Short
Malam di Asrama Mahasiswa: Rahasia yang Tak Terucap

Malam di Asrama Mahasiswa: Rahasia yang Tak Terucap

By:  FifiCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
6Chapters
3views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku diam-diam tinggal di asrama kampus anakku. Tidak disangka, saat aku diam-diam menonton film dewasa di tengah malam, aku ketahuan oleh teman sekamarnya yang bertubuh kekar. Tubuhnya yang panas menindihku dengan kuat, dia meniupkan napas hangat ke telingaku. "Tante, ternyata suka hal-hal seperti ini, ya!" "Ti... tidak... hmm..."

View More

Chapter 1

Bab 1

Namaku Dian Ardana, seorang wanita dewasa yang kesepian di usia awal empat puluhan.

Di usia seperti ini, seharusnya aku bisa menikmati hidup dengan penuh gairah, tapi suamiku telah meninggal dunia sejak lama.

Dulu, aku tidak terlalu merasakannya, tapi seiring bertambahnya usia, terutama setelah melewati usia tiga puluhan, aku mulai merasakan kehampaan yang tiba-tiba muncul. Tidak peduli bagaimanapun aku mencoba, rasanya tidak pernah bisa terisi.

Apalagi sejak anakku masuk kuliah, setiap malam aku sendirian di rumah, kesepian yang terus menghantui membuatku tergila-gila pada mainan kecil. Sehari saja tidak menggunakannya, seluruh tubuhku langsung terasa gatal seperti ada semut yang merayap, sampai aku tidak bisa tidur.

Apa aku harus mencari seorang pria untuk memuaskanku?

Selesai mandi, aku mengoleskan losion ke tubuh sambil menatap cermin, aku tidak kuasa menahan desahan panjang.

Mungkin karena melahirkan di usia muda dan tidak sempat dinikmati sepenuhnya oleh suamiku, kulitku di usia empat puluh ini masih kencang dan mulus.

Tubuhku berlekuk dengan sempurna, tanpa sedikit pun lemak berlebih. Pinggangku ramping bak ranting dedalu, payudaraku putih montok, dan pantatku bulat bak buah persik yang ranum.

Di balik pesona wanita dewasa, masih tersimpan sedikit keluguan khas seorang gadis muda, pesona yang membuat setiap pria ingin menaklukkannya dengan kasar.

Tubuh yang sempurna seperti ini seharusnya tidak dibiarkan menganggur di rumah. Tubuh ini pantas untuk dinikmati dan dipuaskan.

Saat aku tengah mempertimbangkan untuk ikut kencan buta, tiba-tiba anakku menelepon, mengajakku berkunjung ke tempatnya.

"Bu, akhir pekan ini, aku berencana mendaki gunung bersama teman-teman sekamar. Ayo ikut."

Kampus anakku berada di kota sebelah, tidak terlalu jauh dari tempatku tinggal. Saat dulu mengantarnya masuk kuliah, aku sempat mentraktir teman-teman sekamarnya beberapa kali, jadi kami sudah saling kenal. Aku merasa senang dan langsung menyanggupi ajakannya.

"Oke, kebetulan Ibu juga lagi nggak ada kegiatan. Ibu pesan kamar sekarang, ya."

"Nggak usah pesan, salah satu teman sekamar lagi ada urusan akhir pekan ini. Nanti Ibu tidur di tempat tidurnya saja."

Hah? Aku disuruh tidur di asrama pria...?

Apa... apa ini tidak masalah?

"Nggak masalah kok, Bu. Sampai ketemu malam nanti."

Sebelum aku sempat bicara lebih jauh, anakku sudah menutup telepon.

Sambil masih ragu, aku mulai membereskan barang-barang. Beberapa jam kemudian, aku tiba di kampus anakku.

Saat aku tiba, hari sudah menjelang sore. Anakku menjemputku bersama dua teman sekamarnya, Ivan Sadana dan Juan Maulana.

Aku mengajak mereka makan di sekitar kampus. Ketika kembali ke asrama, hari sudah gelap.

Saat terakhir kali mengantar anakku ke kampus, itu masih siang hari. Waktu itu semua orang baru datang dan sibuk dengan urusannya masing-masing.

Namun, kali ini, suasananya benar-benar berbeda.

Sekarang, cuaca cukup panas, para pemuda yang energik ini tidak ingin mengenakan pakaian terlalu banyak. Hampir tidak ada yang memakai atasan, semuanya hanya mengenakan celana pendek dan berjalan mondar-mandir di lorong. Bahkan ada beberapa yang telanjang bulat.

Pemandangan itu membuatku merasa sangat tidak nyaman, wajahku memerah dan napasku mulai tidak teratur.

Namun, selain aku, tidak ada yang menganggap ini aneh. Sepertinya hanya aku yang terlalu terkejut.

Sejak suamiku meninggal, aku sudah lama tidak melihat tubuh pria tanpa sehelai kain pun. Tidak kusangka, kali ini aku langsung melihat sebanyak ini.

Anakku kuliah di jurusan olahraga dan seluruh penghuni asrama juga pria-pria bertubuh kekar dari jurusan yang sama. Semuanya tinggi besar dan berotot. Mereka benar-benar seperti sekumpulan anak banteng yang mondar-mandir di sekitarku.

Celana pendek saja tidak cukup menahan aura maskulin mereka yang hampir meluap, apalagi mereka yang berjalan tanpa sehelai kain pun.

Aku menunduk sambil terus berjalan, tapi mataku tidak bisa menahan diri untuk melirik mereka diam-diam.

Luar biasa, mereka semua tampak begitu perkasa.

Kalau aku ingin mencari pria lagi, harus yang seperti mereka.

Rasanya, keinginanku sekarang terlalu kuat. Pria berusia empat puluhan kebanyakan sudah menurun tenaganya. Entah apakah mereka masih sanggup memuaskanku atau tidak.

Mungkinkah aku memang harus mencari yang lebih muda?

Saat aku sedang tenggelam dalam pikiran-pikiran itu, tiba-tiba seorang mahasiswa yang lewat di dekatku bersiul keras ke arahku.

"Arya, pacar baru, ya?"

Aku terkejut dan menoleh. Ternyata yang bicara itu juga tidak mengenakan apa pun di bawah, punyanya berdiri tegak di depanku. Aku langsung menoleh ke arah lain karena malu, telingaku terasa panas.

Arya Ganendra adalah nama anakku. Melihat wajahku yang memerah, dia menepuk orang itu dengan kesal. "Dasar gila, dia ibuku!"

"Ibumu? Nggak mungkin," balas orang itu sambil mendekat, matanya menyusuri tubuhku dari atas ke bawah. Dia berdecak dan berkata, "Wah, dasar bocah, sekarang main peran juga, ya?"

Wajahku makin memerah, tanganku mencengkeram ujung bajuku, aku tidak tahu harus berbuat apa. "Tan... Tante benaran ibunya.”

"Ah!" Orang itu tampak terkejut, lalu buru-buru menutupi tubuhnya. "Maaf, Tante... Anda kelihatan muda sekali."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status