공유

Ketahuan

작가: Rasyidfatir
last update 최신 업데이트: 2025-06-11 06:17:57

"Plak!"

"Ini yang kamu bilang kerja, Mas!" kata Adelia. Ia dengan susah payah mengantarkan bekal untuk suaminya. Tapi, apa yang di lihat di depan matanya sekarang. Suaminya dalam tubuh setengah telanjang berpagutan di atas sofa.

"Dasar wanita murahan!" Adelia menarik rambut Salsa hingga wanita itu meringis kesakitan.

"Mas, tolong aku!" rintih Salsa.

"Kamu jangan berani-beraninya sakiti Salsa!" perintah Adrian.

"Oh, jadi wanita ini namanya Salsa. Yang membuatmu akhir-akhir ini kerja lembur di kantor! Dasar menjijikkan!" umpat Adelia.

"Diam kau! Wanita tidak ada guna! Masih beruntung kau jadi istriku, tinggal makan enak di rumah. Kebutuhanmu juga aku cukupi, jangan mencoba ganggu kesenanganku!" sentak Adrian.

"Mas, apakah ini sisi lain dirimu yang tidak aku ketahui?" teriak Adelia.

"Jangan berani teriak di hadapanku!" Jari telunjuk Adrian mengarah pada wajah Adelia.

Air mata Adelia sudah tidak tertahankan lagi, kejadian hari ini di luar dugaannya. Semua seakan mimpi.

"Sekarang, angkat kaki dari sini! Atau aku akan menyuruh satpam untuk menyeretmu keluar!" perintah Adrian.

"Lakukan apa yang membuatmu senang! Tapi ingat, karma dari Tuhan selalu ada, kau menyakitiku Mas," kata Adelia menahan perih hatinya.

Adelia berbalik, menyeka air matanya yang turun tanpa ia minta. Ia tidak mungkin memperlihatkan tangisnya di depan karyawan suaminya.

Samar-samar ia mendengar dari belakang Salsa mengadu kesakitan pada Adrian suaminya. Sungguh ironi sekali, pria yang selama ini di pujanya ternyata tak lain seorang pria berhati iblis.

"Sayang, tadi siapa sih?" tanya Salsa. Ia membenarkan letak kancingnya. Lalu menurunkan rok spannya, sehingga penampilannya terlihat rapi kembali.

"Istriku, tepatnya istri sahku. Tapi, sudahlah tidak usah khawatir. Dia tidak akan berani macam-macam padaku," kata Adrian percaya diri.

Sesampainya di rumah, Adelia langsung menangis di kamarnya. Ia tidak menyangka jika suaminya yang selama ini di kira pria baik, soleh, taat beragama dan bertanggung jawab ternyata pria brengsek.

Bantal Adelia basah oleh air mata. Entah sudah berapa lama ia menangis dan meratapi nasibnya. Tak ada yang tahu jika saat ini Adelia bersedih karena perselingkuhan suaminya. Cukup dirinya saja yang tahu, karena baginya hal itu adalah aib rumah tangganya.

Sudah lima tahun mereka pacaran, tapi ia tidak pernah menemukan kekurangan Adrian. Adrian terlihat pria sempurna tanpa cela, selama ini ia terlihat sangat perhatian pada Adelia. Hanya saja Adrian memang terkadang mengatur penampilannya. Ia selalu memperingatkannya dari pola makan dan baju-baju yang di kenakan Adelia.

Adelia melihat foto pernikahannya, saat itu ia dan Adrian terlihat bahagia. Haruskah kebahagiaannya itu hancur karena perselingkuhan suaminya?

"Mas Adrian, kamu kejam! Selama ini aku setia padamu, kenapa kau begitu tega mencampakkanku?" tangis Adelia. Ia tak henti-hentinya meratapi nasibnya yang malang.

Adelia menyeka air matanya, ia tidak menyangka ujian pernikahannya begitu berat. Ia merasa tidak pernah salah memilih, karena sejak dulu ia tidak tahu sisi lain Adrian yang suka selingkuh. Tapi sekarang, Adelia masih belum bisa mempercayainya juga.

Bunyi telepon berdering, Adelia malas mengangkatnya. Pikirannya terlalu penat di penuhi ingatan peristiwa waktu di kantor. Sungguh memalukan, dengan mata kepalanya sendiri Adelia melihat suaminya menindih tubuh Salsa. Dan blouse wanita itu terbuka menunjukkan bagian gunung kembarnya yang menonjol.

Adelia tidak habis pikir, apa yang ada di dalam pikiran Adrian. Kenapa laki-laki itu sampai tega melakukan hal memalukan itu di kantor.

Terdengar suara pintu di ketuk dari luar, Adelia dengan malas beringsut turun dari ranjang. Ia membuka pintu kamarnya. Alangkah terkejutnya ia mendapati Adrian sudah berdiri di depan matanya.

"Mas kok sudah pulang?" tanya Adelia.

"Plak!"

"Mas, kok_,"

"Itu balasan kamu karena tadi menamparku di kantor. Berani sekali kamu menampar suamimu, hah!" Adrian menerobos masuk ke dalam kamar menyenggol lengan Adelia.

Adelia masih memegang pipi kanannya, rasanya nyeri sekali. Lebih nyeri hatinya sekarang.

"Mas sendiri yang salah, selingkuh di kantor. Apa salahku mas, selama ini aku sudah setia padamu," kata Adelia. Matanya kembali memanas, buliran air mata mulai melintasi pipinya yang putih tanpa jerawat.

"Aku bosan, aku butuh refresing. Seperti makan makanan, aku bosan jika menunya itu-itu terus! Sekarang kau paham, kan!" ucap Adrian kejam.

Adelia benar-benar kaget mendebgar ucapan Adrian. Ia tidak menyangka jika laki-laki yang selama ini di kira baik hatinya tega mengatakan itu semua.

"Mas, apa benar ini dirimu? Kenapa kau berubah, Mas?" Adelia menarik-narik kemeja Adrian.

"Lepaskan tanganmu ini!" Adrian mendorong Adelia hingga jatuh tersungkur.

"Asal kamu tahu, aku tidak suka wanita sederhana sepertimu. Yang aku sukai wanita yang pintar berdandan, berpakaian seksi, dan bisa menyenangkan laki-laki. Sedangkan kamu, kampungan! Sudah jadi istri Wakil Direktur saja masih seperti ini!" hina Adrian.

"Kamu keterlaluan, Mas. Aku tidak menyangka jika kau benar-benar jahat!" balas Adelia.

"Kenapa! Kau mau minta cerai?" ledek Adrian.

"Jangan harap aku menceraikanmu! Kau istri sahku, dan aku hanya butuh bersenang-senang di luar sana. Kebutuhanmu aku cukupi, jadi tenang saja aku tidak akan menelantarkanmu," kata Adrian.

"Kau kejam, Mas!" teriak Adelia.

"Terserah apa yang kau bilang, aku kejam atau apalah. Itu tidak ada pengaruhnya buatku!" tunjuk Adrian.

"Kau benar-benar sudah berubah, Mas. Kau berubah karena harta. Harta telah membuatmu buta ... sadarlah, Mas," tangis Adelia.

"Hahaha, terima kasih sayang atas doanya. Sayangnya, aku terlalu menikmati hidup seenak ini. Dengan harta aku bisa membeli apapun yang kuinginkan, bahkan wanita sekalipun!" ucap Adrian sombong.

Adelia hanya bisa menangis terus-menerus, hatinya sakit luar biasa. Seperti ada sebuah bongkahan batu yang menindihnya.

"Mulai sekarang, kau harus biasakan jika aku pulang larut malam. Atau mungkin tidak pulang. Itu berarti aku bersama wanita mainanku."

"Ah, lega sekarang... tidak perlu berpura-pura lagi," kekeh Adrian tanpa rasa bersalah.

"Kamu sudah gila, Mas. Hatimu dimana? Kenapa kau menyakiti perasaanku? Apa salahku, Mas?" Pertanyaan bertubi-tubi terlontar di bibir Adelia.

"Kamu terlalu baik, jadi ... harus ada sisi jahat seperti aku sayang." Adrian mengelus pipi Adelia mengusap air matanya.

"Dan ... menjadi orang jahat termyata sangat menyenangkan. Aku menikmatinya, hahaha," tawa Adrian menggema di kamarnya.

Lelaki itu menarik hendel pintu. "Kamu mau kemana, Mas?" tanya Adelia. Ia tidak habis pikir dengan sikap suaminya.

"Aku mau bersenang-senang dulu. Kamu selesaikan dulu tangismu, jadi kalau aku sudah pulang kau harus bersiap-siap melayaniku," kata Adrian tanpa rasa bersalah.

"Aku tidak sudi! Sudah berapa banyak perempuan yang menyentuhmu!"

Adrian menghentikan langkahnya untuk keluar. Perkataan terakhir Adelia cukup mengusik jiwa laki-lakinya.

"Kamu berani menghinaku! Rasakan ini!" Adrian mendorong tubuh Adelia hingga tak sengaja kepala Adelia terbentur pinggiran meja nakas.

Kepala Adelia keluar darah, Adrian kelihatan ketakutan. "Sayang, kamu ... kamu tidak apa-apa kan?" Adrian menepuk-nepuk pipi Adelia. Tapi Adelia pingsan tidak mendengar apapun.

---Bersambung---

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Tolonglah Aku

    Adelia untuk kesekian kalinya makan siang di temani oleh Arga. Ia merasa Adelia masih belum bisa bersikap biasa padanya. Wanita itu sepanjang perjalanan lebih banyak diam daripada bercerita ataupun mengobrol dengannya. Sesekali Arga mendapati Adelia lebih memilih melihat keluar kaca jendela mobil. Suasana begitu hening tak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun."Sepertinya kalau ada gelas yang pecah pasti rame," celetuk Arga.Adelia menatap bingung ke arah Arga. Apa hubungannya gelas pecah dengannya? Dahi Adelia mengkerut seolah mengundang tanya dari perkataan Arga barusan."Dari tadi kamu diam, kalau ada gelas pecah pasti jadi rame. Respon pertama berteriak kaget," jelas Arga cengar-cengir. Ia tahu perkataannya tidak lucu, namun mampu membuat Adelia tersenyum. Wanita yang mampu meruntuhkan hatinya dalam diam."Enggak lucu deh," balas Adelia sambil tersenyum."Tapi setidaknya kamu jadi mau bicara sama aku."Arga merasa sedikit mendapat kemenangan bisa membuat Adelia mau kembali bicar

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Adrian Pengangguran

    "Kau sudah cantik Salsa, untuk apa kau perawatan lagi," balas Adrian."Hem, ngomong saja pelit tidak mau kasih aku duit,"sindir Salsa."Terserah apa katamu, hari ini aku capek sekali," kata Adrian. Istri barunya itu tak segan-segan selalu aaja minta uang dalam jumlah fantastis."Alesan, ngomong saja sekarang kamu lagi irit." Salsa melihat kepergian suaminya dengan perasaan jengkel. Tak berhasil membeli perhiasan kemarin dulu. Padahal dia sudah ada niatan untuk pamer pada teman-temannya.**"Nih, uang untuk belanja hari ini," kata Adrian menyerahkan tiga lembar ratusan ribu."Hah, tiga ratus ribu? Mana cukup untuk belanja hari ini," bantah Salsa."Cukup tidak cukup harus di cukupkan," kata Adrian dengan sedikit penekanan."Mas, apa ini tidak salah. Masa gaji direktur sedikit sekali. Perasaan dulu kau selalu memberiku uang banyak. Lalu, kenapa sekarang jadi irit banget, Mas?" tanya Salsa."Itu dulu, waktu aku masih jadi waki direktur," ucap Adrian lirih.Salsa langsung menatap tajam ke

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Perasaan Arga

    "Mas, kau berselingkuh dengan wanita manapun aku sudah tidak peduli. Jadi, tolong jangan urusi urusanku. Aku lelah," protes Adelia."Tapi, aku tidak suka kau bersama pria tadi," balas Adrian.Adelia tersenyum kecut. "Hanya duduk bersama saja kau sudah cemburu, bagaimana kalau aku tidur dengannya setiap hari? Apa kau cemburu juga? Kamu ini lucu Mas, tiap kamu selingkuh kamu tidak ingat aku sama sekali. Bahkan ketika kau melakukannya dengan wanita-wanita itu, aku hanya diam. Sekarang, aku hanya duduk berbincang dengannya saja kau sudah cemburu setengah mari. Ini tidak adil!" ucap Adelia panjang lebar."Tok ... tok ... tok.""Adelia, kamu masih di dalam?" terdengar suara Arga di depan pintu toilet. Keduanya langsung berpandangan satu sama lain.Adelia kaget mendengar panggilan Arga, akhirnya ada kesempatan untuk lepas dari cengkeraman Adrian."Jangan kau buka pintunya," larang Adrian."Aku bisa berteriak dan semua orang akan kesini," ancam Adelia.Adrian melepaskan cengkeramannya. Ia tid

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Adrian Cemburu

    Adrian gelagapan menanggapi pertanyaan Salsa. "Mas, aku tanya kok malah diem sih.""Mas ...."Salsa mengguncang tubuh Adrian, kesal karena suaminya tak kunjung memberinya jawaban."Untuk apa sih kamu tanya-tanya, kalau aku lagi malas apa ya di suruh kerja?" jawab Adrian seenaknya. Lelaki itu memilih bangun dan membersihkan diri di kamar mandi. Berharap kucuran air shower dapat menenangkan pikirannya."Aku kan cuman tanya, kok sewot sih dia," gumam Salsa.Salsa menunggu Adrian keluar kamar mandi. Ia juga sudah tidak sabar berbicara pada Adrian. Namun yang di tunggu-tunggu malahan tidak kunjung keluar hingga akhirnya ia ketiduran.Pintu kamar mandi di buka, Adrian melihat ke ranjang tampak Salsa sudah meringkuk dalam selimut tebal. Ia senang karena wanita itu tertidur dan tidak tanya-tanya lagi.Adrian tidak bisa tidur seperti yang di lakukan Salsa. Ia bingung dan takut jika statusnya sebagai pengangguran ketahuan. Entah sampai kapan ia kuat menyembunyikan kebohongannya. Hari ini Salsa

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Ingin Di Dekatmu

    Adelia sudah terlihat segar dari sebelumnya. Malamnya Arfa datang lagi membawakan makanan untuknya."Bagaimana keadaanmu?" tanya Arga."Sudah mendingan." Mata Adelia melirik bungkus plastik kresek yang di tenteng Arga."Oh, ini ada makan malam buatmu," kata Arga sembari meletakkannya di atas meja."Tapi, aku tidak memesannya?" kata Adelia."Aku juga tidak menerima pesanan," balas Arga tersenyum. Ia membuka makanannya untuk Adelia."Ini tidak ada maksud terselubung kan?" tanya Adelia."Ya mesti ada dong, biar sesama klien tambah dekat usaha makin maju," balas Arga."Ih, tidak ada hubungannya kali."Arga senang melihat senyum Adelia, sejak pertama bertemu tak pernah selalipun ia merasakan senyum yang tulus darinya. Seolah ada beban berat yang di pikirnya."Aku ucapkan terima kasih makanannya," kata Adelia."Makanannya nggak bisa ngomong jadi langsung di makan saja," gurau Arga."Eh, bukan maksudku begitu," tutur Adelia. Ia mulai bingung dengan perkataan Arga yang muter-muter.Tidak ingi

  • Mantan Istri yang Kuselingkuhi Dimanja Bos Tajir   Arga Perhatian

    "Aku heran, darimana Adelia bisa dapet uang sebanyak itu untuk membayar perhiasannya?" tanya Salsa."Ya, mungkin selama ini ia menabung uang yang aku kasihkan ke dia,' balas Adrian enteng."Enggak mungkin, pasti dia sekarang jadi simpanan om-om," prasangka Salsa."Tidak mungkin, Adelia bukan wanita seperti itu," balas Adrian.Salsa melihat ke arah suaminya dengan tatapan tidak suka. "Kamu kok belain dia terus, sih."Adrian bungkam, ia lelah berdebat dengan Salsa. Wanita itu bisa seharian mengomel kalau hatinya sedang kacau. Dan itulah yang membuat Adrian makin bosan bersama Salsa.Namun Adrian juga bukan pria bodoh, ia juga penasaran dari mana Adelia dapat uang sebanyak itu. Apa benar apa yang di katakan Salsa kalau Adelia sudah menjadi simpanan om-om. Apalagi penampilan Adelia yang semakin memukau para kaum adam.**Sesampainya di pintu apartemennya tiba-tiba tubuh Adelia limbung. Kepalanya tiba-tiba pusing, pandangannya kabur. Dan akhirnya ....Untung saja ada seorang pria muda kebe

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status