Share

Undangan

Mengenang masa lalu tidak akan ada habisnya bagi Rafa. Tanpa disadarinya, ternyata tadi malam dirinya tertidur di atas meja dengan lengan sebagai bantalnya. Bahkan alunan musik yang menyala dari ponsel masih terdengar.

Rafa meregangkan tubuhnya dan menatap jam di layar ponsel. "Baru jam 4 ternyata," gumamnya.

Dalam kesehariannya, Rafa memang selalu terbiasa bangun pagi untuk olahraga dan persiapan sebelum berangkat ke kantor. Berbeda dengan Pevita yang selalu pulang larut malam dan akhirnya bangun kesiangan.

Ah, Rafa jadi teringat kembali tentang Pevita. Wanita glamor yang menceraikannya karena ia jatuh miskin. Pevita begitu cepat menggeser posisi Rafa dengan si Xavier yang angkuh. Tentu Rafa menjadi mudah untuk sekedar melupakan si wanita pengkhianat, Pevita.

Melupakan Pevita ternyata begitu mudah, tak seperti saat ia berusaha untuk melupakan Dewi.

Setelah Rafa sudah selesai meregangkan otot dengan sedikit gerakan kecil, Rafa segera bangkit dan menuju ke kamar mandi.

Air dingin yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status