Share

Bab 42

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-15 14:17:35

"Jo, kenalin ini Utami, sahabat aku yang paling cantik," ujar Aruna setelah dirinya dan Utami berhadapan langsung dengan Joandra.

Seharusnya setelah meninggalkan Utami dulu Joandra juga menghilang selamanya agar mereka tidak perlu lagi bertemu. Apalagi ketika Joandra menyadari ternyata circle mereka itu-itu saja.

Berpura-pura tidak pernah tahu sebelumnya, Joandra mengulurkan tangan pada Utami untuk berjabatan. Seolah mengerti, gadis itu menyambutnya. Mereka berjabatan sambil menyebutkan nama masing-masing.

"Joandra."

"Utami."

Sandiwara keduanya begitu sempurna sehingga membuat Aruna percaya bahwa mantan sepasang kekasih itu benar-benar tidak pernah saling mengenal sebelumnya.

"Tami, jadi ini Joandra yang sering gue ceritain sama lo. Udah nggak penasaran lagi kan sekarang?"

Celotehan riang Aruna membuat Utami sedikit gugup. Utami tidak ingin Joandra beranggapan bahwa dirinya sering menggali informasi mengenai lelaki itu dari Aruna.

"Jo, tau nggak, tadi Utami nyoblos kamu lho. Dari jauh
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 44

    Utami ingin menolak keinginan Lovita. Namun ketika melihat wajah mantan calon adik iparnya yang menaruh harapan begitu besar agar permintaannya dikabulkan, membuat Utami tidak sampai hati. Dia tidak tega menyaksikan gurat kecewa di paras manis itu. "Kakak akan ke rumah, tapi Kakak nggak bisa lama-lama ya, Lov." Utami menegaskan sebelum memenuhi permintaan Lovita. Dulu saat masih berpacaran dengan Joandra setiap kali akan kembali ke Jakarta Lovita selalu menahannya agar menambah waktu sehari atau dua hari lagi. Begitulah saking dekatnya mereka dulu."Nggak apa-apa, Kak Tami, yang penting ke rumah dulu." Bagi Lovita Utami bersedia mampir ke rumahnya sudah sangat membuatnya gembira.Maka setelah membayar barang-barang belanjaannya, kedua perempuan itu langsung melesat menuju tujuan mereka."Udah kelas berapa sekarang, Lov?" tanya Utami pada gadis muda di sebelahnya setelah mereka berada di dalam taksi. Lovita tampak semakin manis. Badannya pada bagian-bagian tertentu seperti dada dan b

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 43

    Lalu di sinilah Joandra berada sekarang. Di rumah masa kecilnya, tempat dia dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh orang tuanya hingga dewasa.Sejak mengetahui bahwa MD Plantation adalah milik orang tua Utami, tubuh Joandra lemas tak bertenaga."Capek kali ya?" tanya Ike sembari menyuguhkan secangkir teh hangat untuk Joandra. Mamanya itu berpikir bahwa Joandra kelelahan setelah penerbangan dari Jakarta. Padahal bukan. Saat ini tidak ada yang lebih mendominasi pikiran Joandra selain masalah besar yang saat ini menimpanya."Sedikit, Ma." Joandra menjawab lalu meraih gagang cangkir. Ditiupnya pelan-pelan uap panas yang menguar lalu menyesap cairan teh dengan perlahan.Ike menarik kursi kemudian duduk di dekat Joandra. "Soal tanah itu Mama yang menyarankan Om Rinto menghubungi kamu. Mama pikir mungkin kamu bisa membantu. Bukan apa-apa, Jo, tapi saudara-saudara kita nggak rela hak milik kita diserobot begitu saja.""Iya, Ma, aku ngerti. Aku juga nggak rela. Tapi apa Mama tahu siapa yan

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 42

    "Jo, kenalin ini Utami, sahabat aku yang paling cantik," ujar Aruna setelah dirinya dan Utami berhadapan langsung dengan Joandra.Seharusnya setelah meninggalkan Utami dulu Joandra juga menghilang selamanya agar mereka tidak perlu lagi bertemu. Apalagi ketika Joandra menyadari ternyata circle mereka itu-itu saja.Berpura-pura tidak pernah tahu sebelumnya, Joandra mengulurkan tangan pada Utami untuk berjabatan. Seolah mengerti, gadis itu menyambutnya. Mereka berjabatan sambil menyebutkan nama masing-masing."Joandra.""Utami."Sandiwara keduanya begitu sempurna sehingga membuat Aruna percaya bahwa mantan sepasang kekasih itu benar-benar tidak pernah saling mengenal sebelumnya."Tami, jadi ini Joandra yang sering gue ceritain sama lo. Udah nggak penasaran lagi kan sekarang?"Celotehan riang Aruna membuat Utami sedikit gugup. Utami tidak ingin Joandra beranggapan bahwa dirinya sering menggali informasi mengenai lelaki itu dari Aruna."Jo, tau nggak, tadi Utami nyoblos kamu lho. Dari jauh

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 41

    Utami langsung merebahkan badannya di tempat tidur setelah masuk ke kamar Inka. Tadi Utami sudah memberitahu sahabatnya itu akan berkunjung ke sana. Utami tidak tahan lagi menyimpan semua sendirian. Karena menyimpan apa pun yang berhubungan dengan Joandra hanya akan membuat dadanya bertambah sesak."Capek banget lo kayaknya," kata Inka mengomentari lalu ikut merebahkan diri di sebelah Utami. "Nggak usah diforsir kali, Ta. Kita manusia yang punya batas. Lo nggak usah nerima terlalu banyak endorse-an.""Ini bukan karena endorse." Utami membantah."Jadi?"Utami mengambil guling lalu memeluknya erat-erat. "Ini karena Jo."Sontak saja Inka merotasi bola matanya mendengar jawaban Utami. "Dia lagi, dia lagi. Susah emang kalo udah pernah nelansperma."Utami berdecak pelan. Dulu dia bisa menceritakan hal apa pun pada Inka karena sambutannya selalu positif. Tapi sekarang sahabatnya itu sudah kehilangan simpati pada Joandra."Jadi gimana, Ta? Ada apa?" Melihat wajah lesu Utami Inka jadi kasihan.

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 40

    Utami memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi membelah jalan raya. Dia tidak ingin wanita yang seharusnya jadi mertuanya itu menunggu terlalu lama. Ini bukanlah untuk pertama kali Ike ke Jakarta. Tapi menunggu akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada siapa saja.Mama mantan kekasihnya itu tampak lega kala melihat Utami muncul dari jauh.Setelah mereka berhadapan langsung, Utami menjabat tangan perempuan itu dan mencium punggung tangannya. Keduanya kemudian berpelukan melepas rindu. Utami merasakan dekapan Ike di tubuhnya begitu erat.Ada rindu yang tersimpan di dalamnya yang tidak mampu diungkapkan melalui kata-kata. Ada perasaan yang tak sanggup tersampaikan melalui lisan."Duh, Ta, maaf ya, Mama jadi bikin kamu repot."Utami tersenyum. "Nggak kok, Ma. Mama nggak pernah ngerepotin. Mama apa kabar?" tanya Utami di sela-sela langkah mereka menuju parkir bandara."Kayak yang kamu lihat, Ta. Mama ya begini-begini aja. Dan yang pastinya tambah tua." Ike tertawa menutup kalimatnya."Umur bo

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 39

    "Lo udah kelewatan, Bang!" Panji langsung menyerang Joandra keesokan paginya."Kelewatan gimana?""Masa ada Mbak Runa di sini tapi lo cuekin. Bukannya ditemenin malah ditinggal tidur.""Oh." Hanya itu tanggapan Joandra."Kok cuma oh?" tuntut Panji yang belum puas dengan respon singkat tersebut. Dia mau jawaban yang memuaskan. Bukannya begini.Joandra bangkit dari kursi, mengambil ceret air yang mencicit di atas kompor lalu menuangkannya ke gelas. Seketika aroma kopi yang khas menyeruak memenuhi ruangan. Lalu Joandra kembali ke tempat duduknya. Panji masih di sana menanti jawaban lelaki itu."Seharusnya tahu gue nggak keluar dari kamar dia juga tahu diri. Seharusnya dia pergi bukannya masih di sini.""Lo kok gitu banget sih, Bang? Masa cewek cantik gitu dianggurin? Mbak Runa kurang apa coba? Udah cantik, bohay, kaya, baik, mana ramah banget." Panji menguraikan satu demi satu kelebihan Aruna yang semuanya hanya sekadar lewat di depan telinga Joandra.Sayangnya dia bukan Utami, batinnya.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status