Share

Chapter 5 Gagal Move On

Malam itu begitu indah, kemerlap lampu clubing beserta seisinya membuat jiwa Alvendra meraung-raung. Sungguh  ia sangat merindukan suasana ini. Pandangannya menyebar, mengamati setiap sudut ruangan itu.

"Hai guys, long time no see." Sapa Alvendra kepada teman-temannya.

"Eh ada pengantin baru." Jawab Gio meledek.

"Mana istri lo Al? Ajakin ke sini dong. Hahaha." Sambung Keke.

"Ah mana mau dia ke clubing. Dia mah mainnya ke perpustakaan, ke masjid atau ke sekolah. Hahaha." Jawab Alvendra.

"Gila lu Al, Pengantin baru bukanya lembur malah kluyuran ke sini. " Jawab Rendi sambil tertawa geli.

"Ah biasa aja kali. Gue kangen sama lu lu pada." Jawab Alvendra sambil menikmati secangkir kopi.

Alvendra memang sosok yang tak suka diatur, moody person, and easy going. Sikap coolnya memang kerap kali membuat gadis-gadis penasaran dengan Alvendra. Tak heran jika sejak dulu dia sering gonta ganti pacar, sehingga saat menikahi Zee usianya sudah terlampau cukup. Tentu usia 35 tahun bukanlah usia yang masih remaja. Pada usia ini pria sudah tergolong matang secara lahir dan batin. Umumnya laki-laki di usia tersebut sudah memiliki rasa tanggung jawab yang sangat besar terlebih jika sudah menikah.

Kring... kring... ponsel Alvendra berdering. Rupanya telpon dari Zee.

"Handphone lu bunyi terus Alvendra dari tadi, kenapa gak lu angkat telponnya." Tanya Keke penasaran.

"Males." Jawab Alvendra sambil mengibaskan tangan.

Namun ponsel Alvendra masih terus berdering, sehingga membuatnya geram dan merasa terganggu. Tanpa pikir panjang Alvendra segera menonaktifkan ponselnya.

"Sebenernya telpon dari siapa si Al? Sampe HP nya lu matiin segala." Tanya Gio sambil mengunyah potatto crunch .

"Bukan urusan lo. Kepo amat si lo. Udah lah malam ini gue pengin seneng-seneng bareng lo semua. Kangen kali semenjak gue menikah lo jarang banget ngajakin gue hangout." Jelas Alvendra kesal.

"Gak banget Al ngajakin elu hangout. Kan sekarang lu udah ada yang punya. Nanti bisa-bisa kita disate sama istri lo. Hahaha." Jawab Keke.

"Ke, kita dansa yuk." Alvendra berusaha mengalihkan pembicaraan, dan segera menarik tangan Keke.

Sial... dasar playboy kelas kakap. Udah merit tetep aja nglirik gebetan gue. Gue laporin ke Zee baru tau rasa lu... hhh. Gumam Rendi sambil mengepalkan tangan.

"Ren, lu ga usah cari penyakit sama si Alvendra. Lu mau dia menarik investasinya di perusahaan lo?" Cegah Gio saat Rendi hendak mengabadikan kemesraan Alvendra bersama Keke di Handphonenya.

"Ah! Gue cabut duluan!" Rendi mengurungkan niatnya untuk mengabadikan momen Alvendra dan Keke sambil meninggalkan Gio dengan wajah yang kesal.

"Ren, ren tunggu dong jangan main cabut aja. Terus gue ngobrol sama siapa dong?"

"Sama nyamuk!” Jawab Rendi sambil membalikkan punggung.

"Ya elah, susah deh kalo urusannya sama mereka berdua. Si Alvendra yang keras kepala dan susah dibantah sementara Rendi cowok baperan tingkat akut, hhh" Gio menggerutu sambil menepuk jidatnya.

"Ke, kamu gak berubah ya?" Ucap Alvendra saat sedang berdansa dengan Keke.

"Gak berubah apanya Al? Aku sekarang gendut loh kebanyakan makan, habisnya aku kaget aja kok kamu tiba-tiba menikah dengan Zee. hemmm" Jawab Keke sambil melepaskan pelukan Alvendra.

"Kata siapa kamu gendut An? kamu masih tetap cantik seperti Keke yang aku kenal dulu. Malah makin sexy." Jelas Alvendra sambil memegang pinggang Keke.

"Cukup Alvendra. Jangan kau lukai aku lagi." Jawab Keke sambil meninggalkan Alvendra.

"Melukaimu? Apa maksudmu Keke?" Tanya Alvendra sambil mengejar Keke.

"Gio. Rendi ke mana, kok lu sendirian?" Tanya Keke saat kembali ke meja duduk mereka.

"Rendi udah cabut." Jawab Gio singkat.

"Loh kok cabut?" Sambung Alvendra.

"Jeles ngliat kalian mesra-mesraan" Jawab Gio sambil mengepulkan rokoknya.

“Hahaha, ngaco lu gi." Jawab Alvendra sambil mengibaskan tangan.

"By the way gak kerasa udah midnight ya. Balik yuk."Keke mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Biar gue anter Ke." Ajak Alvendra.

"Gak usah. Nanti istri lo ngamuk." Jawab Gio sambil menarik lengan Keke seraya mengajaknya pulang. Tanpa pikir panjang Keke pun segera mengikuti langkah Gio dan meninggalkan Al.

Mereka kenapa si, gue join bukannya disambut dengan hangat malah gak jelas gitu. Gumam Alvendra sambil menengguk kopi panas di cangkirnya.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status