Share

Kecelakaan Maut

Author: LV Edelweiss
last update Last Updated: 2025-07-18 18:49:03

Kata orang, mata dibalas mata, tangan dibalas tangan, dan hati juga dibalas dengan hati. Tapi tidak bagi seorang Kayla Anindita. Pengkhianatan idealnya dibalas dengan kematian. Deal. Tidak ada kompromi kalau soal sakit hati. Dan orang yang sedang kecewa, acap kali kalap dalam bertindak.

Bodoh amat!

Key seolah tidak peduli dengan apa yang ia lakukan. Baginya, suami dan pelakor itu adalah sampah yang harus ia musnahkan sesegera mungkin. Kalau terus dibiarkan hidup, akan semakin busuk dan baunya bakalan menyengat indera perasaan Kayla. Hati.

Mampus lah kalian berdua! Selamat jalan menuju neraka. Titip salamku pada malaikat pencabut nyawa dan malaikat penjaga gerbang jahanam. Gumam Key pada diri sendiri.

Setelah berhasil menjalankan aksinya, Key pun lantas segera bergerak menuju mobilnya. Ia tidak mau jika sampai ada yang tahu apa yang sudah ia lakukan pada mobil Brayan.

Jika sampai suaminya dan wanita bernama Lisa itu tewas dan ia terbukti menyabotase kecelakaan mereka, Key bisa dituntut berdasarkan Pasal 340 KUHP, atas dasar pembunuhan berencana. Tak main-main, hukuman terberatnya adalah hukuman mati atau seringan-ringannya penjarakan seumur hidup.

Ih, membayangkannya saja membuat bulu roma Key berdiri. Beruntung tidak ada yang melihat apa yang ia lakukan tadi. Hanya saja Key lupa, jika ia saat ini hidup di zaman digital. Tak ada manusia, maka ada CCTV yang menjadi saksi.

"Hahahaha ...." Key tergelak saat mobilnya sudah melaju meninggalkan hotel berbintang itu. Ia terlihat begitu puas dan bahagia. Meski kalau boleh jujur, nun jauh di palung hatinya yang paling dalam, ingin rasanya ia menangis dan menjerit sekencang-kencangnya.

Sebab biar bagaimanapun, Brayan adalah laki-laki yang pernah ia cintai secara ugal-ugalan. Namun sebentar lagi harus tewas di tangannya sendiri. Mengingat itu, membuat Key tiba-tiba saja menjadi sedih.

Ya, Key menangis. Menangis sembari sesekali tertawa seperti orang gila. Ia usap air matanya dengan satu tangan sementara tangan yang lain tetap berada pada setir. Kakinya terus saja menginjak gas dengan sangat kuat, membuat laju mobilnya menjadi begitu kencang nyaris mendekati angkat seratus kilo meter per jam.

"Kenapa kau mengkhianati ku, Brayan? Apa kurangnya aku? Aku cantik, aku setia, aku kaya, aku punya segalanya. Aku berikan semua yang kamu mau. Tapi ... ini balasannya? DASAR LAKI-LAKI LAKNAT!" Key kembali memaki suaminya.

Sungguh, tidak pernah ada dalam pikiran seorang Key, jika pernikahannya bersama Brayan akan berujung hancur seperti ini. Jika diingat-ingat ke belakang, bagaimana bahagia dan mesranya mereka saat awal-awal bertemu, mustahil, jika Brayan akan berpaling darinya.

Pria itu dulu hanyalah bawahan Key di kantor. Lalu Key menyukainya dan mengajaknya untuk berkencan. Tanpa penolakan, Brayan menerima ajakan Key begitu saja. Hingga waktu terus bergulir, hubungan mereka mulai berubah menjadi hubungan yang lebih dari sekedar hubungan atasan dan bawahan.

Brayan melamar Key tepat di hari anniversary jadian mereka yang ke enam. Dan tanpa penolakan, Key langsung menerima Brayan dan mereka pun menikah.

Dua bulan pernikahan mereka, Key justru mengendus bau-bau perselingkuhan dari diri suaminya. Mulai dari aroma parfum yang bukan aroma parfum yang ia belikan untuk Brayan. Hingga pengeluaran keuangan dari credit card suaminya yang tidak sewajarnya.

Ingin membuktikan jika firasatnya tak sekedar isapan jempol semata, Key pun melacak penggunaan credit card suaminya dan ia berhasil menemukan nama sebuah hotel berbintang lima.

Tak menunggu esok, Key langsung menuju ke lokasi yang dimaksud dan ingin melabrak suaminya secara ekslusif yang katanya, "pamit pergi ke luar kota sebab ada urusan kantor mendesak."

Nyatanya, hanya pengkhianat yang Key temui!

"Selamat tinggal Brayan Adi Kusuma. Semoga kau merasakan apa yang saat ini aku rasakan. Sakit, kecewa, sedih, semuanya." Key kembali tertawa getir dengan linangan air mata yang terus membanjiri wajah cantiknya.

Mobil Key terus melaju kencang di tol, membelah gelapnya malam yang mulai larut. Jalanan terlihat lengang dengan kendaraan yang hanya tampak satu dua saja melintas. Dalam kekacauan hati, Key mulai menyadari jika laju mobilnya sudah sangat terlalu cepat. Oleh karena itu, ia pun berniat utk menurunkan kecepatan dengan menaikkan pedal gas dan menginjak pedal rem.

Akan tetapi, saat kaki Key menginjak pedal rem tersebut, ia merasa seperti ada sesuatu yang aneh.

"Ada apa ini? Kenapa pedal remnya seperti blong?"

Key terus memainkan kakinya dan menekan-nekan pedal rem tersebut, tapi hasilnya tetap nihil. Pedal itu benar-benar tidak berfungsi.

"Ya Tuhan, bagaimana ini? Aku tidak bisa menghentikan laju kendaraanku." Key mulai panik. Dan dalam ketegangan keadaannya, tampak sebuah truk tronton pengangkut minyak yang berada tepat di depan mobil Key.

"Aaaaaa!" teriak Key sebelum mobil mewahnya itu menabrak belakang truk dan ....

Bruk!

Mobil Key ringsek dan masuk ke bawah truk tersebut.

Semua pengendara lain berhenti saat mengetahui jika ada kecelakaan di ruas jalan tol kilometer lima puluh. Polisi dan ambulans segera menuju ke TKP untuk memeriksa dan memberikan pertolongan bagi korban.

Butuh waktu empat jam guna mengeluarkan mobil mewah berjenis Ferarri berwarna merah menyala itu. Sebab tak hanya ringsek, kendaraan dengan harga miliyaran rupiah itu nyaris tak berbentuk dan hancur total. Bagaimana lagi dengan pengemudinya.

"Kasihan sekali, apakah dia selamat?" tanya salah seorang pengemudi jalan tol yang berhenti.

"Mana mungkin selamat, lihat ... mobilnya saja hancur begitu."

"Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya."

"Apakah dia mengemudi dalam keadaan mabuk?"

Berbagai prasangka dan praduga pun dilayangkan oleh beberapa orang yang menyaksikan evakuasi mobil dan truk tronton tersebut. Setelah badan mobil berhasil dipisahkan, tim forensik langsung mendekat dan mengeluarkan pengemudinya.

Seorang wanita yang sudah tidak dapat dikatakan cantik lagi, sebab wajahnya hancur dan bersimbah darah, langsung diboyong ke atas brankar ambulans.

Seorang tim medis meraih tangan wanita itu dan memeriksanya. Kepalanya tampak bergerak ke kiri dan ke kanan.

"Bagaimana?" tanya salah seorang polisi.

Petugas medis itu melihat kepada jam tangannya. "Korban sudah meninggal dunia, pukul satu lewat lima belas menit dini hari."

Sang polisi tampak membuang napas kasar. "Baiklah aku akan mencatat datanya dulu." Polisi itu kemudian mengeluarkan kartu tanda pengenal korban yang ia temui di dalam sebuah tas samping.

Ada nama dan foto korban di sana. Sudah pasti, nama korban meninggal itu adalah Kayla Anindita.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ntar key jadi selingkuhan suaminya ...
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Meninggal si key ...terus ntar reinkarnasi kah jadi yg lain??
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Selingkuhan Suamiku    Go Public?

    Di rumah Kayla, dari jauh sudah terlihat jejeran karangan bunga dari berbagai perusahaan dan orang-orang yang pernah kenal, berteman atau bekerja sama dengan perempuan bernama lengkap Kayla Anindita itu. Pelayat juga tampak masih ramai berdatangan untuk mengucapkan turut berduka cita atas kematiannya yang terkesan tiba-tiba dan mendadak itu. Brayan menghentikan mobilnya tak jauh dari rumah. Ia diam sejenak, lalu kemudian menoleh ke arah Lisa dan berkata, "Aku turun lebih dulu. Nanti kau menyusul." Dahi Key bertaut. "Loh, kok gitu Mas?" "Ya ... jadi bagaimana juga, Lisa? Tidak mungkin 'kan kita jalan berdua? Kau lihat orang-orang di sana, mereka itu semua orang-orangnya Lisa. Mereka pasti tahu tentangmu," jelas Brayan. "Tapi aku takut, Mas." Key memegang lengan suaminya. "Ya makanya tadi aku sudah bilang kau jangan ikut, tunggu di hotel saja. Tapi kau malah ngotot." "Kok Mas jadi marah sama aku sih?" Key mulai berlakon lagi. Ia pasang raut wajah cemberut dengan tangan

  • Menjadi Selingkuhan Suamiku    Kembali Ke Rumah

    "Ikut?" tanya Brayan dengan nada yang sedikit kaget. "Iya, ikut. Kenapa? Tidak boleh?" tanya Key balik. Brayan kembali menutup pintu dan berjalan ke arah Key. Langsung menyentuh kedua lengan perempuan itu dan berkata, "Sayang ... dengar, kau kan tahu kalau hubungan kita ini belum resmi. Apa kata orang-orang nanti kalau aku pulang ke rumah Key dengan membawa perempuan lain? Mereka bisa salah paham. Kau tunggu di sini saja ya?" Key menepis kedua tangan Brayan. "Tidak! Pokoknya aku tetap mau ikut. Aku bosan di sini terus. Mas kurung Seperi burung di dalam sangkar emas." Brayan membuang napas kasar. "I know sayang, i know. Tapi untuk saat ini, please ... aku minta kau mengerti. Keadaannya sangat tidak memungkin untuk kau ikut. Aku mohon, mengertilah sedikit." "Mas kenapa sih? Bukannya istri Mas sudah meninggal ya? Kenapa sekarang Mas seperti takut kalau orang-orang tahu tentang kita?" Key terus bersandiwara. "Bukan begitu sayang ...." Key bergerak mengambil tas dan kaca m

  • Menjadi Selingkuhan Suamiku    Mulai Curiga

    'Mati aku, mati ...! Tampaknya Brayan mulai menyadari gelagat aneh ku. Bagaimana mungkin aku tahu semua yang Lisa tahu?' 'Ini baru perkara toilet, bagaimana lagi jika Brayan melihat kulitku yang memerah karena alergi seafood? Come on Key, tetap tenang dan jangan terlihat panik. Kamu harus cari cara agar Brayan tidak curiga jika kamu bukan Lisa.' Key memegang pelipis dengan kedua tangannya. Setelah merasa cukup tenang, ia pun menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Kemudian mulai membongkar tas Lisa dan mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk meredakan sedikit gatal-gatal di tubuhnya. "Astaga apa ini?" tanya Key saat membongkar semua isi tas Lisa. "Pil kontrasepsi? Heh?" Key terkekeh saat mendapati obat pencegah kehamilan di dalam tas Lisa. Tenyata selingkuhan suaminya ini pintar juga. Meminum obat kontrasepsi agar tidak kebobolan saat berhubungan. 'Menjijikkan!' Key lalu mengambil sesuatu yang mirip dengan aroma balsem tapi dalam bentuk roll on. Langsu

  • Menjadi Selingkuhan Suamiku    Usai Pemakaman

    Brayan yang melihat apa yang asisten pribadi istrinya itu lakukan pun segera bangkit dan membantu selingkuhnya. "Elena, cukup!" hardik Key. Elena pun segera melepaskan jambakan tangannya dan berdiri sembari bersedekap dada. Sebenarnya, ia masih sangat ingin melanjutkan aksi gilanya itu. Jika perlu, sampai perempuan bernama Lisa itu berdarah-darah. Namun, berhubung Brayan sudah melarangnya, ia pun tidak bisa berbuat apa-apa. Semasa hidup, Elena memang bekerja dengan Key. Namun setelah atasannya itu meninggal, sudah pasti kini yang menggantikan menjadi CEO perusahaan adalah Brayan. Mengingat, Key adalah anak tunggal yang sudah yatim piatu semenjak SMA. Siapa lagi ahli waris perusahaan Key jika bukan Brayan? "Ini makam Key, tolong bersikaplah yang baik," terang Brayan lagi. Heh, bersikap baik konon. Buat apa bersikap baik pada kuburannya? Sedang saat orangnya masih hidup kalian justru bersikap semena-mena. (Monolog Elena) "Lisa, apa kau lapar?" tanya Brayan mengalihkan suasana

  • Menjadi Selingkuhan Suamiku    Kenyataan Yang Menyakitkan

    Rumah Sakit Langkah Brayan dan Key terlihat lebih cepat dari biasanya. Mereka baru saja tiba di rumah sakit dan akan segera melihat keadaan korban yang diduga Kayla Anindita itu. Dari kejauhan, tampak beberapa orang polisi berjaga di depan sebuah ruangan yang merupakan tempat korban kecelakaan maut itu berada. Tanpa menunda lagi, Brayan pun segera menghampiri mereka. "Pak ... Pak ... di mana istri saya?" tanya Brayan dengan raut wajah cemas. "Apa Bapak suami dari Ibu Kayla Anindita?" tanya salah seorang polisi. "Iya, Pak. Benar ... Saya suami Kayla Anindita. Istri saya baik-baik saja 'kan, Pak? Dia tidak kenapa-kenapa 'kan?" cerca Brayan. Para polisi itu tampak terdiam untuk beberapa saat. Setelah saling melempar pandang satu sama lain, akhirnya salah seorang dari mereka berbicara dan berkata, "Maaf, Pak. Ibu Kayla ... beliau sudah meninggal dunia." What? A—aku mati? I am dead? How can be? Duaar! Seperti mendengar petir di siang bolong, jantung Brayan begitu te

  • Menjadi Selingkuhan Suamiku    Transmigrasi Ke Tubuh Pelakor

    "Morning, sayang. Maaf ya, aku tadi harus balas pesan dari istriku dulu," terang Brayan seraya menyapu wajah Key dengan bibirnya. "Istri?" Key terkejut mendengarnya. Seingatnya, ia dan Brayan sudah menikah resmi secara agama dan negara. Itu artinya, ia adalah istri sahnya Brayan, tapi kenapa sekarang berganti menjadi ani-ani? Key tidak mengerti. Apa semalam aku bermimpi? Apa sebenarnya perselingkuhan Brayan dan perempuan itu tidak pernah terjadi? Tapi ... siapa istri yang Brayan maksud? Berbagai pertanyaan terus menggerogoti hati dan pikiran Key. Tanpa bertanya, ia lantas bangkit dan berkata, "Maaf, aku harus ke kamar mandi dulu. Cuci muka ... iya ...." Key melepas senyum keterpaksaan dan segera berlalu ke toilet. "Aneh, kenapa aku bisa ada di kamar hotel ini. Bukankah semalam aku sudah kembali ke rumah? Lalu apa yang sebenarnya terja—, Aaa ....!" Key berteriak keras saat melihat wajahnya di cermin. Oh ... My ... God! Apa ini? Ke—kenapa wajahku berubah menjadi wajah ...

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status