Share

Bab 32 (Rencana Pernikahan)

Aku masih memikirkan tentang lamaran Ustadz Mirza. Entah kenapa hatiku merasa tidak tenang. Ingin rasanya aku menolak lamaran itu, tapi ibu bersikukuh untuk tetap menerimanya. Bahkan telah menentukan hari pernikahan kami.

Pagi ini saat aku membantu Abizar di toko kelontong kami, Ustadz Mirza tiba-tiba datang menemuiku.

"Masuk, Mas!" Abizar meminta Ustadz Mirza untuk masuk ke dalam toko.

"Mbak, aku keluar dulu ya!" pamit Abizar kemudian.

Mungkin adik laki-lakiku sengaja pergi untuk memberi ruang pada kami berdua.

"Aku bantu ya!" kata Ustadz Mirza saat melihat aku sibuk menata barang-barang di toko.

"Tidak usah, Ustadz duduk saja!" 

Aku mempersilahkan dia duduk di kursi yang ada di dalam toko.

"Sebentar lagi kita akan menikah, kan? Jadi kita harus mulai belajar bekerja sama." 

Laki-laki itu berlahan menghampiriku dan membantu pekerjaanku.

Akhirnya aku biarkan dia, melayani pembeli, melayani sales yang mena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status