Share

4| Maximiliant Kharel

"Apakah kau sudah menemukan informasi yang aku pinta?"

Beatrice bangkit dari tempat tidurnya untuk duduk di meja minum teh sembari memeriksa tumpukan dokumen hasil penyelidikan Hannah tentang Duke Kharel yang ia pintar beberapa hari yang lalu.

Hannah Wingstour walaupun penampilannya terlihat seperti wanita polos yang begitu lemah lembut. Namun ia lahir dari keluarga kesatria yang telah jatuh. Memiliki bakat pedang yang cukup baik sehingga ia dapat menjadi salah satu prajurit bayaran berkemampuan tinggi yang biasanya direkrut para bangsawan untuk menyingkirkan beberapa pihak yang mereka anggap sebagai benalu yang akan menghalangi bisnis mereka.

Hannah adalah seorang pelayan yang pernah membunuh lebih dari 20 bangsawan sebelum Beatrice menemukan dan menjadikannya sebagai pelayan pribadi kesayangannya.

"Seperti yang Anda inginkan Nona. Namun karena tuan Duke adalah orang yang sangat tertutup sehingga ada beberapa informasi yang tidak dapat saya temukan. Orang yang Anda cari adalah seseorang yang sangat berhati-hati, Nona," ungkapnya sedikit menyesal tidak dapat memberikan informasi terbaik untuk tuannya tersebut.

Beatrice mengangguk mengerti, Maximiliant memang seseorang yang sangat berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Selimut informasi tentangnya pun sangat terbatas berkat para bawahannya yang selalu mengatur informasi yang masuk dan keluar tentang sosok Duke Kharel yang menghabiskan sebagian besar hidupnya medan perang.

Terutama karena ada begitu banyak orang yang mengincar nyawanya, pergerakan Duke dan semua informasi tentangnya menjadi semakin sempit dan sangat sulit untuk diketahui. Bahkan dokumen rahasia negara juga tidak akan dijaga seketat ini dibanding informasi tentangnya.

"Tidak, ini saja sudah lebih dari cukup, dan kau sangat hebat karena dapat mengetahui beberapa informasi pribadi tentang Duke, Hannah," ujarnya tersenyum hangat lalu kembali memeriksa satu persatu informasi yang diberikan oleh pelayannya itu kepadanya.

Maximiliant Kharel, seorang Duke yang telah menduduki posisinya sejak usia yang masih sangat muda. Kepala keluarga Duke sebelumnya yang begitu terobsesi dengan kekuatan dan kekuasaan memiliki tujuh istri bersamanya hanya untuk memiliki penerus paling kuat dan layak untuk menggantikan posisinya.

Dari ketujuh istrinya tersebut ia mendapatkan 25 putra dan delapan putri yang ia kumpulkan di dalam sebuah kastil untuk melatih mereka menjadi penerus yang layak. Dari 25 putra dan delapan putri yang tinggal di kastil tersebut hanya akan ada satu penerus yang bertahan dan menjadi penerus keluarga Duke selanjutnya. Sedangkan 32 sisanya harus tewas bersama dengan ibu yang melahirkan mereka.

Peraturan kejam tersebut mendorong setiap ibu dari anak-anak itu untuk memaksa anak-anaknya menjadi penerus yang layak bagi keluarga Duke dan membunuh saudara-saudaranya lain. Karena jika tidak, mereka juga akan ikut dibunuh bersama dengan anak-anak mereka yang kalah dalam perebutan hak waris dan hidup mereka akan berakhir.

Ditengah itu semua, Duke yang sekarang, Maximiliant Kharel yang adalah putra bungsu keluarga Kharel, disaat usianya menginjak lima tahun, ia telah membunuh 32 saudaranya dan menjadi penerus yang layak bagi Duke. Namun, tidak cukup sampai disitu, Duke kecil yang haus darah tidak berhenti hanya dengan membunuh saudara dan para ibu tirinya.

Maximiliant Kharel juga membunuh ibu dan ayahnya yang telah membesarkannya dengan penuh cinta tanpa perasaan. Bahkan raut wajahnya saat itu terlihat begitu menikmati dan bahagia di atas kematian seluruh keluarganya. Lalu sekarang, ia duduk di singgasana yang dipenuhi oleh darah seluruh keluarganya itu seolah tanpa dosa.

Brak!

Beatrice melempar semua berkas berisi rumor dan informasi tentang Duke Kharel yang diberikan Hannah kepadanya. Bagaimana bisa mereka membuat rumor seperti ini tentang pahlawan perang yang telah melindungi negara mereka selama bertahun-tahun?.

"Aku sudah tahu bahwa Max memang dikenal sebagai seorang tyrant yang tidak memiliki hati, berhati dingin, atau semua sebutan buruk tentangnya. Namun mereka membuat kisah masa lalunya menjadi seburuk ini? Padahal Max lah yang menjadi korban dari semua keserakahan itu!"

"Apakah Anda baik-baik saja Nona? Saya mendengar suara keras saat menunggu di luar ruangan ...." Hannah yang sedari tadi menunggu di luar kamar sesuai perintah Beatrice masuk karena khawatir, dan tepat setelah ia memasuki kamar itu, seluruh berkas yang diberikannya kepada Nona nya tersebut telah berserakan di lantai.

"Siapa yang membuat rumor seperti itu tentang tuan Duke? Aku tidak pernah mendengar tentang ini sebelumnya. Bagaimana bisa mereka membuat rumor seperti itu kepada pahlawan perang yang telah melindungi Kekaisaran ini selama bertahun-tahun? Apakah mereka semua masih waras?" Sarkas Beatrice geram. Namun percuma, tidak ada gunanya ia marah kepada Hannah yang tidak ada kaitannya dengan rumor tersebut. Pikirannya menjadi sempit karena emosi dan tidak memikirkan terlebih dahulu kepada siapa ia melampiaskan itu semua.

"Mungkin karena selama ini Anda menghindar dari pergaulan sosial sehingga Anda tidak mengetahui tentang ini semua Nona. Namun, rumor ini adalah hal umum yang dibicarakan para bangsawan dari mulut ke mulut. Mungkin saja rumor tersebut disebarkan oleh Kekaisaran, melihat mereka tidak mengambil tindakan sedangkan yang diperbincangkan adalah tentang masa lalu seorang Duke yang tidak diketahui kebenarannya," urai Hannah mencoba menenangkan Nona nya.

Beatrice menghela nafas memijat pelipisnya yang pusing. Benar, seharusnya ia lebih tenang dan mencari tahu terlebih dahulu asal rumor tersebut menyebar. Di kehidupan sebelumnya, karena tidak ingin terlibat dengan pergaulan sosial Beatrice sama selain tidak mengetahui apapun bahkan setelah suaminya meninggal dunia karena kebencian putra dari kakaknya sendiri.

Andai saja saat itu ia lebih berani untuk terjun ke dunia sosial, mungkin saja Beatrice dapat menemukan sebuah petunjuk dan mencegah kematian Max bukan? Namun nasi sudah menjadi bubur, sekarang, setidaknya di kehidupan kali ini ia harus melindungi keluarga kecilnya dari akhir tragis yang akan menimpa mereka. Dan jalan pertama yang harus ia ambil adalah ....

"Hannah, seharusnya waktu untuk pesta musim gugur di istana Kekaisaran sudah tidak lama lagi bukan?" tanya Beatrice kembali tenang kembali pelayan pribadinya.

"Ya Nona, seharusnya akan diadakan satu bulan lagi."

Pesta musim gugur Kekaisaran, sebuah pesta yang diadakan tiga tahun sekali di istana Kekaisaran sebagai ajang perjodohan bagi para bangsawan yang telah mencapai usia menikah dengan pesta dansa di sana.

Di kehidupan sebelumnya pernikahan Beatrice dan Maximiliant tidaklah berjalan begitu lancar. Bukannya menikah karena perjodohan di pesta musim gugur atau hal-hal romantis lainnya. Beatrice dipaksa menikah dengan Duke untuk memperluas relasi keluarga Marquess Ingrid dan agar pangeran kedua Caesar De Kayleigh mendapat dukungan dari keluarga paling berkuasa di Kekaisaran ini.

Karena itu, setidaknya di kehidupan kali ini, Beatrice ingin melangsungkan pernikahan yang begitu meriah dan romantis bersama suami yang sangat ia cintai. Namun, masalahnya, apakah ia dapat mengambil hati Duke yang sudah jelas tidak mengingat tentang hubungan mereka di kehidupan pertama.

Apa yang harus Beatrice lakukan untuk mengambil hati Duke? Terlebih lagi, apakah Duke akan datang ke pesta musim gugur itu? Jika mengingat sifat Duke yang sangat dingin dan selalu menghindar dari perjodohan yang dilakukan kaisa untuknya, ia pasti tidak akan hadir ke pesta musim gugur itu bukan? Karena kaisar pasti akan menjodohkannya lagi jika ia datang ke sana.

Namun, jika Duke tidak datang ke pesta musim gugur itu, maka pasti akan sangat sulit bagi Beatrice untuk bertemu dengannya lagi, terutama setelah masa gencatan senjata selesai, Duke pasti akan menghabiskan seluruh waktunya di medan perang, dan pada akhirnya Beatrice akan kembali dijual kepada Duke dengan cara yang sangat tidak pantas. Yaitu menjadi alat pertukaran demi sebuah kekuasaan.

"Aku tidak ingin pernikahanku kembali menjadi sangat menyedihkan seperti itu. Aku juga, ingin memiliki pernikahan yang megah dengan karangan bunga dan senyuman dari semua orang yang melihatnya."

"Terutama jika pernikahan kami kembali dilakukan dengan cara seperti itu, saat itu Duke pasti masih sangat membenciku, aku tidak ingin melihat tatapan menyakitkan yang dilemparkan Duke saat ia menatapku untuk pertama kalinya seperti itu."

"Namun, jika dipikir kembali, kenapa saat itu Duke menerima tawaran pernikahan dari ayah? Padahal Kaisar juga menawarkannya pernikahan dengan tuan putri yang sudah jelas jauh lebih baik dariku."

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status