Share

5. Mengucapkan Janji Setia

Adriano berdiri memandang Clarabelle yang tampak begitu cantik dan anggun. Balutan gaun putih tulang yang membungkus tubuh mungil Clarabelle, membuatnya makin menarik dan mempesona. Mahkota bunga yang menghiasi kepalanya menambah dia makin tampak rupawan.

“Sayang, kamu siap?” Adriano mengulurkan tangan pada Clarabelle. Ada senyum tipis muncul di bibirnya.

Dengan hati berdebar tak karuan, Clarabelle mengangguk. Dia menyambut tangan kanan ayahnya, berjalan di sisinya, bersiap menuju tempat dia akan menemui mempelai pria yang telah menanti. Clarabelle sedikit gemetar. Jantungnya tak bisa berdetak dengan normal. Tubuh terasa panas dingin. Perut terasa mual seolah diaduk-aduk.

Clarabelle tidak tahu akan jadi bagaimana hidupnya setelah ini. Pria seperti apa yang akan dia temui? Apakah dia baik? Apakah dia tampan? Seorang pekerja keras dan penyayang atau … Semua pertanyaan beruntun berkejaran di kepalanya, sementara selangkah demi selangkah Clarabelle memasuki area yang telah disiapkan dan didekorasi begitu cantik untuk menyambut hari istimewa dalam hidupnya itu.

Tamu-tamu sudah datang duduk di tempatnya. Tidak banyak yang hadir. Beberapa teman, termasuk dua sahabatnya Susan dan Jack, yang masih saja kurang lega dengan keputusan Clarabelle. Mereka masih kuatir jika pria yang datang dengan cara ajaib ini nantinya akan menorehkan luka pada Clarabelle seperti kekasih-kekasihnya yang terdahulu.

“Tersenyum, Sayang. Dengan begitu kamu akan sedikit lebih tenang. Ini hari bahagiamu. Siapapun pria itu, yakinlah dia pasti pria yang baik.” Adriano berbisik sementara mereka berjalan di atas karpet merah, di antara deretan bangku tamu yang hadir.

Clarabelle menarik nafas panjang, memaksa dirinya melihat seperti bagaimana Adriano melihat. Ini hari bahagianya. Pria itu, yang menantinya di sana, pasti pria yang baik. Sebenarnya, Adriano sedang menenangkan dirinya sendiri. Dia tidak mau memikirkan yang buruk. Dia ingin putrinya bahagia di momen paling penting dalam hidupnya.

“Yes, Papa. I will.” Carabelle menjawab dengan tegas, meskipun suaranya pun bergetar karena dia begitu gugup.

Suara gemerisik mulai terdengar. Khususnya di deretan keluarga mempelai pria. Bisik-bisik memuji Clarabelle yang cantik, gadis yang sederhana, atau sebaliknya, bukan seperti wanita yang biasanya ada di sisi Jordan.

Di altar, bukan altar sungguhan - sebab acara pernikahan itu digelar di ruang terbuka, taman cantik di salah satu restoran paling mewah di kota itu - Jordan menatap tak berkedip pada Clarabelle yang berjalan perlahan di sisi sang ayah menuju ke arahnya. Semakin dekat semakin jelas.

Jordan memandangnya lekat-lekat. Cantik, sangat cantik. Wajahnya lembut dan enak dilihat. Tapi wanita ini tidak begitu tinggi, juga tidak berambut merah. Rambutnya coklat gelap hampir hitam. Jordan bisa memastikan wanita yang akan menjadi pendampingnya ini bukan murni berkulit putih. Jelas sekali, sebab ayahnya terlihat sangat Asia.

Namun begitu, ada sesuatu yang menarik dari wajahnya. Jordan tidak kecewa, karena ini kali pertama dia akan bersama wanita yang punya darah Asia. Sepertinya akan menarik perjalanan kisahnya di reality show ini.

Ketika berjalan di sisi ayahnya, Clarabelle tidak benar-benar mengarahkan pandangan pada mempelai pria. Ada rasa ragu dan takut, jika yang dia hadapi tidak seperti yang dia pikirkan.

Begitu dekat dan memandang Jordan, ternyata dia pria yang sangat tampan dan gagah. Matanya coklat terang, dengan rambut juga kecoklatan, sangat pas dengan dirinya. Secara fisik dia lebih oke dari mantan kekasihnya. Dan melihat tatapan matanya, tampak dia pria yang baik dan ramah.

“Oh, my God …” Clarabelle berucap dalam hati. Rasa gugup semakin besar memenuhi hatinya.

“Hai … Apa kabar?” Jordan menyapa Clarabelle. Suaranya renyah, tidak berat, dan enak didengar.

“Hai … baik, aku baik.” Gugup, Clarabelle membalas sapaan itu.

Semua yang hadir tertawa melihat sikap kaku kedua mempelai. Terlebih Clarabelle yang terkesan malu-malu.

“Ya, silakan berkenalan lebih dulu. Supaya tidak salah menyebut nama saat upacara berlangsung.” Pemimpin acara menggoda keduanya. Tawa kembali meledak di antara yang hadir.

“Aku Jordan. Jordan Gerald Hayden.” Jordan mengulurkan tangannya.

Clarabelle menyambut tangan Jordan. Dia semakin gugup. “Aku … aku Lala … ups, Clarabelle Aimee Johan.”

“You look great. Lala?” Jordan tersenyum.

“Yeah, Lala is my nick name. Thank you. You too, are great.” Dengan wajah merona Clarabelle membalas memuji Jordan.

“Wow, tanganmu dingin sekali. Nervous?” Jordan belum melepas jabat tangan mereka.

“Yeah, sure. I don’t know you, but …”

“I will be your husband,” sahut Jordan dengan mata mencermati wajah cantik Clarabelle.

Clarabelle mengurai senyum dan senyum itu cukup menawan. Jordan makin lega. Para ahli ternyata pintar memiilihkan istri buatnya.

“Well, it is the time. Are you ready?” Pemimpin upacara mengambil alih memandang pada kedua mempelai.

“Yes, I am.” Dengan cepat Jordan menyahut.

Tawa kembali terdengar dari deretan tamu yang datang. Semua tidak sabar menunggu pernikahan itu segera dilangsungkan.

Berhadapan dan bergandeng tangan. Clarabelle memandang Jordan dengan kepala sedikit mendongak. Clarabelle terpesona. Di mana para ahli menemukan pria sekeren ini? Ah, bakal suaminya tampak begitu mempesona dan menawan.

Jordan melihat Clarabelle dengan kepala sedikit menunduk. Meskipun dengan high heels, Clarabelle masih terlihat mungil. Walau begitu postur tubuhnya cukup sintal dan bagus. Jordan ingin segera memeluknya, memeluk istrinya.

“Sebelum kalian disahkan menjadi suami istri, silakan ucapkan janji setia kalian.” Pemimpin upacara memandu kembali. “Silakan mempelai pria lebih dulu disusul mempelai wanita.”

Jordan melepas genggaman tangannya, mengeluarkan kertas putih dari saku tuxedo hitam yang dia kenakan. Di atas kertas itu Jordan menorehkan sebuah janji yang dia tidak pernah berpikir satu kali akan mengucapkannya. Apalagi dia ucapkan pada wanita asing yang beberapa menit lagi akan menjadi istrinya.

“Aku Jordan Gerald Hayden, menerima engkau menjadi istriku, Lala …” Jordan berpikir, dia belum ingat nama Clarabelle dengan benar. Tapi panggilan Lala, lucu juga. “Well, Clarabelle, right?”

Clarabelle tersenyum, mengangguk dengan wajah merona. Semua yang hadir tertawa. Lucu sekali pernikahan di antara dua orang yang belum saling mengenal itu.

“I know … Clarabelle Aimee Johan. Yes, I can do it.” Jordan tersenyum lebar. “Aku berjanji, akan mengasihi engkau seumur hidupku dalam semua situasi yang akan kita hadapi. Aku akan belajar mengenalmu dari hari ke hari, dan akan mengijinkan diriku menjadi pendamping setia yang akan bertanggung jawab untuk hidupmu.

“Aku akan menjadikanmu terang hidupku, membawamu menuju kebahagiaan meskipun sangat mungkin banyak hal yang tidak terduga kita alami. Aku berjanji, tidak akan melepasmu, namun akan semakin erat memelukmu dengan kasih yang aku, dengan sadar, akan memberikannya untukmu.” Jordan memandang Clarabelle. Dia tatap bola mata bening, yang tidak terlalu lebar, namun lentik indah alami. Kedua mat aitu juga menarik.

Teman-teman Jordan berusaha menahan diri tidak tertawa. Rasanya buat mereka Jordan sedang shooting sebuah film. Aneh sekali melihat playboy itu mengucapkan janji seolah dia pria yang bisa diandalkan dalam hal kesetiaan.

Sedang Clarabelle, mendengar ucapan itu, merasa ada kesejukan mengaliri rongga dadanya. Dia tidak dapat mengingat semua yang Jordan ucapkan sebagai janji, tetapi yang dia tangkap pria itu akan mau berjuang untuk mengasihinya seumur hidup. Manis sekali.

Giliran Clarabelle tiba. Dengan tangan sedikit gemetar, Clarabelle membacakan tulisan di atas kertas yang sudah dia siapkan.

“Aku Clarabelle Aimee Johan, menerima engkau …” Clarabelle memandang Jordan. Tampan sekali. Namun ada rasa takut juga menyusup di hati Clarabelle. Sungguhkah pria ini benar-benar pria yang tepat untuknya? Dia akan mengucapkan janji ini hingga akhir hidupnya. Dia akan hidup dengan pria ini yang tidak dia kenal, seumur hidupn! Sungguhkah?

Jordan menunggu. Pemimpin acara juga menunggu. Semua yang hadir menunggu.

“Miss Johan?” ucap pemimpin acara seraya memandang Clarabelle.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status