jauh dari rumahnya. Ia memberikan upah satu juta tujuh ratus lima puluh ribu kepada pemilik truk. "Lemari ini letakkan di sini," tunjuk Faisal. Barang yang ia bawa tak terlalu banyak. Sisanya ia serahkan ke temannya yang memiliki usaha perabot.
Malam Tanpa NodaBab 29Bella kaburFaisal mengetuk pintu kamar, namun Bella tak kunjung membuka pintu." Bella, buka pintunya. Abang lelah," ungkapnya. Bella tak kunjung muncul di balik pintu."Bella, tolong buka pintunya!" Tak ada jawaban.Akhirnya ia tidur di atas lantai dengan alas kain yang diberikan oleh mama-nya. Selembar kain batik berwarna coklat. Tubuhnya lelah dan letih.Di dalam kamar, Bella menatap foto Faisal. Hatinya kini penuh dengan emosi atas tindakkan suaminya. Menghubungi kekasih hatinya untuk menjemput di gang rumah. Bella bergegas memasukkan pakaiannya ke dalam tas.Bella mengintip di cela pintu dengan perlahan-lahan melangkah seperti maling di rumah sendiri keluar rumah melarikan diri dengan kekasih hatinya. Faisal sudah terlelap dalam mimpi. Bella menoleh ke arah pintu tersebut dan berkata,"Selamat menikmati hidup miskinmu. Tak ada lelaki manapun ya
Malam Tanpa NodaBab 30Hari Pertama KerjaFaisal sudah siap untuk bekerja. Hari ini adalah hari pertamanya. Setelah melakukan interview dan berbagai tes. Gaji yang ditawarkan memang tak begitu besar. Lelaki itu tetap bersyukur.Memandang dirinya dari pantulan cermin yang menempel di lemari. Kemeja lengan panjang berwarna biru muda dan celana panjang hitam tak lupa memakai dasi kebanggaannya. Menyemprotkan parfum hadiah dari Bella."Bismillah, mari kita memulai dari awal," ucapnya menyemangati diri. Ia menarik napas dan menghembuskan."Wah, tampan sekal anak Mama," puji Ririn masuk ke dalam kamar. Ia duduk tak jauh dari Putranya."Memangnya kemarin tak tampan." Sengaja mengoda mamanya."Tampan dong, sekarang lebih tampan. Ayo sarapan dulu!" ajak Bella. Ia mengandeng lengan Putra.Ririn membelikan anaknya lontong sayur yang berada di seberang
Malam Tanpa Noda Bab 31Bertemu Putra Faisal dan Dewi melangkah dengan cepat. Mereka sudah telat menghadiri pertemuan dengan salah satu klien ternama. "Aduh, sudah telat satu jam." Mereka terjebak macet akibat kecelakaan lalu lintas.Dewi menghampiri dua orang laki-laki yang duduk dekat kolam renang." Selamat siang, maaf kami telat," sapa Dewi. "Ini bukan telat, tapi kebangetan sudah satu jam lebih kami menunggu." "Maaf, Pak. Tadi terjadi kecelakaan di jalan Menteng. Ini buktinya." Dewi menyodorkan sebuah video dan beberapa foto sebagai barang bukti kepada klien. "Sudah, tak apa. Kasih mereka kesempatan," ucap salah satu lelaki yang memakai jas abu-abu. Dia adalah Putra. "Silahkan duduk!" "Terima kasih, Pak Putra." Faisal menarik bangku kosong tepat di depan Putra untuk Dewi. Mereka saling berpandangan dan tersenyum. Pu
Malam Tanpa Noda Bab 32Airi Wanita KuatPutra dan Airi pergi berlibur ke vila. Di sana mereka memiliki Vila keluarga. Kali ini Putra tak diizinkan membawa mobil sendiri. Wajahnya terlihat kecewa. Bukan hanya supir saja yang dibawa, ia juga membawa seorang pelayan untuk menemaninya.Lelaki itu ingin menghabiskan liburannya berdua saja dengan Airi. Namun, itu hanya angan-angan saja. Airi sudah mengetahui rencana Putra."Pak berhenti dipinggir jalan itu," perintah Airi kepada supir.Airi turun memasuki toko swalayan dan membeli beberapa makanan ringan. Ia menelusuri semua rak makanan. Putra mengikuti adiknya.Airi menatap punggung seseorang yang ia kenal, lelaki itu adalah mantan suaminya bersama perempuan yang usianya lebih tua darinya. Mereka terlihat akrab, Faisal tersenyum dan tertawa mendengar wanita itu berbicara. Jiwa kepo-nya meronta. Ia menyembunyikan tubuhnya di rak makanan. Swa
Malam Tanpa Noda Bab 33Putra cemburuAiri melangkahkan kaki ke ruangannya. Ia mendapatkan panggilan dari seketarisnya. Melangkah kaki dengan cepat dan wajah berbinar. Pintu perlahan di buka, Fajar berdiri dekat jendela. Lelaki berpakaian kemeja putih lengan pendek tak menyadari kehadiran Airi. Airi menutup mata Fajar dari belakang dengan kedua tangannya. Fajar menyentuh tangan Airi lembut."Tebak aku siapa?" ucap Airi dengan suara cempreng."Siapa ya?"pura-pura tak tahu."Pasti Airi," tebaknya. Tak ada seorang wanita pun yang akrab dengan Fajar. Fajar hanya berteman dengan laki-laki.Fajar membalikkan tubuhnya dan menarik hidung Airi." Aw, sakit! Jangan lakukan itu!" "Maaf," ucap Fajar tak dapat mengendalikan diri. "Aku khilaf." Fajar mengangkat kedua tanganya memohon ampun. Mereka tertawa dan saling bergurau. Airi m
Malam Tanpa NodaBab 34Pesta Penyambutan Ceo BaruHari ini adalah hari ulang tahun perusahaan, PT Mahendra mengadakan acara pesta kecil-kecilan dan hanya dihadiri oleh beberapa pejabat penting dan tamu undangan. Wajah Airi dipoles dengan makeup yang mewah. Gaun putih panjang dan hijab putih menambah kecantikannya. Ia juga mengunakan mahkota kecil di kepalanya. Airi menatap dirinya dari pantulan kaca besar.Tubuh rampingnya dan wajahnya telah berubah. Airi selalu menjaga pola makannya. Ia juga mengikuti senam zumba dan aerobik.Wajahnya juga ia rawat dengan sebaik mungkin. Mengunakan serum kecantikan dan perawatan lainnya."Bu Airi, cantik sekali. Seperti bidadari yang turun dari langit," puji perias pengantin. Ia meminta izin kepadanya untuk mengambil gambar hasil riasannya."Boleh' kan Bu. Buat iklan." Airi mengangukkan kepala pelan. Ia berpose dan t