Me and My Grumpy Boss

Me and My Grumpy Boss

last updateLast Updated : 2024-03-08
By:  Lexie OnibasCompleted
Language: Filipino
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
98Chapters
9.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Meet Zarina Da Cerna, a living princess and aspiring actress like her deceased mother. Unfortunately her father gone broke to casino and indebted with billions to Rayne Madrigal. With that option, desperation overtook him and left him no choice, He sold her one and only daughter to Madrigal. Rayne was pleased upon seeing the girl with innocent face and capabilities. He took her to his place and become his personal maid and a secretary. He was a businessman and cold hearted man who use money and power to get what he wanted. She hated him to the bone and even curse him while he was asleep. She wanted to run and escape from the controlling hands of Rayne but she can't because even she hates him, she was attracted to him at the same time. Finding herself falling and even getting married to him. He wants only the validations of his father but his heart remained untouched. Then married life take toll on them and get divorce after but if they got another chance will they choose to be in arms of each other? or either way.

View More

Chapter 1

A Princess

“Shena, perkenalkan, dia Kastara Wijaya yang akan bekerja sebagai penjaga barumu. Kemana pun kau pergi dia akan selalu menjagamu. Papa tidak mau mendengar kau memecat penjagamu seenak hatimu sendiri lagi. Mengerti? Karena Papa tidak mau kejadian awal bulan tadi terulang lagi. Untung saja ada Ron dan Evan yang sedang berada di halaman depan, kalau mereka tidak ada … mungkin nyawamu saat ini sudah berada di surga,” gerutu Iwan Duarte di depan anak gadisnya yang bersungut.

Awal bulan tadi, Shena Duarte hampir menjadi korban penculikan oleh orang yang tidak dikenal. Gadis itu baru berusia dua puluh satu tahun, baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu universitas terkenal di ibukota dan dia kembali ke kota ini untuk membantu ayahnya mengembangkan usaha mereka di bidang eksport import.

Dia juga gadis yang sangat cantik, manis dan ramah. Padahal sejak pulang ke kota mereka, dia hampir tidak pernah keluar sendiri. Selalu bersama teman-temanya atau saudara-saudaranya. Tetapi dia gemar sekali melakukan hal bodoh, suka mengerjai pegawai di kantor ayahnya. Minggu lalu dia baru saja memecat penjaga yang yang ditugaskan ayahnya, seperti hari ini. Lelaki itu sudah berdiri di depan meja setelah Tuan Iulus dari beberapa ujian dari Tuan Iwan langsung, Kastara langsung diantar ke ruangan ini.

Shena menatap tajam lelaki di hadapannya itu. Dia tampan … dan gagah, otot-ototnya tampak jelas walau tubuhnya dibalut kemeja. Hem … dia juga tampak lugu dan culun. Entah apa kepandaiannya.

“Apa yang kau kuasai … Kastara … Wijaya …, namamu tidak asing. Apa kita pernah berjumpa sebelumnya? Kenapa kau bisa bekerja di sini? Apa pendidikan terakhirmu?” tanya Shena melihat kertas berisi data Kastara seperti sedang melakukan wawancara.

“Apa semua pertanyaan itu wajib aku jawab?” tanya Kastara mengernyit.

“Aku ini atasanmu, tentu saja kau wajib menjawab semua yang aku tanyakan, Tuan Wijaya,” balas Shena dengan dahi berkerut.

“Pertanyaanku tidak ada yang aneh. semua yang kutanyakan adalah pertanyaan umum,” lanjut Shena lagi.

“Kastara, Wijaya itu nama kakekku. Apa kau mengenal kakekku?” Kastara balik bertanya.

“Aku bertanya padamu, kau tidak mempunyai hak untuk bertanya padaku, mengerti!” seru Shena sedikit emosi karena Kastara tidak menjawab pertanyaannya tetapi malah balik bertanya.

“Lagipula namamu itu Kastara Wijaya, wajar saja kau memanggilmu Tuan Wijaya. Mana aku tahu kalau itu nama kakekmu. Lain kali tidak usah pake Wijaya saja, apalagi aku tebak … kakekmu itu pasti ‘Rest In Peace’, iya kan?” lanjut Shena lagi.

Kastara diam, bukan karena ucapan gadis itu salah. Dia benar, kakeknya sudah lama meninggal. Bahkan dia sendiri tidak mengenal kakeknya itu.

“Kenapa tidak menjawabku?”

Tiba-tiba bunyi ketukan pintu membuyarkan pembicaraan mereka.

“Shena, rapat lima menit lagi ke ruang rapat. Jangan lupa sekalian bawa berkas kemarin,” tukas Ashley, sekretaris Iwan Duarte.

“Mampus aku lupa, Ashley! Oke-oke aku akan segera bersiap. Lima menit cukup,” jawab Shena yang langsung bergerak mengambil fotokopi yang ada di atas printer, lalu membuka komputer dan mengetikkan sesuatu, kemudian mencetaknya.

Lalu dia berdiri, merapikan kemeja tipis dari bahan sifon berwarna ungu muda yang lembut dan celana kain, lalu membenahi rambut panjang yang diikat ekork kuda itu, kemudian mengganti sandal jepit dengan sepatu berhak tujuh senti. Tanpa ba-bi-bu lagi, dia keluar dari ruangannya menuju ke lantai atas tempat ruangan meeting berada.

Tidak disadari Shena, Kastara mengikutinya tanpa suara hingga ke ruangan meeting. Semua mata menoleh padanya saat dia masuk diikuti Kastara.

“Kau punya asisten sekarang?” tanya Fia dari divisi marketing pada Shena. Shena langsung menoleh ke belakang dan melihat Kastara di berdiri di belakangnya dengan tegap dan tanpa suara.

“Kenapa kau mengikutiku?” sergah Shena risih.

“Sudah tugasku untuk mengikuti kemana pun kau pergi, Nona Duarte,” jawab Kastara datar.

“Heiii itu perintah Papa. Aku tidak suka, kembalilah ke ruanganku. Aku tidak akan lari, Kastara. Aku hanya menghadiri meeting. Pergi sana, jangan membuatku malu,” desak Shena dengan suara sedikit berbisik. Fia yang kebetulan berada di dekat Shena tertawa tertahan mendengar gadis itu mengusir sang bodyguard.

Semua orang sudah tahu masalah apa yang menimpa Shena hingga ayahnya menggunakan jasa bodyguard untuk melindunginya.

Tapi Kastara tetap berdiri di belakang kursi Shena diam tak bergerak juga tak bersuara walau Shena mendorongnya pergi, tetapi dia tidak begeser sedikit pun.

Tuan Iwan Duarte memasuki ruangan rapat dan seketika itu juga ruangan yang tadinya riuh menjadi senyap dalam sekejap. Shena sempat merasa heran karena tak menyangka kejadian seperti ini juga terjadi di kantor ayahnya bukan hanya di sekolah.

Lelaki paruh baya itu langsung menatap Kastara yang berdiri di belakang anak gadisnya itu, lalu sedikit mengangguk sebelum melangkah ke kursi direktur di tengah meja berbentuk lonjong itu.

Kastara juga mengangguk tanpa suara tanpa kata-kata. Ini hari pertamanya bekerja di perusahaan eksport import yang berada di gedung berlantai delapan, dan ruangan meeting ini berada di lantai delapan. Sedangkan ruangan Shenna berada di lantai tujuh. Lumayan capek kalau lift sedang ngadat. Tapi untungnya dia rajin berolahraga, jalan pagi sejauh lima kilometer pagi dan sore. Itu membuat staminanya tetap terjaga.

Hampir dua jam kemudian rapat selesai, satu persatu peserta rapat kembali ke ruangan masing-masing setelah Iwan Duarte meninggalkan ruangan. Shena masih duduk di kursinya tak berniat beranjak.

“Kau masih betah di sini?” tanya Fia yang bersiap pergi setelah merapikan beberapa berkas yang tadi dibacakannya saat rapat.

“Aku hanya sedang memikirkan yang dijelaskan Tuan Iwan tadi. Kau mengerti tidak? atau hanya aku yang masih bingung dan linglung,” desah Shena.

Fia tertawa sambil menggeleng, lalu keluar dengan setumpuk berkas di pelukannya. Lima menit kemudian ruangan itu sudah kosong, hanya tersisa Shena dan Kastara yang masih di sana. Gadis itu mengetuk-ngetukkan ujung pena ke meja hingga menimbulkan bunyi yang mengganggu.

“Sampai kapan kau ingin duduk di sini?” tanya Kastara dengan nada datar dan dingin.

“Aku mau duduk di mana saja itu hakku. Apa hakmu bertanya padaku?” jawab Shena dengan dahi berkerut dengan tatapan membunuh.

“Tidak ada. Aku hanya menanyakannya saja,” jawab Kastara tetap dengan wajah tanpa ekspresi.

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Maligayang pagdating sa aming mundo ng katha - Goodnovel. Kung gusto mo ang nobelang ito o ikaw ay isang idealista,nais tuklasin ang isang perpektong mundo, at gusto mo ring maging isang  manunulat ng nobela online upang kumita, maaari kang sumali sa aming pamilya upang magbasa o lumikha ng iba't ibang uri ng mga libro, tulad ng romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel at iba pa. Kung ikaw ay isang mambabasa, ang mga magandang nobela ay maaaring mapili dito. Kung ikaw ay isang may-akda, maaari kang makakuha ng higit na inspirasyon mula sa iba para makalikha ng mas makikinang na mga gawa, at higit pa, ang iyong mga gawa sa aming platform ay mas maraming pansin at makakakuha ng higit na paghanga mula sa mga mambabasa.

Comments

user avatar
Lexie Onibas
Thanks po sa patuloy na nagbabasa........
2023-08-20 11:47:03
0
user avatar
Lexie Onibas
Hello po. pa-rate naman po ng story.. thanks po sa pagbasa........
2023-08-06 14:04:16
0
98 Chapters
A Princess
Zarina Her clothes are still intact and untouched. Mom is 10 years ng lumisan. I was 8 years old when she met an accident. Me and Dad need to move on, we tried to sell our house, left and move to another city. Kailangan na naming tanggaping wala na si Mom. Simula rin nun di ko na nakakasabay si Dad kumain or makita ng madalas dito sa bahay. Kahit sobrang lungkot, wala akong magagawa. Ganito ang nawawalan lalo na ng taong mahal mo. Nagaral akong mabuti to help my Dad financially, dati kasi si mom ay isang artista kaya sa sobrang dami niyang project nararanasan namin ang buhay marangya at nakakain ang lahat ng gusto namin. Tunuring nila akong prinsesa at lahat ng gusto ko nakukuha ko. Kahit di ko hilingin binibigay nila sa akin. Napakasayang mga taon na kasama ko pa si mom. She even take me to the set and wait for her. Nangarap din akong maging tulad niya dahil sa pagacting nararamdaman kong kasama ko si mom. Dahil maayos pa noon pinagworkshop niya ako at sa daming memories nakakaiyak
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more
Catastrophic Events
RayneNarito siya nakaupo na parang isang hari at nakaharap sa isang matandang lalaki. Nakayuko ito at halatang nakaranas na ito ng bugbog. May mga pasa at mga ilang sugat sa mukha."Mister kelangan ko na ang 3billion na inutang mo sakin. Kelangan ko na dahil ayon sa napagkasunduan natin ay within 6months maibabalik mo rin iyon. I was hoping but I was making a background check a while ago. Walang wala kana.““Sir..pasensya na dahil hindi ko na kaya pang maibalik. Kahit patayin mo na lang ako kase kasalanan ko naman ito.““Gasgas na ang mga ganyang linya. Gagawin mo pa akong mamatay tao as if maibebenta ko ang katawan mo patay man o may buhay. Pwede naman but your are old wala ng makikinabang sa mga org*ns mo..“Sumandaling natahimik ang lahat ng biglang magsalita si Mr. Da Cerna“May anak akong babae.“ Umangat ng kaunti ang gilid ng labi ni Rayne sa narinig. He smirked.“Parang nahuhulaan ko na. You want me to take her as a payment..“Sunod sunod na tango ang ginawa ng matanda na war
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more
Abduction
“Pakawalan niyo ako!“Sigaw ni Zarina ngunit wala siyang magawa. May humintong White SUV habang siya ay naglalakad. Nung una ay akma lamang itong magtatanong ngunit agad na nakaramdam si Zarina kaya tatakbo na sana siya ngunit agad siyang nahuli ng tatlong lalaki at pwersahang isinakay at tinalian ang mga kamay. Sa sobrang ingay ay may ipinaamoy sa kanya kaya siya ay nawalan ng malay.Nakarating sila sa Penthouse ni Rayne.“Anung nangyari sa kanya..““Nawalan lang ng malay sir..Mga ilang minuto magkakamalay din siya.“ “Okay ako na ang bahala sa kanya. “Mataman niyang pinagmasdan ang batang babae. Nakasuot ito ng blue fitted jeans at nakacroptop na light pink. Nakatali ang mga kamay kaya inalis niya ito at inayos ang nakalilis na damit. She was thin at sobrang puti. Napakahaba din ng buhok.Nagising si Zarina at unti unting nagpalinga linga sa silid. Medyo madilim ang kwarto at lalo siyang kinabahan ng makita niya ang anino ng isang lalaki sa may di kalayuan. He was sitting in front
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more
I saved you!
ZarinaParang kahapon lang nageensayo ako sa mga linya ng inodisyon ko pero ngayon isa na akong katulong. Dad just sold me to this man. I cant believe him that instant maybe its just his tricks. His eating silently. Pinagmasdan ko siya sa kanyang pagkain. He is so neatly slicing his steak that he already bought. Hindi ko napansing nalulunod na ko sa pagkatitig sa kanya. At siya ay nakatingin din sa akin ng matiim." Are you done eye raping me?"Napatigalgal ako sa sinabi niya. Wala naman akong naramdamang ganun saka isa pa. Malalim lang naiisip ko."Ha Sir...Pasensya na po.." Agad din naman siyang nagcontinue ng pagkain niya."Maybe your still in disbelief sa nangyari. So, hindi kita masisisi. I just saved you."Hindi naman ako nagsalita na anu pa bang magagawa ko eh kung binenta ako ng tatay ko. Hindi ko naman mababayaran kung ang usapan nila ay billion na.Nang matapos siyang kumain agad niyang pinaligpit sakin ang plato niya. Nakakatakot ng bagya ang pagkasingkit ng mata niya at pa
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more
The Contract
RayneIm accessing the cctv on the kitchen. There is one also in her bedroom so everything was monitored. There is no way she will escape not until she paid me the billion his dad owed me. She already wore the uniform I told her to used but one thing Sergio was missing, her undergarments. "Come in.."May pagmamadali siyang lumapit sakin para ibigay ang inutos kong kape. She smell nice. She took a shower before coming in here. Nanginginig pa ang kanyang kamay ng imostra kong ilapag niya ito."Sir Hindi ko po kasi agad nakita kung saan nakalagay ang kape at asukal."Hindi ako umimik at inutusan siyang umupo sa upuan na kaharap ako. Naroon ang official contract ng pagtatatrabaho niya sa akin."You read it thoroughly before you sign it."Bahagya lamang siyang tumango at ilang saglit lang ay nagtanong siya. "Sir by any chance, hindi ko po ba talaga maaaring makita si dad. Wala naman po siguro masama kung dalawin ko siya. Don't worry sir di ako tatakas or doing anything stupid.""The ques
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more
Sweet Hennessy
Maagang dumating ang office uniform ni Zarina kaya lang ng maalala ng dalaga ang lalaking kaharap ay di niya napigilang sungitan ito. Si Sergio ang nagtali ng kamay niya. Inismiran niya ito at hindi manlang nagpasalamat. Umalis narin si Sergio ng maibigay niya ang pinabili ng kanyang amo. Nagprepare muna si Zarina ng sarili at sinuot ang kanyang uniform at mga bagong damit. Mga skirts below the knee at white polo. May kasama rin mga undergarments na kinapula niya. Umayon at tama ang sukat nito. Nagluto si Zarina ng umagahan ni Rayne at nagbrew ng kape. Inakyat niya ang kwarto ni Rayne.Bumungad naman ang bagong ligo na si Rayne nakatapis lang ito ng tuwalya. Nagiwas ng tingin si Zarina mukha itong wala sa mood."Yung breakfast po sir..""Okay. You can go now."Tumango lang siya at tumalikod na.Hindi sanay si Rayne sa pagka bungad niya kay Zarina. Pero wala naman siyang magagawa kung sungitan man niya si Zarina kaya inaya nalang niya itong sumabay sa kanya. "Sumabay ka na sa akin. Re
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more
Her scent and carelessness
RayneShe is messy and careless hindi siya aware sa palagian niyang pagbasa ng labi niya. She kept on biting ang licking her lips. Pabalik balik siya dito sa office at walang tigil ng pagsheshred ng mga kalat na papel. Bagay naman sa kanya ang long skirt na yan pero mga teenagers now are revealing ang mga suot kaya mukha siyang nagcomplain kanina. I said she was may cousin to avoid such fuss or misunderstanding.Her cologne invade this office and it annoys me. Sa edad niya para ko lang siyang kapatid na bunso pero sa laki ng utang ng tatay niya para lang akong bumili ng mistress at katulong sa serbisyo nila. Well maganda siya at talagang malakas ang appeal. Pero anu ba itong mga tumatakbo sa isip ko. I cant take advantages hindi naman ako ganun. Matapos niyang magdumi dito ng maramdaman niyang nakatingin ako sa kanya ay kumaripas ng alis patungo sa pantry. Then, this guy just broke in. He is Carlos my friend and brother in the business. His fiancé Lia just open a bar, maybe I need to
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more
Temptation
Hinatid siya ni Sergio pabalik sa penthouse ni Rayne. At iniwan narin pagkatapos. Dali dali siyang nagpalit ng kaniyang damit pang katulong dahil wala na siya sa office. Nagvacuum at naglinis ng bahay. Malaki ang penthouse at nakakatakot lang dahil baka may nakatira narin ditong mga elemento dahil isang bachelor na busy ang nakatira dito.Iniwasan muna niyang linisin ang office nito at kwarto baka kasi ikagalit ng ku*imaw na amo niya. Kelangan muna niyang magask ng permission bago maglinis ron baka sabihin, she is invading his privacy. Nang sumapit ang 7pm nagdinner siya ng Sandwich at kape. Alam niyang dirin magdinner ang amo kaya sariling dinner lang ang inasikaso niya.Matapos ay nagtungo na siya sa kanyang kwarto at naligo narin. Wala parin siyang magawa kaya lumabas siya at inabangan ang kanyang amo sa may sofa. Diniya napansing unti unti narin siyang hinahatak ng antok at bumigay narin siya.Alas 3 na ng umaga ng makarating sa penthouse si Rayne. Nagulat pa siya ng makita niyang
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more
The Ranch
Maganda ang naging simula ni Zarina sa paninilbihan niya kay Rayne. Simula ng matukso si Rayne ay halos umiiwas din ito sa dalaga. Pati sa office nito madalang siyang makipagusap sa dalaga at halos si Cherry ang pinahaharap sa mga meetings. She only care is to make coffee over and over again. Hindi rin naman nagpakita ng pagprotesta si Zarina dahil pagnakikita niyang nakasimangot na ang kanyang amo ay siya narin ang nagpaparaya at sumusunod."Sir kasama ninyo po ba ako sa pagbisita mo sa rancho?""Yes. Tingin mo iiwan kita dito. Baka makaisip kapang takasan ako. So, pack your things at aalis tayo within 5hours."Umismid lang din si Zarina at lalo siyang nabugnot ng makita si Sergio sa sala. Pinagmasdan niya ang baril nitong nasuksok sa tagiliran. At nagtungo na sa kanyang kwarto para ihanda ang kanyang mga damit kase isang linggo daw sila roon. "As if makakatakas ako sa kanya. Baka paglabas ko palang diyan sa pinto barilin nako ng mga damuho niyang bodyguards." sambit niya habang nir
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more
A feverish scene
"Seniorito gising na po pala kayo.""Magandang umaga po." Sambit ni Sally gayundin ni Manang.Matapos ang kanilang umagahan nagtungo sila sa kwadra ng mga kabayo at duon namili ng kabayong masasakyan.Marunong si Rayne sumakay gayundin si Sally. Ngunit si Zarina ay nagpasiya ng maiwan muna."Sir..babalik nalang po ako sa bahay. Tutulong nalang po ako kay Manang.""Okay""Tara na Seniorito.." Aya ni SallySi Sally ang nagmamanage ng mga manggahan at mga gulayan. Mga prutas na ineexport at mga binebenta sa mga palengke. Nung umaga hanggang makapananghali ay maaraw ngunit ng hapon ay biglang sumama ang panahon. Hindi pa nakakabalik sina Sally at Rayne.Hindi naman na inalala ni Zarina dahil baka pabalik narin naman na ang mga iyon. Kaya nagpatuloy lang siya sa pagtulong kay Manang Lumeng sa pagpapakain ng mga hayop sa rancho.Nang bumuhos ang napakalakas na ulan. Nagkulong nalamang sa kwarto si Zarina. Minasdan niya ang labasan napakalakas ng ulan. Naalala niya kung nakauwi na ba si Ray
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status