Share

Bertemu Sumi

PoV Della

"Della apa kabar?," sapa Pak Antony saat aku dan Marsha sedang di restoran, dia rekan bisnis mendiang Papa. 

"Baik, Om sendiri bagaimana kabarnya?" tanyaku. Aku dan Marsha, mempersilahkan Om Antony duduk bergabung bersama kami.

"Kabar Om juga baik, kamu sekarang pindah rumah ya. Sudah tidak menempati rumah Papa mu lagi?" 

"Tidak Om, Della masih dirumah yang dulu dan tak akan pindah kemana pun. Ada apa Om bertanya seperti itu?" tanyaku penasaran.

"Sekarang Virza bekerja di perusahaan Om, dan dia meminjam uang untuk menDepe rumah di kawasan elit. Dia bilang itu permintaanmu agar tak bergantung pada harta mendiang Papamu," 

"Benarkah Virza berkata seperti itu dan mengataskan namaku?" tanyaku memastikan.

"Menurut penuturannya seperti itu, dia sudah bekerja 4 hari ini di perusahaan Om. Dia bilang kamu ingin dia mandiri tanpa bergantung pada hartamu, karena Om teman baik mendiang Papamu. Tentu Om terima dia," jelas Om Antony.     

Aku menggeleng tak percaya, dia berani menggunakan namaku ada untuk mendapatkan pekerjaan. Pantas saja dia anteng, ternyata dia sudah menempati rumah baru dengan Sumi. 

"Dia telah menipu Om, kami akan bercerai," aku menjelaskan kronologi kejadian dan penyebab kami bercerai. 

"Om Tidak menyangka dia sebej*t itu!" Om Antony kaget mendengar penjelasanku.

"Tapi itulah yang terjadi, bahkan aku disini bersama Marsha sedang membicarakan urusan perceraianku dengan Virza," tukasku.

"Kamu tenang saja Della, Om ada di pihakmu. Virza pria itu akan Om pecat!" beruntung banyak orang baik yang membelaku. 

"Terima kasih banyak Om, sudah mau membelaku," aku mengucap terima kasih pada Om Antony yang berpihak padaku, dan akan segera memecat Virza. 

"Awas kamu Virza, kamu akan ku buat hancur!" batinku. 

**

"Untung aja kita ketemu sama Om Antony, kalau enggak. Keenakan si Virza, udah jual namamu demi mendapat pekerjaan dan menyenangkan pelakor itu," ujar Marsha yang berada di sampingku. Usai dari restoran tadi kami langsung pulang, dan malam ini Marsha akan menginap dirumahku. 

"Iya, hal baik masih berpihak padaku, lebih baik sekarang kita tidur. 

Aku dan Marsha mencoba terlelap untuk menyambut hari esok, karena besok weekend. Aku dan Marsha berencana untuk memanjakan diri dengan ke salon dan belanja. 

**

Kami tiba di sebuah pusat perbelanjaan.

"Dell, sana yuk tasnya bagus," Marsha menarik tanganku untuk memasuki toko tas branded tapi kisaran harga 4-10 juta. 

Mata kami berdua sibuk memandang deretan tas yang terpajang begitu menggoda untuk di beli. 

"Dell, itu kan!" Marsha menepuk bahuku.

"Ada apa sih?" tanyaku dan menatap pada Marsha.

"Itu kan pelakor, lihat dia lagi belanja tas!" ternyata yang di lihat Marsha adalah Sumi dan beberapa teman wanita lainnya, aku mengenal yang bersama Sumi. Dia Arum dan Viona temanku yang sekarang menjadi musuh, tanpa alasan yang tak jelas mereka memusuhiku.  

Mereka bertiga begitu cocok, sama mempunyai hati yang busuk. Mereka sepertinya menyadari kehadiranku disini. 

"Yang akan jadi janda, kasihan banget hidupnya!" Viona menghampiriku dan berkata seperti itu.

Sumi dan Arum ikut menghampiriku. 

"Aku lagi belanja tas ni, gak mahal sih cuma 12 jutaan. Beruntung banget suamiku sekarang sudah kerja dan bisa membelikanku barang yang mewah," ujar Sumi menyombongkan diri, aku ingin tertawa melihatnya yang begitu norak. 

"Baru belasan juta, tas ku yang terpajang di lemari dan berharga ratusan juta tertawa melihat pamermu yang salah tempat!" sahutku dengan nada mengejek. 

Sumi seperti memanas karena ucapanku barusan. 

"Bilang aja kamu sakit hati karena Mas Virza memilihku," tukas Sumi. 

"Sakit hati tentu tidak, karena seorang yang suka berselingkuh itu sampah dan kalian berdua sampah jadi cocok!" 

"Harusnya kamu sadar diri Della, sikapmu tetap sombong karena itu lelaki tak betah denganmu," ujar Viona menimpali.

"Lelaki itu saja yang tak bersyukur dan tak pantas bersanding denganku, mending janda terhormat di banding punya suami tapi hasil merebut dan mur*h*n. Upss...! Oiya Sumi saya punya loh rekaman cctv kamu dan Virza melakukan di dalam rumah saya, sungguh menjijikkan. Hati-hati aja suami kalian direbut sama pelakor ini!" jawabku yang membuat mereka semua mati kutu. Apalagi Sumi yang terkejut saat ku sebutkan tentang rekaman cctv itu.

"Dan satu lagi, siap menjadi gembel kembali ya sebentar lagi mungkin kamu akan di usir dari rumah baru itu dan suamimu di pecat!" ujarku kembali dan aku menarik tangan Marsha dan mengajaknya segera pergi dari hadapan ketiga wanita itu.

"Jangan pernah menakutiku, Mas Virza tak akan mengalami itu. Bilang saja kamu iri kan karena dia bisa bekerja walaupun tanpamu!" teriak Sumi.

Aku hanya memperingati apa yang akan Om Antony lakukan pada Virza. Sumi koneksiku kuat menyingkirkanmu adalah hal yang mudah.

"Dell, lihat si Sumi langsung mati kutu!" ujar Marsha dan tertawa. 

"Dia pikir udah jadi sosialita dengan beli tas harga 14 juta doang!" aku makin tak sabar melihat mereka terusir nanti dari rumah baru itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status