Share

Aku Tidak Bisa

Dengan hati-hati Belinda memindahkan lengan Victorino yang tengah merangkul pinggangnya. Gerakannya terhenti saat terdengar gumaman pelan pria itu, sebelum kembali memindahkan lengannya setelah napas lembut pria itu yang kembali teratur.

Berhasil memindahkan lengan Victorino, Belinda beringsut menjauh ke sisi tempat tidur lalu menurunkan kedua kakinya hingga ia berhasil berdiri tanpa membuat Victorino terbangun, ia meraih jubah kamar yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri, dan meringis pelan saat merasakan nyeri di pangkal pahanya tiap kali ia melangkahkan kakinya.

Bagaimana tidak, ini kali pertamanya ia melakukan hubungan intim. Selama ini ia berhasil menjaga dirinya dengan sangat baik, dan tidak mau melakukan hubungan intim tanpa adanyya ikatan pernikahan.

Bahkan ia mengaku menderita penyakit AIDS saat Hose berusaha memperkosanya di kantor. Tentu saja pria itu tidak percaya begitu saja hingga Belinda harus meminta salah satu temannya untuk membuat hasil diagnosa palsu dan menyerahkannya pada Hose.

Tapi ia harus membayar mahal atas kebohongannya itu. Bukan hanya akan dipecat, Belinda juga harus mau melakukan apa yang Hose perintahkan untuknya atau Hose akan menjebloskannya ke dalam penjara karena ia telah menyembunyikan informasi kesehatannya tentang penyakit yang mematikan itu pada perusahaan.

"Baiklah saya tidak akan menjebloskanmu ke dalam penjara, tapi kamu harus melakukan perintah saya!" seru Hose saat itu.

"Perintah apa yang anda maksud, Señor?" tanya Belinda.

"Kamu harus berhasil berhubungan intim dengan salah satu rekan saya," jawab Hose.

"Tapi, rekan anda itu akan tertular virus mematikan yang saya derita ini, Señor."

"Itu memang yang menjadi tujuan utama saya, bodoh! Membuat pria angkuh itu hancur sehancur-hancurnya! Laakukan saja jjanag banyak tanya!"

"Tapi ... "

"Ingat, Belinda! Kalau kamu masuk penjara bagaimana dengan Mamámu? Apa kamu tega melihatnya menanggung semua hutang yang Papámu tinggalkan untuk kalian? Tapi kalau kamu mau membantuku, kamu bukan hanya akan terbebas dari penjara itu, tapi juga mampu menarik keluar keluargamu dari lilitan hutang yang bahkan kamu bekerja seumur hidup padakupun tidak akan dapat melunasinya!" potong Hose tajam.

"Apa maksud anda, Señor?" 

Menariknya keluar dari lilitan hutang? Apa Señor Hose berniat menjualku pada pria hidung belang seperti yang akan dilakukan sahabat papá padaku kalau aku tidak dapat melunasi seluruh hutang-hutang itu? Belinda bertanya-tanya di dalam hatinya.

Ya, ayahnya yang pergi begitu saja dengan meningggalkan setumpuk hutang padanya dan juga mamánya, tidak hanya membuat kesehatan mamánya memburuk, tapi juga tiada hari yang Belinda lewati tanpa hinaan dan makian dari seorang pria yang dulunya menjadi sahabat dekat papánya, yang selalu datang untuk menagih hutang papánya pada pria itu.

Entah apa yang dilakukan papánya hingga bisa berhutang sebanyak itu, tapi saat ini Belinda hanya diberikan waktu selama satu minggu saja untuk melunasi semuanya, atau pria itu akan menjualnya secara bergiliran ke rekan bisnisnya.

"Saya akan memberimu seratus ribu euro kalau kamu berhasil melakukannya dengan pria itu! Bukankah total hutangmu di bawah itu? Kamu bisa langsung melunasinya dengan uang itu!" seru Hose.

"Anda meminta saya menjual diri saya, Señor?" tanya Belinda dan Hose tergelak, tawanya yang kencang memenuhi ruang kerjanya itu.

"Seharusnya kamu bersyukur dengan tubuhmu yang menyimpan telah virus mematikan itu, kamu masih bisa menghasilkan uang sebesar itu! Pria normal manapun pasti tidak akan mau menyentuhmu!" jawab Hose.

Melihat Belinda yang masih saja terlihat menimbang-nimbang penawaran itu, Hose kembali melanjutkan,

"Sekarang pikirkan Mamámu. Dengan penyakit mematikanmu itu, apa yang akan terjadi padanya kalau kamu mati tanpa bisa melunasi semua hutang-hutang itu? Mungkin saja sahabat baik papámu akan menyiksanya seidkit demi sedikit hingga mati."

Napas Belinda tercekat dengan kedua mata yang membola,

"Si ... Siapa pria yang akan bersamaku itu?" tanyanya tidak dapat menyembunyikan ketakutan di dalam nada suaranya.

"Kamu tidak perlu tahu siapa dia! Tugasmu hanya memastikan kalau kalian benar-benar melakukannya. Dan saya akan menempatkan kamera di kamar itu sebagai bukti saya tidak mengeluarkan uang sebanyak itu dengan sia-sia."

Dan kini, ia telah berhasil melakukannya. Entah berapa kali mereka melakukannya semalam, hingga Belinda merasakan remuk di bagian intimnya itu, serta rasa nyeri yang menyertainya.

Sambil mengenakan jubah kamarnya, Belinda melangkah pelan ke arah kotak tempat kamera disembunyikan,

"Aku mau ganti baju dulu!" serunya sambil menutup bagian depan kotak yang mengarah langsung ke tempat tidur.

Setelah itu ia melangkah ke arah lemari dan mengeluarkan sprei baru dari dalamnya. Tanpa sepengetahuan Hose, ia meminta salah satu pelayan memasukkan sprei dan selimut pengganti itu ke dalam kamar Victorino, untuk mengganti sprei dan selimut yang bernoda darah itu dengan yang baru ini.

Perlahan Belinda memiringkan Victorino untuk menarik lepas sprei di bawah pria itu, lalu memiringkannya lagi saat melepas sisi satunya lagi hingga ia berhasil melepas sprei itu. Ia melakukan hal yang sama saat memasang sprei yang baru, kini tidak akan ada yang tahu kalau ternyata Belinda masih perawan.

Karena kalau sampai Hose tahu, bossnya itu pasti tidak akan membayarnya, karena tujuannya mengeluarkan uang sebanyak itu tidak ada hasilnya. Bagaimana Belinda bisa menularkan penyakit mematikan itu kalau ia masih perawan.

Setelah berhasil memasang selimut yang baru dan menutupi tubuh telanjang Victorino, Belinda melipat kembali sprei dan selimut bernoda darah itu dan meletakkannya ke dalam lemari, pelayan yang ia bayar tadi akan mengambil sprei dan selimut itu nantinya, setelah Victorino pergi.

Puas dengan hasil kerjanya, Belinda kembali melangkah ke arah tempat tidur, ia menatap sendu pria itu. Pria yang sangat tampan dengan garis wajah yang tegas, yang tidak mengetahui rencana jahat Hose padanya.

Telapak tangan Belinda yang akan mengusap pipi Victorino tertahan di udara, ia takut jika ia menyentuh wajah Victorino malah akan membuat pria itu terbangun.

"Maafkan aku, aku terpaksa melakukan ini ... Tapi, ada baiknya juga aku yang melakukannya, bukan wanita yang benar-benar menderita penyakit itu. Biarkan saja Hose mengiramu terinfeksi Virus itu, dengan begitu pria itu tidak akan melakukan hal gila lainnya padamu," gumamnya lirih.

"Aku harap, kita tidak pernah bertemu lagi," lanjutnya sebelum melangkah ke arah kotak tadi dan kembali membukanya.

Belinda berdiri di samping kamera tersembunyi itu agar Hose tidak dapat melihatnya yang ternyata tidak mengganti pakaian seperti alasannya menutup kamera tadi,

"Seperti yang mungkin telah anda saksikan tadi, kalau aku telah melakukan tugasku dengan baik. Saya tunggu anda di kantor, Señor!" serunya sebelum melangkah keluar kamar hanya dengan mengenakan jubah kamarnya saja.

Belinda mengambil pakaian dalamnya yang berada tidak jauh dari pintu keluar dan dengan cepat mengenakannya kembali dan menutupnya dengan jubah kamarnya. 

Ia tersentak kaget saat membuka pintu dan mendapati beberapa pengawal pria itu yang sudah berada di ruang keluarga presidential suites itu, yang salah satunya langsung menghampirinya,

"Apa Señor masih tidur?" tanyanya.

"Ya, mungkin dia kelelahan, begitu juga denganku! Entah kenapa aku membiarkan pria sialan itu merayuku!! Aku harus pergi sekarang!" jawab Belinda dan dengan tergesa-gesa melanjutkan kembali langkahnya hingga ia baru bisa bernapas lega setelah berhasil keluar dari kamar itu.

 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status