Share

Episode 3

 “Ya Tuhaaan...!!! “

“Mengapa kantor ini seperti kurang bercahaya.;.?!” Seorang wanita setengah baya nampak mengomel memasuki kantor Devano. Ia adalah Mami Devano yang bernama Mirna. Sejak Devano memutuskan untuk menikahi Kasandra Mirna memang sering uring-uringan. Ia kurang menyetujui pilihan putra semata wayangnya itu. Mirna ingin Devano menikahi gadis dari golongan pengusaha dan setaraf dengan kasta keluarganya. Tapi cinta Devano pada Kasandra membuat Mirna dan suami tidak dapat membantah keinginan putranya tersebut.

“Mami..!!” Sapa Kasandra memberi hormat pada Ibu mertuanya.

“Eh kamu...?!” Jawab mirna tampak tak acuh.

“Kamu lihat dilobby nampak begitu suram dan menyeramkan...? “

“Seharusnya kamu punya inisiatif agar kantor ini lebih terlihat hidup dan segar !” Mirna ngomel mencari-cari kesalahan Kasandra.

“Iya Mi, nanti Sandra suruh Pak Agus memberi beberapa bunga hidup agar ruangan itu nampak lebih segar.” Jawab Kasandra sopan.

“Ya sudah. !”

“Dimana  putraku. ?” Sahut Mirna ketus.

“Tadi Devano berjalan kearah kantin Mi..” Sahut Kasandra sambil menunjuk arah kemana Devano dan Dendi pergi.

“Kekantin..?”

“Lalu kamu tidak memasak makanan buat anakku...?”

“Apa saja yang kamu kerjakan Sandra ?"  "Hingga kamu tidak punya waktu memasak untuk putraku.” Sahut Mirna bertubi-tubi.

“Ada apa Mi ribut-ribut.?” Tiba-tiba Devano sudah ada disitu bersama Dendi.

“Apa saja yang dikerjakan istrimu sehingga ia tidak punya waktu memasak untukmu.?” Tanya Mirna sambil melirik tidak suka pada Kasandra.

Dendi merasakan hatinya sakit ketika ia tahu kalau Mirna telah melukai perasaan Kasandra. Bagaimanapun ia tidak rela Kasandra diperlakukan seperti itu.

“Tolong Mi, jangan bicara seperti itu lagi. Sudah cukup Miii..!” Jawab Devano nampak kesal dengan tindakan ibunya.

“Sandra, tolong beri tahu Dendi tentang detail proyek yang harus dikerjakan."

Dia belum sepenuhnya mengenal struktur tanah yang akan dibangun !” Perintah Devano pada Kasandra.

Ia secara halus sengaja  menyuruh Dendi dan Kasandra pergi meninggalkan tempat itu. Ia tidak ingin Kasandra semakin terluka karena sikap ibunya. Setelah mengangguk hormat pada Mirna, Kasandra dan dendi meninggalkan tempat itu.

 “Ibu mertuamu galak juga.”  Ujar Dendi sambil membarengi langkah Kasandra.

Kasandra hanya mengangkat bahu.

“Apa bedanya dengan mamamu !” Jawab Kasandra dengan sedikit menoleh pada Dendi.

“Aku rasa semua orang tua lelaki akan selalu seperti itu."

"Karena dia merasa anaknya begitu berharga tapi tidak menghargai anak orang lain.” Sambung Kasandra menyindir Dendi.

“Yaaah..!” Dendi hanya bisa mengangkat bahu.

Ia paham kemana arah pembicaraan Kasandra.

“Kita minum dulu yuk, tadi aku dan Devano tidak jadi kekantin." "Karena Devano melihat ibunya datang dia langsung menemuinya.” Ajak Dendi sambil menjelaskan.

“Oooh, baik !” Jawab Kasandra

Mereka lalu menuju kantin yang ada dibagian belakang kantor itu. Dendi memesan segelas kopi panas dan Kasandra memesan es susu yang menjadi minuman favoritnya.

Dendi memperhatikan Kasandra dengan sudut matanya. Ketika Kasandra mengibaskan rambutnya Dendi terkesiap melihat liontin yang dipakai Kasandra.

Liontin dengan gambar huruf ‘D’ menghiasi dadanya. Dendi teringat ketika ia memberikan kalung dengan liontin itu kepada Kasandra.

Saat itu Kasandra berkata “Dendi, selama aku masih memakai kalung ini, itu tandanya aku masih mencintaimu.”

“Ooh, Kasandra masih mencintaiku  ?” Dalam hatinya Dendi bertanya-tanya.

“San..  Kamu masih memakai kalung itu ?” Tanya Dendi kepada Kasandra setelah mereka meneguk minuman masing-masing.

“Ooh,” Kasandra tampak jengah dengan pertanyaan Dendi.

“Iya Den, Tapi bagiku sekarang huruf ‘D’ di liontin ini adalah inisial dari nama Devano. Bukan namamu.” Sahut Kasandra dengan sikap dibuat tidak acuh.

Kasandra sengaja menutupi perasaannya didepan Dendi.

“Oh begitu.” Jawab Dendi nampak kecewa.

“Aku senang melihat kamu bahagia Sandra.  Kamu telah mendapatkan suami yang tepat.” Sambung Dendi menahan pilu dihatinya.

“Iya.. Devano memang  berbeda denganmu. Walau orang tua Devano tidak menyukaiku, tapi Devano mempertahankan aku. Bukan sepertimu !” Tandas Kasandra ketus.

“Yaah, aku dan Devano memang berbeda. Orang tua Devano kaya raya, jadi mereka tidak perlu menjual anaknya demi membayar hutang.” Sahut Dendi kesal entah pada siapa ia tujukan.

Kasandra hanya mengangkat bahu menanggapi ucapan Dendi yang lebih tepat disebut ratapan.

“Jadi dimana Andini istrimu ?” Tanya Kasandra.

“Masih di Medan !” Jawab Dendi seperti tidak bergairah menceritakan tentang istrinya.

“Oooh.” Jawab Kasandra dengan perasaan tak menentu. Masih ada getar cemburu dibalik suaranya yang terdengar bergetar.

=====

“Besok aku harus ke Surabaya sayang !”

Kantor cabang disana bersiap melakukan louncing” Ujar Devano sambil memeluk dan membelai rambut istrinya.

“Kamu tidak apa kan tinggal beberapa hari..?” Tanya Devano.

“Iya, aku tidak apa-apa.” Sahut Kasandra sambil membalas pelukan Devano.

“Tapi malam ini kita harus melakukan lebih banyak dari malam biasanya.” Rengek Kasandra manja.

“Ooh. Pasti sayang..!” Devano mempererat pelukannya dan mulai menciumi wajah dan leher Kasandra. Erangan Kasandra terdengar terdengar makin manja ketika Devano mulai menyerang bagian-bagian sensitif ditubuhnya.

Dendi duduk sendirian ditaman. Kesunyian malam membuat hatinya terasa semakin hampa. Berkali-laki ia menghela nafas panjang. Beberapa puntung rokok mulai memenuhi asbak yang berada diatas meja dihadapannya. Dendi mencoba mengundang rasa kantuk agar mendekatinya. Ia bangkit dan berjalan perlahan menuju ke kamarnya.

“Sayaang.. ooh..!!!” dari dalam kamar Kasandra dan Devano terdengar suara rintihan tertahan.

Dendi menghentikan langkahnya didepan kamar yang tertutup itu. Suara erangan dan rintihan kembali terdengar syahdu. Suara-suara itu bagaikan anak panah yang menusuk gendang telinga Dendi.

Ia segera meninggalkan tempat itu dan bergegas menuju kamarnya. Sesampai dikamar ia menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur dan menutupi kedua telinga dengan dua telapak tangannya.

“Mengapa aku sampai ditempat terkutuk ini !??” Makinya sendiri.

“Apakah aku harus pergi dan mencari pekerjaan lain.?” Dendi mulai berfikir ingin menjauh dari kehidupan Kasandra.

“Yaaa. Aku harus pergi..!” Gumam Dendi sendiri.

“Aku tidak mungkin merusak hubungan mereka berdua.” Sambungnya membathin. Sampai pagi matanya tidak mau terpejam. Siksaan ini semakin berat ia rasakan.

====

 “Aku berangkat ya sayang..!”

“Jaga dirimu baik-baik..!!”

Devano berpamitan pada Kasandra istrinya. Walau terasa berat Kasandra harus melepas suaminya untuk mengurus pekerjaan dikota lain.

“Hati-hati ya Dev..!”

“Jangan lupa makan yang teratur.” Jawab Kasandra sambil memeluk dan mencium suaminya.

Devano juga membalas pelukan dan ciuman istrinya. Dendi melengos ketika melihat adegan itu. Entah mengapa rasa cemburu makin berkobar dihati lelaki itu.

“Ayo Den..” Ajak Devano meminta Dendi mengantarkannya kebandara.

Dendi yang sebenarnya hari itu ingin mengutarakan maksudnya untuk pergi dari rumah Devano jadi mengurungkan niatnya. Dendi hanya bisa mematuhi permintaan Devano. Ia segera memasuki mobil mewah dan mengambil posisi mengemudi. Sesaat kemudian mereka sudah berada ditengah keramaian jalanan Jakarta.

“Berapa hari disana Dev..?” Tanya Dendi memecah keheningan.

“Mungkin tiga hari Den.”

“Selama aku pergi aku harap kamu bisa menjaga Kasandra istriku.” Jawab Devano sambil tersenyum pada Dendi.

“Iya Dev. Aku akan akan menjaganya.” Kata Dendi lirih.

“Makasih ya Den. Kamu memang sahabat terbaik.” Ujar Devano tersenyum semakin lebar.

Dendi merasakan dadanya berdebar lebih kencang. Diliriknya Devano dengan ekor matanya.

“Ya Tuhaan.. Ia begitu tulus. Tidak berbeda dari dulu sampai sekarang.” Bisik Dendi dalam hati.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai dipintu masuk bandara Soekarno Hatta. Dendi segera mencari tempat parkiran dan memarkirkan mobilnya. Dendi mengantarkan Devano menuju pintu keberangkatan.

“Hati-hati Dev..” Ujarnya

“Terima kasih Den..” Jawab Devano tersenyum lalu melangkah kedalam ruang keberangkatan.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Gatot Soesanto
ssyangnya devano sendiri yg menciptakan peluang selingkuh bust sahabat dan istrinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status