Share

Akhir Kisah Raja dan Ratu

Natasha bangun dari pingsannya. Dirinya memandangi sekelilingnya. Ingatannya pun dia kumpulkan lagi. Natasha ingat, dirinya baru saja bermimpi menikah dengan orang yang tak dikenal.

"Ah, hanya mimpi ternyata," ujar Natasha bersyukur.

Ia pun bangun dari tempat tidur. Saat matanya melihat ke cermin, kaget bukan kepalang rasanya.

"Shit! Masih pakai baju pengantin, berarti gue nggak mimpi," ujar Natasha sambil menepuk jidatnya.

"Anjir, gegara baju pengantin Aldila gue jadi istri orang. Mana enggak kenal lagi," rutuk Natasha di dalam hati.

Natasha pun merapikan baju milik sahabatnya dan berniat keluar. Ia mencoba untuk melarikan diri dari kekacauan yang menurutnya absurd.

Tap...Tap...Tap...

Natasha berusaha untuk tidak menimbulkan bunyi-bunyian yang membuat dirinya ketahuan. Ia pun menyibak tirai kamar transit pengantin dan berusaha melarikan diri.

Dia harus melarikan diri dari tempat itu. Sebelum semua orang mengetahui dirinya dan mungkin akan menyeretnya untuk pulang bersama pria yang sudah menjadi suaminya.

Pelarian pertama aman.

Tak ada yang menyadari dirinya keluar dari kamar transit pengantin. Natasha melihat semua yang ada di tempat itu sibuk menyiapkan untuk acara resepsi pernikahan tak sengajanya.

Dengan bernapas lega, Natasha pun melanjutkan pelariannya. Ia meyusuri koridor sepi itu setelah keluar dari pintu utama. Napasnya ngos-ngosan. Tapi dirinya tetap berusaha untuk berlari.

Sedikit lagi dia bisa menghirup udara kebebasan. Terserah semua orang dirinya melarikan diri. Dia tak mau memiliki suami yang tak dia kenali. Bisa-bisa dunianya runtuh dalam sekejap. Memikirkannya saja sudah membuatnya frustasi.

Kakinya menghentikan langkah dengan tiba-tiba. Di salah satu sudut ia melihat dua raja dan ratu di Kota Axelin sedang duduk bersama.

Dua guru yang selalu ikut kegiatan dan sosialisasi dari dinas pendidikan setempat, bak artis kota itu nampak memancarkan wajah muramnya.

Biasanya keduanya menampakkan wajah kharismatik. Natasha kenal benar dengan rumor bahwa keduanya adalah tergolong guru berprestasi di kotanya.

Bagaimana tidak, hampir setiap agenda dan kegiatan keduanya pasti menjadi ketuanya atau koordinatornya. Keduanya sudah terkenal dengan julukan "the most wanted teacher".

Baru kali ini Natasha dapat melihat raut sedih dalam wajah keduanya. Dia pun berusaha bersembunyi di tempat itu. Ia ingin mengetahui apa yang membuat keduanya bersedih.

Sampai-sampai membuat Aji terlihat menangis. Dan Ariani menunduk sejak tadi sambil pilek. Natasha menjadi penasaran.

"Ja...jadi gue yang udah jadi istrinya Aji? Jadi kesalahan yang dibuat itu malah membuat gue untung? Jadi istrinya most wanted teacher?" kata Natasha di dalam hati.

Entah perasaan senang ataupun sedih yang harus ditunjukkan Natasha saat ini. Ia sedih karena sudah membuat hubungan keduanya harus berakhir. Tapi siapa juga yang bermasalah, Natasha hanya korban juga.

Tapi dia ikut bersimpati atas apa yang terjadi.

Dan perasaan lain yang tiba-tiba menggelenyar di dadanya. Dia sekarang sudah sah menjadi istri salah satu the most wanted teacher. Apakah Natasha harus bahagia?

Ia lalu melihat lagi keduanya yang tengah bersedih hati. Patah hati ala orang terkenal seperti itu ternyata, pikir Natasha dalam hati.

Tak ada jejeritan sambil menangis. Marah-marah sambil menjambak-jambak. Memaki orang.

Flat.

Keduanya terlihat masih menjaga privasi masing-masing yang terkenal berkarisma dan rendah hati di sekolah itu. Membuat Natasha berkata di dalam hati, "Coba kalau gue yang patah hati. Udah gue jambakin sama rontokin rambutnya. Bahkan kulitnya juga gue rontokin sekalian," ucap Natasha di dalam hati.

Natasha melihat Aji mengambil kaca matanya dari tempatnya. Telinganya ia pasang dengan baik. Kedua guru favorit itu sepertinya akan membicarakan hal penting.

Aji nampak mengusap sisa air mata di sudut mata Ariani. Entah mengapa hal itu malah membuat perasaan campur aduk Natasha. Dia tak pernah mendapatkannya.

"Apa gue jahat ya udah misahin dua orang yang lagi bersama? Dan sekarang gue harus jadi istri sahnya Aji. Lalu gimana sama Rini?"

Aji pun menangkup dagu Ariani.

Natasha dapat melihat dengan jelas masih ada sisa air mata di sudut mata Aji juga. Hal itu membuat Natasha trenyuh. Kejadian yang sudah terjadi tak dapat diputar lagi, bukan?

"Bangke ini cowok. Lama-lama gue jatuh cinta juga sama dia..." Natasha menggerutu di dalam hati sambil melihat apa yang dilakukan Aji kepada Ariani.

Aji merupakan tipikal laki-laki yang romantis, penuh kharismatik dan sabar. Tentu saja. Jika tidak mana mungkin dirinya menjadi ketua dari perhimpunan guru di kotanya. Dan Ariani menjadi sekretarisnya.

Kegiatan apapun pasti keduanya ada di sana. Dan Natasha hanya menjadi regu penggembira saja saat terdapat kegiatan. Dia hanya menjadi penonton dari keeksistensian dua sejoli paling famous di kotanya itu.

"Kamu masih sayang kan sama aku, Rin?" Aji bertanya dengan mata sembabnya.

Natasha hampir saja tertawa terpingkal-pingkal dengan penampilan 'suami'nya itu.

Matanya yang sipit terlihat membesar seperti kelereng. Nampaknya ia menangis sejak lama.

Laki-laki yang kesehariannya menjadi guru bahasa Indonesia itu terkenal tegas kini seperti gelas yang pecah karena kesalahan kecil.

Natasha menjadi ikut bersimpati atas apa yang terjadi kepadanya dan sang kekasih.

"Hufft, harusnya hari ini momen indah mereka. Tapi mengapa jadi gue yang harus jadi istrinya Aji? Kayak gue numpang aji mumpung di dianya sih. Malu-maluin banget coba. Besok nama gue ada tambahan namanya dia lagi. Apa kagak sakit perasaan wanitanya itu?" Natasha terus memandangi adegan yang mirip di sinetron-sinetron favorit almarhumah emaknya itu.

"Aku nggak tahu, Ji. Kamu kan sudah menjadi suami orang sekarang," jawab Ariani sedih.

Jawaban itu membuat Aji mengkerut di tempatnya. Ia seperti sudah kehilangan salah satu hal yang ada di dalam dirinya. Sesak dan menghantam.

Melihat adegan percintaan keduanya membuat Natasha tak tega. Rasanya tak etis menyimak pembicaraan dua sejoli yang tengah patah hati itu. Apalagi keduanya patah hati karena dirinya.

Ingin rasanya Natasha menghilang dari tempat itu. Tapi dia tak berilmu seperti itu.

Rasanya ingin sekali mengulang kesalahan dan membetulkannya.

Agar dua orang ini tak dirundung lara yang menyayat seperti ini. Dan Natasha terhindar dari penyesalan.

Namun, semuanya tak bisa diulangi. Tuhan sudah menggariskannya.

"Gue pergi dari sini aja. Gue nggak mau terlena sama kisah cinta keduanya. Gue ntar dikira orang ketiga lagi. Kan bahaya," ujar Natasha.

Ia kemudian membalikkan badan dengan perlahan. Ia harus meninggalkan tempat itu sebelum dua guru itu mengetahui keberadaannya.

Perkara setelah pergi dari tempat itu, Natasha menjadi teringat akan sesuatu hal. Ya, dia harus menemui salah satu pegawai wedding organizer yang membawanya ke neraka dunia ini.

Natasha harus meluruskan semuanya. Pegawai itu harus menceritakan mengenai apa yang terjadi. Mengapa dirinya yang harus menikah dengan Aji?

Bersambung,

Hai~

Kuykuy yang udah baca bisa ninggalin jejaknya ya,..

Thank you,

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status