Share

Jam 9 Saya Jemput Kamu

"Cepat banget," ucap Nana padaku. Aku hanya menggelengkan kepala tanda tak tahu.

"Ayo kita pulang," ujarnya menarik tanganku dan kami pulang bersama. Berjalan kaki bersama sambil berolahraga santai.

***

Di perjalanan pulang, aku selalu memikirkan bagaimana aku nanti setelah menikah dengan orang yang tak kukenal sama sekali. Apalagi orang itu membuatku muak, hatiku kesal dan pikiranku berkecamuk melihat tingkahnya yang menurutku bukanlah seorang pria elegan.

"Mikiran apa sih, Assyifa?" tanya Nana sambil menepuk pelan pundakku tepat di sebelah kanan.

"Na, gimana ya kehidupan aku setelah menikah? Aku belum siap," ucapku sedih dan menundukkan kepala melihat jalanan aspal yang kami lalui.

"Kamu kenapa pikirkan soal itu? Yang penting kamu nurut aja. Ini perintah orangtua kamu," ujar Nana menyemangatiku.

"Udah jangan sedih lagi, ya. Rumah kita udah dekat tuh," ucap Nana sambil menunjuk rumahnya.

"Kalau ada apa-apa, kamu cukup bunyikan lonceng

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status