Home / Romansa / Menikahi Om Mantan Pacarku / Chapter 84. Kenapa Harus Bohong?

Share

Chapter 84. Kenapa Harus Bohong?

last update Last Updated: 2025-06-15 11:50:59
“Aku dari supermarket langsung pulang, Mas. Alhamdulillah gak ada ketemu sama lelaki gila itu,” ucap Sheina menjelaskan.

Ia sengaja berbohong karena tak ingin menjadi masalah nantinya, Sheina tahu Rayden cemas dan akan marah jika ia bertemu dengan Alex. Mereka musuh bebuyutan yang selalu bersaing, tetapi Sheina tidak tahu penyebabnya apa.

Rayden menatap Sheina dengan pandangan yang sulit diartikan. Kenapa harus bohong? Padahal ia mengetahui jika Sheina bertemu dengan Alex di supermarket, apalagi posisi keduanya terlihat begitu mesra. Rasa panas menjalar ke hatinya jika mengingat itu semua, tetapi ia tidak akan gegabah, karena ia tahu bagaimana perangai Alex yang sebenarnya.

“Kalau dia menemui kamu lagi, saya tidak akan segan-segan memukul dia,” ucap Rayden dengan tajam.

Sheina mengangguk saja, ia tidak ingin membahas Alex lagi. Karena sikap lelaki itu sudah sangat membuat dirinya takut sekali, Sheina ingin jujur kepada Rayden tetapi rasanya tidak usah, ia tidak ingin memperpanjang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 86. Wanita Murahan

    Rayden sudah sampai rumah lebih awal, ia sudah tidak fokus dengan pekerjaan sama sekali. Dirinya terus kepikiran dengan foto mesra Alex dan juga Sheina.Melihat Sheina tidak ada ruang keluarga, ia langsung menuju kamarnya. Namun, di dalam kamar juga wanita itu tidak ada. Perasaan Rayden menjadi tidak enak, lelaki itu hanya melepas dasinya dan juga jasnya, tak lupa meletakkan tas kerjanya dengan asal.“Ke mana dia?” tanyanya pada diri sendiri.Rayden menuruni tangga dengan langkah yang begitu cepat. “Di mana Sheina, Bi? Kenapa tidak ada di dalam kamar?” tanya Rayden dengan dingin kepada Bi Sari.“Di taman kompleks, Tuan. Belum lama juga perginya, Tuan,” sahut Bi Sari dengan sopan.Ekspresi wajah Rayden langsung berubah dingin, tanpa kata lelaki itu langsung menyusul istrinya ke taman kompleks, perasaannya begitu tidak tenang. Ia sudah menahan emosi yang sudah bergejolak di dalam dadanya. Pikirannya sudah entah ke mana, hingga hatinya semakin tidak tenang karena Sheina.Langkahnya begit

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 85. Provokasi

    Diandra datang ke kantor Rayden dan kali ini dirinya tidak perlu ke resepsionis, karena ia akan menemui Rayden secara langsung setelah seminggu ini pria itu tidak masuk kerja karena kecelakaan. Saat itu ia ingin menjenguk Rayden, tetapi ia sangat malas bertemu dengan Sheina. Dirinya lebih baik mengumpulkan bukti yang bisa membuat Rayden menyingkirkan Sheina secepatnya. “Bagaimana keadaan kamu? Apa sudah membaik?” tanya Diandra berbasa-basi setelah ia duduk di kursi berhadapan dengan Rayden saat ini. “Tidak perlu berbasa-basi. Kamu sudah melihat keadaan saya bagaimana di sini,” ujarnya dengan datar. Tentu saja Diandra langsung terkekeh mendengarnya, ternyata Rayden sama sekali tidak berubah, pria itu masih sangat dingin kepadanya. “Aku senang kamu baik-baik saja, waktu kamu kecelakaan aku ingin menjenguk kamu tapi aku sibuk dengan butik aku. Dan aku juga menghindari pertengkaran dengan Sheina,” ujarnya menjelaskan. Rayden hanya mendengus saja, ia sangat malas bertemu dengan Diandr

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 84. Kenapa Harus Bohong?

    “Aku dari supermarket langsung pulang, Mas. Alhamdulillah gak ada ketemu sama lelaki gila itu,” ucap Sheina menjelaskan. Ia sengaja berbohong karena tak ingin menjadi masalah nantinya, Sheina tahu Rayden cemas dan akan marah jika ia bertemu dengan Alex. Mereka musuh bebuyutan yang selalu bersaing, tetapi Sheina tidak tahu penyebabnya apa. Rayden menatap Sheina dengan pandangan yang sulit diartikan. Kenapa harus bohong? Padahal ia mengetahui jika Sheina bertemu dengan Alex di supermarket, apalagi posisi keduanya terlihat begitu mesra. Rasa panas menjalar ke hatinya jika mengingat itu semua, tetapi ia tidak akan gegabah, karena ia tahu bagaimana perangai Alex yang sebenarnya. “Kalau dia menemui kamu lagi, saya tidak akan segan-segan memukul dia,” ucap Rayden dengan tajam. Sheina mengangguk saja, ia tidak ingin membahas Alex lagi. Karena sikap lelaki itu sudah sangat membuat dirinya takut sekali, Sheina ingin jujur kepada Rayden tetapi rasanya tidak usah, ia tidak ingin memperpanjang

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 83. Penguntit

    Mumpung Rayden masih libur dan tidak masuk kerja karena kecelakaan dua hari yang lalu, Sheina memutuskan untuk belanja ke supermarket.Awalnya Rayden tidak mengizinkan ia pergi bersama dengan Bi Sari dan Pak Karyo, tetapi setelah itu pria itu mengizinkan karena ia juga ngidam untuk berbelanja di supermarket.“Non Sheina mau beli apa?” tanya Bi Sari melihat Sheina sangat excited sekali.“Buah, es krim, dan banyak lagi, Bi,” sahut Sheina dengan mata yang berbinar.Bi Sari tampak tersenyum, ia hanya ikut saja ke mana kaki Sheina melangkah. Wanita hamil itu tidak hanya membeli makanan tetapi juga sayuran yang ia mau, walaupun terkadang Sheina masih merasakan morning sickness tetapi nafsu makannya sudah tinggi berat badannya naik.“Bi aku mau ambil susu sebentar ya. Bibi pilih apa yang mau dibeli,” pamit Sheina ke rak tempat susu ibu hamil yang tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.“Iya, Non.”Sheina mendorong troli menuju rak dengan berbagai jenis susu di sana, matanya mengedar menc

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 82. Maaf Untuk Apa?

    “Maaf untuk apa?” sekali lagi Rayden bertanya karena tak ada jawaban dari istrinya itu.Sheina terdiam dengan pemikirannya, ia mendesah pelan, lalu menatap Rayden dengan sendu. Sungguh ucapan Mona benar-benar mengganggu pikirannya, hatinya juga ikut terusik bahkan kata itu terus terngiang di otaknya.“Maaf kalau aku perempuan pembawa sial di hidup kamu, Mas,” gumam Sheina dengan lirih.Rayden langsung terkejut, ia melepaskan pelukannya dari Sheina untuk memastikan jika apa yang dia dengar salah.“Perempuan pembawa sial di hidup saya?” ulang Rayden mengernyitkan dahinya dengan bingung.“Maksudnya gimana? Kamu kenapa bisa berpikir seperti itu? Ada orang yang ngomong begitu?” tanya Rayden dengan tajam.Napas Sheina terdengar berat, tatapannya begitu sendu. Ia mengelus rahang tegas Rayden dengan lembut.“Kamu sadar gak sih, Mas? Sejak kehadiran aku di hidup kamu keluarga kamu berantakan. Reno di penjara, om Rendra tidak menganggap mama dan papa sebagai orang tuanya lagi, dan kamu kecelaka

  • Menikahi Om Mantan Pacarku   Chapter 81. Kesedihan Sheina

    Sheina termangu menatap kepergian Mona, sesak sekali hatinya mendengar kata-kata mertuanya yang sangat menusuk sekali. Berulang kali Sheina mendesah pelan, untuk menghilangkan sesak di dadanya tersebut. Apa benar jika ia adalah perempuan pembawa sial untuk suami dan keluarganya?Sheina terhuyung ke belakang, walaupun tak sampai jatuh, rasanya kakinya sudah tidak bertulang. Ia mencoba duduk di gazebo sebentar, tangannya gemetar begitu pun dengan kakinya. “Apa benar aku adalah perempuan pembawa sial?” gumam Sheina dengan lirih.Sejak ia lahir banyak kejadian yang begitu menyakitkan. Ayahnya meninggal, ibunya sakit hingga meninggal juga dan sekarang ia juga penyebab retaknya sebuah keluarga. Sheina terkekeh miris, ia membenarkan ucapan mertuanya tersebut, mungkin karena itu juga ia tidak pernah bahagia karena ia pembawa sial untuk orang terdekatnya.“Ya Tuhan…ini sakit sekali. Kenapa kebahagiaan itu sangat sulit aku raih,” gumamnya dengan lirih.Sheina berusaha untuk menenangkan dirinya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status