Share

Khilaf

Aku tersenyum puas menikmati sosok yang megap-megap kesulitan bernapas dengan biji matanya yang membelalak, juga menggeliat-liat mencari kebebasannya.

Berulang kali tubuh pria gemulai itu meriak-riak namun cengkeramanku selalu berhasil menahannya agar tidak bergeser kemana pun.

“Mampus lu!” geramku lagi.

Manik hitamku kemudian ikut membesar dan menghantarkan emosi kesesatannya ke wajah Radit yang kian memucat.

“Lepasssh… Le...pas...sinh… gu...ah.”

“Rasain perbuatan lu sendiri. Cih!”

Dengan acak tangannya bergerak kemana-mana. Mencakar-cakar, meremas dan memelintir, termasuk mendorong wajah dan dadaku. Kedua kakinya juga berusaha me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status