Share

Bab 10

“Faihah sensei.”

Aku sontak menoleh ke arah suara dan mengangguk, “Eh iya Bu.”

Aku lalu menoleh dengan canggung ke sekeliling akibat disapa secara tidak terduga oleh beberapa peserta pelatihan. Aku lalu menghampiri tukang minuman untuk membeli segelas teh hangat.

“Bu saya duluan ya.”

“Iya sensei.”

Sebenarnya orang-orang yang aku panggil ibu kebanyakan dari mereka usianya sepantar atau hanya berbeda beberapa tahun saja. Bedanya mereka semua sudah menikah, dan aku rasa kebanyakan dari sudah punya anak, karena aku sering tanpa sengaja mendengar percakapan mereka.

Cuma entah kenapa aku jadi merasa canggung ketika mengobrol dengan mereka walaupun hanya sekedar percakapan ringan. Rasanya seperti berinteraksi dengan orang dari berbeda dunia. Mungkin karena aku adalah orang yang aneh.

“Sensei?”

Kawata sensei yang sepertinya baru sampai dikelas menoleh, “Oh Fay, masuk!”

Aku mengambil kursi meja dan duduk di depan Kawata sensei.

“Kamu sendirian? Kemana yang lain?”

“Mungkin belum sampai, sensei.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status