Share

Tabiat Brian

PLAAK!

“Aduh!” ucapku sambil mengelus-elus pipi yang tetiba terasa nyeri.

“Ini, pakai! Jangan bengong saja!”

Biji mataku langsung berlari-lari panik mencari kesadarannya.

“HEI!, Buruan pakai!”

“I--Iya, Bu.”

Aku langsung meraih obat cair itu dan segera membuka tutupnya lalu meneteskannya sendiri.

“Dari tadi dipanggil-panggil, malah bengong. Kamu mikirin apa, Man? Mikirin pacar kamu?” tanya Bu Sandra sambil membelakangiku. Begitu dia berhasil menyerahkan obatnya, dia langsung menyibukkan dirinya lagi dengan isi kotak berpalang merah itu.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status