Share

Bab 21

"Kalung-

"Iya kalung apa," tanya Nio.

"Kalung saya sewaktu kecil pak, kalung permata ungu."

Nio menghela nafasnya, diusapnya puncak kepala Sabrina dengan penuh sayang.

"Tenang aja, kalungnya aman sama saya."

Sabrina merasa lega, tubuhnya yang tegang kini terasa lemas seketika. Dan beruntung Nio sigap menopangnya hingga tak sampai membuat Sabrina terjatuh.

"Hati-hati," serunya panik.

"Makasih pak," lemahnya.

"Istirahat aja dikamar, nanti bibi yang bawa sarapan kesini."

"Nggak, saya harus temenin Sasa kesekolah pak."

"Nggak! Saya yang akan bicara sama Sasa, saya nggak mau kamu pingsan dijalan."

**

Dikampus, Aldo terlihat mengawasi setiap gerak-gerik mahasiswa yang berlalu-lalang. Rey teman satu genk nya merasa heran dengan sikap temannya.

"Loe lagi nyari siapa sih bro," melihat apa yang dilihat Aldo.

"Gue nyari cewek kemarin," ucapnya.

"Cewek apa lagi sih."

"Udah diam loe!"<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Sepertinya nio cinta mati sama sabrina.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status