โApa? hak-hak apa yang Anda maksud? Anda tidak punya hak apa pun terhadap Amelia.โ โJelas saya punya hak, saya adalah satu-satunya saudara Anne Jordan, istri sah Davidson Barnes, Amelia adalah putri kandung Anne, saudara saya.โ โOh, jadi Anda mau menuntut hak asuh? Silahkan, Anda mau menuntut kemana? Satu hal, Anne Jordan masih hidup dan berada dalam tanggung jawab keluarga Barnes, Amelia pun berada dalam tanggung jawab keluarga Barnes, secuil pun ia tidak kehilangan hak-haknya.โ Selesai berkata Bobby mematikan panggilan telepon, lelaki itu tersenyum lalu memutar rekaman percakapan, dan mengirimnya ke ponsel pribadinya. โAnda merekam percakapan tadi?โ tanya Willy. โTentu Boy, jangan pernah melewatkan sekecil apa pun kesempatan yang bisa dijadikan bukti.โ Bobby berujar sambil tersenyum. โTapi tadi Anda berpura-pura sebagai Tuan Barnes, apa dia nggak curiga?โ โPerempuan itu belum pernah bertemu dengan Harry, jadi dia tidak tahu suara Harry,โ sahut Bobby, โoya di mana kalian mend
Willy tertegun, ia tidak mengerti mengapa tiba-tiba Amelia menangis begitu sedih. Willy duduk di samping Amelia, direngkuhnya gadis cilik itu ke pundaknya, ia hanya diam, membiarkan sahabatnya itu menumpahkan kegundahannya. โAku bingung Will ...โ ucap Amel lirih, โaku sedih, sekarang aku merasa sendirian, aku nggak punya siapa-siapa, Daddy sudah tidak ada, Mommy koma โฆ.โ Willy tidak menjawab, ia menghela napas berat. โKenapa kamu berpikir begitu, Mel?โ sahut Willy setelah terdiam, โmengapa Amelia yang aku kenal tiba-tiba berubah asing begini?โ โMaksudmu?โ tanya Amelia sambil mengangkat kepalanya. โMengapa tiba-tiba kamu merasa sendirian? Hanya dalam sekejap mengapa kamu bisa begitu saja melupakan orang yang sudah membesarkan kamu selama bertahun-tahun?โ cecar Willy. Amelia tidak menjawab, gadis kecil itu duduk sambil memeluk lutut, ia benar-benar merasa gamang, terngiang di kepalanya ucapan Rebecca yang mengatakan Harry jahat, karena memisahkan Amelia dari ibunya. โDia memang yan
Harry tertegun, entah mengapa ia merasakan kesedihan di hatinya melihat sikap Amelia seperti itu. Namun ia berusaha untuk mengerti, saat ini Amelia sangat gamang, ia belum bisa mengerti apa pun.Harry mencoba menutupi kesedihannya dengan tersenyum, ia ingat pesan Anna ketika akan berangkat tadi, agar ia bersabar menghadapi Amelia. Willy dan Jhon bisa menangkap apa yang dirasakan Harry, Jhon mempersilahkan Harry untuk duduk, begitu pun Amel, Willy menarik tangan gadis kecil itu untuk duduk di dekatnya, berhadapan dengan Harry.โOK, saya tidak akan berbasa-basi,โ ucap Harry sambil menatap Amelia, โsekarang, apa yang Amel inginkan?โโCeritakan semua tentang aku, jangan ada yang disembunyikan,โ tegas Amel.Terdengar helaan napas berat Harry sebelum akhirnya ia berkata, โbaiklah sayang, sebenarnya tidak ada sedikit pun niat untuk menyembunyikan masalah ini, Papa hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya, menunggu Amel selesai sekolah dasar, baru akan menjelaskan semuanya pada Am
Seorang wanita dan seorang pria di belakang kemudi mengawasi sekitar, mereka sempat melihat Harry masuk ke rumah sakit bersama Amelia diikuti seorang bocah lelaki dan seorang pemuda.โJadi itu yang namanya Harrison?โ tanya Rebecca, lelaki di sampingnya mengangguk.โKetika Anne menikah dengan David, dia masih sangat muda, masih remaja usianya belum ada 20 tahun.โโSekarang pun masih sangat tampan, gagah dan yang penting kaya raya, sungguh lelaki yang sempurna.โโCk, kamu mau apa, Reb? Dia sudah beristri.โโMemang kenapa kalau sudah beristri?โ potong Rebecca, โaku datang ke mari mau mencicipi kekayaan suami Anne, tapi sekarang dia sudah meninggal, yang ada adiknya, bagus kan, jadi aku nggak menyakiti Anne.โTommy terdiam, lelaki itu tidak berkata apa-apa lagi.โKenapa Tom? Cemburu?โ ledek Rebecca, โcinta aja nggak cukup, Tom. Kita butuh money, money yang banyak.โ Tommy tidak menjawab, ia hanya melirik Rebecca.โOk Tom, kamu tunggu di sini, aku mau ke dalam.โโKamu mau menemui Amelia d
โApa sebenarnya yang terjadi dengan perawat bernama Alice itu? Mengapa dia tiba-tiba menghilang? Dan mengapa petugas informasi bilang tidak ada perawat yang bernama Alice? Jelas-jelas ia adalah perawat yang berjaga di ruangan Anne.โRebecca bergelut sendiri dengan berbagai pertanyaan yang membingungkannya, ia tidak tahu jika perawat yang telah ia suap itu sudah tertangkap dan dipecat, hingga tiba-tiba Ners Alex datang menghampiri kedua perawat yang sedang bergosip itu.Ners Alexandra adalah salah satu perawat senior, ia telah lama bertugas di ruangan Anne. Rebecca melihat sekilas, ia mengenali, perawat yang baru datang itu yang ia lihat di ujung lorong ketika ia keluar dari ruangan Anne.โHi, kalian lagi pada ngomongin apa?โ sapa Alex kepada kedua perawat tadi.โHi Ners Alex selamat siang,โ balas salah seorang dari mereka, โini Ners, tadi teman yang dibagian informasi memberitahu ada orang yang nanyain Alice?โโOh, siapa? Laki-laki atau perempuan?โโKatanya sih perempuan, mungkin saud
Lelaki yang duduk itu berkata dengan meyakinkan, sambil mengepulkan asap dari mulut dan hidungnya ia tersenyum melirik lelaki yang mematung dingin di hadapannya. โApa kau lupa, lelaki itu memang orang sini, kelahiran kota ini,โ ujarnya, โdan perempuan itu sudah menikah dengannya, jadi ia tinggal di sini mengikuti suaminya.โ โHmm, bagus,โ tandas lelaki yang berdiri itu. โApa kau masih terobsesi dengan perempuan itu Eric?โ Lelaki yang dipanggil Eric itu terdiam, perlahan ia berbalik menghadap lelaki yang duduk santai sambil merokok di belakangnya. โObsesi, tentu saja,โ ucapnya datar, โtapi ada yang lebih penting dari sekedar obsesi itu, Vincent!โ wajah lelaki yang dipanggil Eric itu menatap Vincent dingin, namun ada letupan yang siap meledak di sana. โHahaha, bagus!โ gelak Vincent, โtidak sia-sia aku menyelamatkanmu, Eric. Hahahaha.โ Lelaki yang bernama Vincent itu tertawa terbahak-bahak, sedangkan Eric hanya menatap lelaki di depannya itu nyaris tanpa ekspresi, ia pun bergegas hend
Vincent memperhatikan arah yang ditunjuk Eric, ia pun tertawa sambil mengangguk kecil. Seseorang mengenakan hoodie ke luar dari dalam mobil, dan diam-diam mengikuti Harry.โSepertinya itu perempuan,โ ujar Vincent yang diiyakan dengan anggukan oleh Eric.โWah laki-laki itu laris sekali, banyak yang memburu hahaha.โ Vincent terbahak-bahak, โkira-kira apa yang diinginkan ya?โโCk, apalagi yang diinginkan perempuan murahan, kalau bukan harta,โ sindir Eric.โYa, ya, yaa, harta memang selalu menarik kaum menggemaskan itu,โ timpal Vincent, โtapi, sepertinya kau bisa memanfaatkan peluang ini.โโMaksudnya?โ tanya Eric โaku harus bekerjasama dengan perempuan itu?โ โMengapa tidak, tujuan kalian pasti sama.โโNonsense! Aku sudah nggak mau lagi kerjasama dengan makhluk yang namanya perempuan.โ Bantah Eric, โlagian tujuanku pasti beda.โโMungkin tujuannya berbeda, tapi objeknya sama, kan?โ tegas Vincent, tapi Eric tidak menjawab, pria itu hanya mendengus kesal.โOk, okay! Sekarang kita jadi penont
Rebecca tersenyum, ia mendekati gadis kecil yang duduk menyendiri itu, gadis itu tidak menyadari kehadiran Rebecca, hingga wanita itu menyapanya.โHi girl. Sedang apa sendirian? Boleh aku duduk di sampingmu?โ sapa Rebecca ramah.Gadis kecil itu mengangkat wajahnya, ia menatap Rebecca penuh tanda tanya. โSiapa kamu?โโAku Reby, sedang menunggu keponakanku,โ jawab Rebecca, tanpa disuruh ia langsung duduk di samping siswa perempuan itu. โNama kamu siapa, manis?โโAku Ester,โ jawab gadis kecil itu acuh.โEster, kenapa kamu duduk menyendiri di sini? Kenapa nggak gabung dengan teman-temanmu?โEster menggeleng. โAku lagi sedih, kami dapat undangan dari teman sekelas, tapi aku nggak bisa datang.โโUndangan?โ tanya Rebecca, โundangan apa? dan kenapa kamu nggak bisa datang?โโBirthday party teman sekelasku,โ jawab Ester, โdiundangan itu mengharuskan datang dengan orang tua atau walinya, sedangkan aku โฆโโKamu kenapa, dear? Ada apa dengan orang tuamu?Ester menghela napas. โAku tidak punya ora
Roda kehidupan terus berputar, mesin waktu pun terus berpacu. Hari demi hari berganti menjadi bulan, bulan pun terus berubah. Akhirnya kehamilan Anna pun genap 9 bulan.Seorang bayi laki-laki tampan telah dilahirkan, wajahnya sangat mirip dengan Harry, bak pinang dibelah dua. Anna merasa sangat takjub, ia benar-benar merasakan hidupnya menjadi sangat sempurna.Dulu, Anna selalu berpikir, menikah, lalu punya Anak, sangat merepotkan. Setiap hari hanya mengurus anak, sangat tidak bebas, itu sebabnya ia selalu berkeras menolak untuk menikah.Namun siapa sangka, berawal dari ide gilanya yang meminta lelaki yang tak dikenalnya itu untuk menikahinya. Ya, semua memang meluncur begitu saja tanpa ia pikirkan apa yang akan terjadi nantinya.Bermimpi pun tidak pernah, kalau ia akan menjadi istri seorang konglomerat berkebangsaan Inggris. Saat itu ia hanya asal meminta Harry menikahinya, yang dipikirkannya adalah bagaimana menyelamatkan sang nenek yang sedang koma.Siapa sangka, bak gayung bersam
โAda apa Hubby?โ tanya Anna melihat suaminya mematung setelah menerima panggilan telepon, โtelepon dari mana?โHarry tidak menjawab, tapi kedua mata lelaki itu berkaca-kaca, ia langsung menatap Amelia dan bergegas memeluknya.โSayang, Mommy โฆโ Suara Harry terbata-bata seakan tak bisa lagi berbicara.โAda apa dengan Sis Anne, Hubby?โ potong Anna, ia menjadi cemas.Harry menghela napas panjang, ia berusaha mengatur berbagai perasaan yang bergejolak di hatinya, pria itu pun memeluk Amelia dan Anna. โSis Anne โฆ siuman.โโApa? Mom sudah bangun?โ Amelia seakan tidak percaya, Harry mengangguk.โOh Tuhan!โ Amelia langsung memeluk Harry dan Anna, tangis ketiganya pun pecah, tangis haru dan bahagia, sungguh tak bisa terucapkan dengan kata-kata.Begitu pun Nanny, wanita paruh baya itu tidak bisa lagi menahan tangisnya. Ia adalah saksi perjalanan keluarga ini, seketika terlintas semua kenangan masa lalu, saat-saat ia mulai mengasuh dua putra keluarga terkemuka ini, David dan Harry.Wanita itu
โAda apa?โ tanya Vincent kepada anak buahnya, โcepat periksa!โโBaik Bossโ Pria itu pun bergegas, sementara Vincent membuka laci mejanya, mengeluarkan 2 buah pistol yang tergeletak di sana.โGawat Boss!โ ujar anak buah Vincent yang tadi melihat ke luar.โAda apa?โโKita sudah dikepung!โ jawab lelaki itu terengah-engah.โSial!โ Vincent segera memeriksa monitor keamanan, baku tembak pun mulai terdengar.โBoss! Anda harus bersiap menyelamatkan diri, biar di sini anak-anak yang menghadapi.โโOk, kamu kumpulkan bahan-bahan penting, cepat!โโSiap, Boss!โ Tidak berapa lama keduanya pun masuk ke ruang rahasia.โBoss, bagaimana dengan Nona Rebecca?โโAh tidak penting, kita tidak membutuhkannya, biar saja dia ditangkap tidak banyak juga informasi yang dia tahu.โโOK.โ Keduanya pun memasuki lorong rahasia yang gelap dan sempit, namun lorong itu cukup panjang.Sementara itu pihak kepolisian terus merangsek masuk, baku tembak pun terdengar saling bersahutan, hal itu terdengar pula ke kamar Reb
Harry sangat cemas, berbagai bayangan buruk melintas begitu saja di benaknya, hal itu membuatnya jadi kurang fokus. Nyaris mobilnya menyenggol mobil lain.โSon, tenangkan dirimu. Jika kau tidak fokus seperti ini, akan sangat buruk dampaknya, sedapat mungkin kau harus menghindari guncangan.โNanny mengingatkan Harry sambil menepuk bahu lelaki itu lembut. Harry menghela napas, lalu mengurangi kecepatan laju mobilnya.โNyonya, apa rasanya kencang sekali?โ tanya Nanny pada Anna sambil menletakan tangannya di atas perut Anna yang tidak mampu berbicara lagi, ia hanya mengangguk pada Nanny.โOke, sepertinya kram perut, coba untuk rileks dan mengatur napas.โ Anna kembali mengangguk, ia pun mengikuti intruksi Nanny.Tidak lama berselang mereka pun tiba di rumah sakit, Harry segera menggendong istrinya dan membawanya ke unit gawat darurat, tim dokter pun segera melakukan pemeriksaan.Harry sangat gugup, ia mondar-mandir gelisah. Nanny kembali menenagkannya, dan meminta anak asuhnya itu untuk d
Pelayan itu terengah-engah, nampak ia lari tergesa-gesa. โAda apa?โ tanya Nanny. Anna dan Amelia pun berhenti, ikut memperhatikan si pelayan.โAda orang mabuk menabrak gerbang depan, ditegur security malah dia yang marah-marah dan minta ganti rugi.โAnna dan Nanny saling berpandangan sekilas, namun Nanny segera meminta izin kepada Anna untuk melihat ke luar.โNyonya dan Nona tenang saja, biar saya yang urus,โ ujar Nanny.โOkay, Nanny. Lihat saja kerusakannya, kalau dia minta ganti, bawa saja mobilnya ke bengkel, lalu panggil tukang untuk memperbaiki gerbang jika ada kerusakan.โโBaik Nyonya, saya permisi dulu.โ Nanny pun bergegas ke luar diikuti pelayan tadi, Anna dan Amelia pun duduk sambil minum air putih.โAneh ya, Ma. Masa dia yang menabrak malah minta ganti rugi sama kita.โ Amelia berpendapat, mengomentari keributan yang dijelaskan sang pelayan.โYa namanya orang cari keuntungan, bisa macam-macam, Sayang.โ Anna tersenyum sambil meneguk air di botolnya.โCari keuntungan?โ Amel m
Postman gadungan itu tersentak, ia menoleh dan melihat ke samping. Seorang lelaki mengenakan jaket dan kaca mata hitam dengan wajah dingin menodongkan pistol ke arahnya,Sontak lelaki yang sedang membuka seragam petugas post itu menggigil ketakutan, ia mengikuti isyarat si penodong untuk masuk ke dalam mobil, yang berhenti tidak jauh dari mereka, lalu melaju meninggalkan tempat itu.Sedangkan di kediaman Barnes, Harry tiba di rumah setelah mendapat telepon dari Nanny, wanita itu segera menyerahkan surat kedua yang dikirim si penjahat. Ia semakin marah membaca isinya, namun Nanny mengingatkan agar Harry tenang dan menenangkan Anna yang masih syock karena membaca isi surat itu.Harry segera menemui Anna yang sedang duduk sendirian di kamar. Wanita itu terlihat sedang memikirkan sesuatu. Yah, Anna memang sedang berusaha memperkirakan berbagai kemungkinan, bahkan yang terburuk.Tidak dipungkiri, sebelum menikah Anna adalah seorang gadis tomboi yang pemberani, ia tidak gentar menghadapi
Anna dan Harry tertegun, memang lelaki gila itu terobsesi dengan Anna, dan itu bisa membuat dia melakukan apa pun, spontan Anna mengusap perutnya, sesungguhnya ia tidak gentar, hanya saja saat ini ia lebih memikirkan bayi di kandungannya. โLalu apa yang harus kita lakukan?โ tanya Anna menatap Harry dan Bobby. Harry menggenggam tangan Anna dengan erat. โKamu tenang ya, Honey. Semua akan baik-baik saja.โ Harry berusaha menenangkan Anna. โItu benar, An, yang penting kau tetap selalu berada di rumah, kita akan memperketat keamanan di kediaman.โ Bobby menimpali. โOK, aku percaya pada kalian,โ jawab Anna sambil tersenyum. Bobby segera meninggalkan kediaman Barnes, Anna dan Harry pun kembali ke kamar tidur mereka, Harry menjadi sangat gelisah, namun ia berusaha untuk terlihat tenang di hadapan istrinya, hingga malam semakin larut matanya tidak juga bisa terpejam. โHubby โฆโ panggil Anna lirih. โYa Honey, kenapa terbangun love,โ sahut Harry sambil memeluk kembali istrinya yang terbangun
Nanny menyerahkan selembar amplop surat berwarna cokelat kepada Harry, lelaki itu membeku memeriksa amplop surat yang ditujukan kepada Nyonya Joanna Barnes, ia membolak balik namun tidak terdapat nama pengirimnya.Harry segera membuka amplop itu, lalu membuka secarik kertas yang isinya hanya beberapa kalimat.Hello Anna,Aku datang, bersiaplah sayangKamu adalah milikku selamanya.Tubuh Harry bergetar menahan marah, wajah pria itu merah padam, ia sduah bisa menebak siapa pengirimnya.โNanny, Anna di mana?โโNyonya sedang menemani Nona Amel belajar, ada tugas katanya.โโNanny, jangan beritahu Anna mengenai surat ini, biar nanti aku yang menyampaikan,โ pinta Harry.โBaik,โ jawab Nanny, โtapi ada apa dear, kenapa kamu terlihat sangat marah dan gelisah?โ tanya Nanny cemas, wanita itu adalah pengasuh Harry sejak masih kecil, ia sangat menyayangi Harry seperti anaknya sendiri.โPenjahat itu ada di sini Nanny, dia menginginkan keluargaku hancur, dia ingin merebut istriku.โ Suara Harray be
Rebecca terkesiap, seorang wanita bertubuh tinggi langsing dengan mengenakan setelan brazer hitam-hitam mencekal lengan Rebecca dengan kuat. Ia meronta, namun tenaga wanita itu sangat kuat. โLepas!โ teriak Rebecca. Alih-alih melepas, wanita itu malah memutar tangan Rebecca ke belakang, spontan ia menjerit kesakitan. โSaya peringatkan! Jangan coba-coba mengganggu atau menyakiti Nona Amelia.โ Suara wanita itu tegas, dengan tatapan dingin. โSiapa kamu?!โ tanya Rebecca sambil meringis kesakitan. โSiapa saya, itu bukan urusan Anda,โ tandas wanita itu. โSudahlah Emma, jangan ladeni perempuan ular ini, ayo kita pulang.โ Amelia menarik tangan wanita yang bernama Emma itu. Emma melepaskan Rebecca dan mendorong pelan wanita itu, namun cukup membuat Rebecca terhuyung-huyung. โMari Nona,โ ucap Emma, ia segera mengiringi Amelia. Rebecca masih terkesima, siapa perempuan itu? Tapi kemudian ia bergegas mengejar Amelia. โAmel, tunggu sayang? Tante mau bicara?โ Namun Emma dengan sigap mengha