Home / Rumah Tangga / Menjadi Wanita Terhormat Setelah Dikhianati / 3. KEMBALI MENJADI WANITA TERHORMAT

Share

3. KEMBALI MENJADI WANITA TERHORMAT

Author: Mona Cim
last update Last Updated: 2025-08-03 23:01:04

Tempat tidur yang awalnya diisi oleh suaminya, sekarang tak ada siapa-siapa di sana. Suaminya sekarang berada di kamar sebelah untuk memadu malam pertama dengan istri barunya, Anya. Ia tak pernah berpikir jikalau sahabatnya sendiri akan merebut suaminya seperti ini. Padahal Anya adalah sahabat terbaiknya.

"Tidak-tidak. Aku tak boleh lemah. Ya, aku tak boleh lemah. Aku harus kuat agar mereka terutama Anya tak memandangku rendah. Sudah cukup aku mengalah dan merendah selama ini menjadi istri dari Renvier. Mulai besok, aku adalah diriku yang baru," monolog Vannia menyakinkan dirinya.

Malam yang gelisah itu berhasil dilalui oleh Vannia dengan baik.

Pukul tujuh pagi Vannia sudah rapi dengan tampilannya. Tepat saat ia keluar kamar, suaminya keluar dari kamar pengantin. Tanda-tanda merah di tubuh Renvier yang tak mengenakan atasan langsung membuat Vannia memalingkan wajahnya.

"Vannia," panggil Renvier ketika Vannia hendak beranjak pergi begitu saja.

Vannia menghentikan langkahnya tepat di samping Renvier berdiri. Wanita itu tak menoleh, hanya menatap lurus ke depan. "Ada apa, Renvier?"

"Siapa pria yang berdansa denganmu semalam?"

Rasanya Vannia geli mendengarnya. Renvier mempertanyakan hal itu pagi-pagi begitu padanya? Apakah Renvier begitu kepikiran soal Zhein kemarin? Ah, Vannia tahu sekarang. Suaminya ternyata begitu serakah dan tak tahu diri. Sudah menduakannya dengan tak tahu dosa, kini mencemburuinya berdekatan dengan pria lain.

"Memangnya apa urusannya denganmu, Renvier?"

Renvier tampak mengerutkan keningnya dengan lidah yang terasa kelu. Pria itu bingung harus menjawab seperti apa pertanyaan balik dari istrinya. "Y-ya kenapa? Bukankah wajar aku bertanya karena kau adalah istriku?''

Vannia tertawa kecil sambil bersedekap, ia kemudian menoleh pada Renvier dengan tatapannya yang dingin. "Kau barusan mengakuiku sebagai istrimu setelah kau menikah lagi sekehendakmu dengan sahabatku sendiri? Renvier, kau sudah mengkhianatiku. Kau selingkuh. Kau tak mengerti tentang dosa seperti itu?"

"Cinta itu tak terduga, Vannia. Ini juga keinginan ibuku. Apa salahnya aku menuruti apa yang selama ini ibuku dambakan? Lagipula ... aku menikah dengan sahabatmu. Harusnya kau senang memiliki madu yang begitu kau sayangi, bukan?''

Vannia geleng-geleng tak habis pikir dengan pemikiran bodoh suaminya. Apa katanya, senang? Jangankan soal cinta, ketika idola yang kita senangi sama dengan sahabat kita saja, kita akan merasa ditikung. Ini Renvier bilang harusnya ia bahagia.

"Kau pria paling bodoh yang pernah aku temui, Renvier," cetus Vannia menatap penuh kekecewaan.

"Bodoh?" Renvier tak menyangka Vannia yang ia kenal sebagai wanita yang paling lembut dan selalu berkata baik, kita mengumpatinya dengan mudah. "Kau berubah, Vannia. Tak salah aku mempunyai yang lain selain dirimu."

"Ya. Aku memang berubah dan perubahanku akan membuat kalian berdua merasakan penderitaan yang pantas kalian dapatkan karena telah mengkhianatiku," sahut Vannia sebelum pergi meninggalkan Renvier. Ia tak peduli pada Renvier yang memanggilnya kesal dan bertanya ke mana ia akan pergi. Bagi Vannia, ia sekarang tak perlu meminta izin untuk ke mana-mana. Sebab suaminya sama sekali tak meminta izin untuk menikahi wanita lain.

Renvier tersentak kaget ketika Anya berada di belakangnya. Wanita itu menatap tak suka dengan tampak penuh selidik pada Renvier.

"Sayang, kau tak menyesal menikah denganku, bukan? Aku dengar kau berbicara dengan Vannia. Kau cemburu padanya karena pertunjukkan dansa kemarin?"

"Mana mungkin aku menyesal, Anya. Aku--tadi aku hanya penasaran saja dengan pria kemarin di pesta. Aku yakin tak mengundangnya," sahut Renvier.

Anya bersedekap dengan tampang tak suka. "Pokoknya mulai sekarang perhatian dan cintamu hanya untukku, Renvier. Aku memang istri keduamu, tetapi aku tetap ingin nomor satu di hatimu. Kau harus segera membuang jauh-jauh presensi Vannia di hatimu," cetusnya sebelum kembali ke tempat tidur.

Sementara itu, tibalah Vannia di depan sebuah gerbang mansion yang dulu ia tinggalkan demi bisa menikah dengan Renvier. Ya, tempat tinggalnya yang sebenarnya.

Vannia mengeluarkan sebuah kartu berwarna putih dari tasnya. Vannia menempelkan id card itu pada sebuah tempat meletakkan kartu. Vannia tersenyum ketika kartunya terkonfirmasi. Seketika gerbang itu pun terbuka secara otomatis.

"Ternyata mereka tidak memblokir tanda pengenalku sebagai anggota dari keluarga ini."

Tampaklah sebuah mansion yang sangat megah dan indah. Halamannya begitu luas dan panjang. Di bagian samping terdapat garasi yang memiliki pintu terbuat dari kaca, hingga berbagai macam jenis mobil terlihat dari luar. Pemandangan tempat ini sungguh sangat Vannia rindukan.

Ayah dan ibu kandung Vannia keluar dari mansion itu. Mereka berdua menatap Vannia dengan penuh haru. Vannia merasa sangat bersalah dan malu telah meninggalkan keluarganya sendiri demi menikah dengan Renvier. Sekarang, ia malah kembali setelah mendapatkan luka besar dari suaminya sendiri.

"Vannia, kemarilah. Kami tak akan memarahimu. Kami akan menyambutmu dengan gembira," ucap ayah dari Vannia--Daniel.

"A-ayah," cicit Vannia langsung menghambur ke pelukan ayahnya sambil menangis pilu. "Aku sudah berdosa telah meninggalkan ayah dan ibu karena teramat mencintai Renvier. T-tapi begitu Renvier mengkhianatiku, dengan tak tahu malu aku kembali pada keluarga ini. Aku sangat malu, Ayah.

"Tidak, Sayang. Tak ada yang perlu kau khawatirkan. Inilah yang kami tunggu. Putri bungsu ayah dan ibu telah kembali pada keluarga ini. Sudah saatnya kau menjadi wanita terhormat lagi. Lupakan Renvier dan jalani hidup barumu bersama kami," kata ayah menatap Vannia dengan lembut.

Giliran ibunya Vannia yang memeluk putrinya. "Ibu juga sangat senang kau kembali, Sayang. Pokoknya, setelah ini tak ada yang boleh menyakiti putri kesayangan keluarga ini. Kau akan hidup mewah lagi seperti sediakala, Vannia."

Vannia langsung tersenyum penuh haru. Ia langsung berlari menuju ayahnya, lalu memeluk pria paruh baya itu sambil menangis seperti anak kecil. Ibu Vannia--Anna--ikut berpelukan dengan hangat.

"Maafkan aku yang telah meninggalkan kalian demi pria yang aku cintai. Aku menikahi anak dari musuh ayah dan melupakan statusku sebagai putri dari keluarga ini. Maafkan aku dengan tak tahu malu kembali setelah mendapatkan luka dari Renvier. Maafkan aku, Ayah, Ibu."

Ayah dan ibunya pun langsung mengurai pelukan itu dan menatap putri mereka dengan tatapan yang begitu hangat.

"Kami sudah memaafkanmu dan menanti kedatanganmu, Sayang. Bahkan jika kau ke sini bersama Renvier sekalipun. Tapi setelah mendengar Renvier melukaimu, Ayah tak akan membiarkan hal itu. Ayah tidak ingin putri kesayangan Ayah lemah di hadapan pria yang tak tahu diri. Mulai sekarang, kau akan menjadi wanita terhomat keluarga ini."

Vannia kembali memeluk ayahnya sambil mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Dalam hatinya Vannia berkata, "Ya, mulai sekarang aku akan menjadi wanita terhormat yang tak ada satupun orang yang bisa meremehkanku lagi. Tunggu diriku yang baru, Renvier."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menjadi Wanita Terhormat Setelah Dikhianati   144. AKHIR TERBAIK [ENDING]

    Setelah semuanya berlalu, Zein membawa anak dan istrinya ke ruang tengah. Mereka meninggalkan Renvier dan Anya di dalam ruang kerja Zein. Mereka perlu bicara, jadi Zein tak ingin menganggunya."Syukurlah kau datang tepat waktu, Sayang. Aku benar-benar sangat takut sekali. Anak-anak juga sama. Ronald benar-benar seperti iblis," ucap Vannia.Zein menggenggam tangan Vannia. "Maafkan aku membuat kalian ketakutan karena tak datang lebih awal. Aku dan Renvier pergi ke hutan tempat Ronald disekap. Di sana kami melihat Sansita dan suami barunya. Tak sengaja kami mendengar Ronald sudah bebas. Kami tak tahu bebasnya Ronald hari ini atau hari sebelumnya. Jadi kami memutuskan untuk menyelidikinya. Ada sebuah toko alat pancing tak jauh dari sana. Ada CCTV yang terpasang dan kebetulan di depannya ada dijual bahan bakar eceran. Renvier mengenali itu mobil Ronald. Tapi ternyata yang keluar dari mobil Ronald adalah Jonan. Dari sana kami menyimpulkan bahwa Jonan yang membebaskan Ronald. Lalu aku dan Re

  • Menjadi Wanita Terhormat Setelah Dikhianati   143. MOMENT MENCENGKAM

    Jonan terusir dari rumah Vannia. Dia dikeluarkan oleh dua satpam dari sana. Namun, Jonan rupanya sudah mempunyai rencana lain. Tak lama setelah ia terusir, sebuah mobil datang. Dari dalam mobil itu, keluar Ronald dengan pakaian pengantar paket makanan."Aku gagal masuk karena mereka sudah mengetahui tujuanku," ucap Jonan."Baiklah. Berarti giliranku untuk bergerak. Kau bersembunyilah sebentar, Ayah," ucap Ronald. Ia memberikan sebuah pistol pada Jonan tanpa banyak bicara.Ronald menekan bel gerbang rumah dua kali. Tak lama sebuah pintu kecil yang ada di bagian pinggir pagar terbuka. Satpam menilik keluar. Ronald pun mengangkat satu kotak pizza di tengannya. Tanpa rasa curiga, satpam itupun membuka pagarnya. Pada saat satpam ingin menerima pesanan, Ronald membuka lebar gerbangnya. Pada saat yang sama Jonan datang dan menembak satpam itu.Suara tembakan dari luar membuat Vannia dan Anya sungguh sangat terkejut. Mereka berdua mengintip dari jendela. Tampak Ronald datang memegang sebuah p

  • Menjadi Wanita Terhormat Setelah Dikhianati   142. TAMU YANG HARUS DIHINDARI

    Zein dan Renvier akhirnya menemukan informasi tentang keberadaan Ronald. Dari kamera CCTV yang tak jauh dari hutan. Tepatnya di sebuah toko alat pancing. Mereka menemukan mobil yang biasa dikendarai oleh Ronald singgah di depan toko alat pancing yang juga menjual bahan bakar eceran di depan tokonya. Dari mobil itu keluar Jonan yang berbicara pada pemilik toko untuk mengisikan bahan bakar mobilnya."J-Jonan?" Renvier nyaris tak percaya jikalau yang ia lihat benar-benar adalah Jonan, ayahnya Anya. "Jonan siapa?" tanya Zein yang sedari tadi ikut menatap layar komputer yang memutar video CCTV."Jonan adalah ayah kandung Anya. Anya tak mengakuinya ayahnya karena ayahnya bukan orang kaya. Malah mengakui kekasih baru ibunya sebagai ayahnya. Tapi aku heran. Mengapa Jonan melakukan ini semua? Baru beberapa hari yang lalu aku menghadiri acara pernikahan ibunya Anya dengan kekasihnya. Aku berangkat bersama dengan Jonan. Entah apa yang terjadi pada Jonan dan Sansita waktu itu, karena aku sibuk d

  • Menjadi Wanita Terhormat Setelah Dikhianati   141. MAAFKAN AKU, VANNIA

    Anya benar-benar seperti orang gila. Ia baru saja mendapatkan kabar dari ibunya jikalau Ronald telah kabur dari tempat penyekapan. Anya tak tahu harus bagaimana. Ronald sudah pasti akan mencarinya dan menuntut balas. Ada beberapa kemungkinan yang akan dilakukan Ronald. Pertama dia akan untuk membunuh Anya. Kedua Ronald akan datang untuk merebut Cia. Dan ketika Ronald akan datang untuk membongkar semuanya pada Renvier bahwa dirinya adalah suami dari Anya."Aaaaaaaaarghhh!" teriak Anya di kamar mandi histeris karena kusutnya pikirannya saat ini.Anya menangis sejadi-jadinya di kamar mandi. Di bawah air shower gadis itu bersimpuh dengan kesedihan yang benar-benar kacau. Begitu banuak yang ia khawatirkan hingga bingung harus melakukan hal apa untuk berlindung."Apa yang harus aku lakukan? Ronald telah bebas. Dia pasti sedang memulihkan tenaganya untuk datang menemuiku. C-Cia putriku akan dalam bahaya. Tidak. Aku tidak akan membiarkan putriku dibawa oleh Ronald. Tidak akan," racau Anya."K

  • Menjadi Wanita Terhormat Setelah Dikhianati   140. RONALD KABUR

    Zein tak langsung mengantar Renvier ke rumah, melainkan mampir ke sebuah kafe untuk minum kopi sambil membicarakan tentang misi mereka untuk menangkap kedua mangsa mereka yaitu Anya dan Ronald. Di sebuah ruangan private itu mereka sedang menunggu kedatangan orang suruhan Renvier yang sedang menyelidiki keberadaan Ronald saat ini.Tak lama yang ditunggu datang. Pria dengan perawakan tinggi besar memasuki ruangan itu, lalu memberikan laporan pada Renvier. Usai ia, Renvier menyuruhnya pergi."Coba aku lihat," ujar Zein.Renvier membuka berkas itu, lalu menyusunnya di meja agar Zein bisa melihat apa isi dari berkas itu. Ternyata potret-potret Ronald yang dibawa oleh dua orang dari kediamannya. Namun, Ronald tampak tak sadarkan diri."Dia diculik?" tanya Zein tak menyangka."Kupikir begitu. Dia diculik dari rumahnya. Lantas, siapa yang merencanakan ini semua?" tanya Renvier juga sama bingungnya.Zein tiba-tiba menunjuk ke arah pintu. "Lihat! Bukankah ini Anya? Ini seperti Anya. Perawakanny

  • Menjadi Wanita Terhormat Setelah Dikhianati   139. BEKERJA SAMA DENGAN MUSUH

    "Wah, ada Paman Renvier!" seru Gevano yang duduk di kursi depan meja makan.Vannia yang sedang menyajikan sarapan, menoleh ke arah dua pria yang baru saja menghampiri meja makan. Tampak Renvier lebih baik kondisinya dari tadi malam."Duduklah. Aku akan ambil piring tambahan," ucap Vannia."Terima kasih," ucap Renvier.Renvier duduk di samping Geira. Posisinya tepat di hadapan Zein yang menatapnya tajam. Renvier menghela napas jengah, ia terganggu dengan tatapan pria itu."Bisakah kau jangan menatapku dengan mata melotot seperti itu? Aku berjanji tak akan macam-macam," pinta Renvier."Aku tak melotot. Aku hanya memperingatimu.""Aku tahu itu. Setelah ini aku juga pulang," sahut Renvier merengut.Vannia meletakkan satu piring lagi di hadapan Renvier sebelum ia duduk di samping Zein."Sayang, kau mau sop ayam?" tanya Vannia pada Zein."Tentu. Aku ingin banyak wortel dalam piringku," sahut Zein tersenyum."Aku akan ambilkan," sahut Vannia dengan telaten menyediakan makanan dan lauknya unt

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status