Share

Semua karena uang

Semua memang karena uang, aku kini terbiasa merias diri dan mulai merawat diri. Ya, aku merasakan perubahannya. Aku memuji bayangan yang ada di dalam cermin itu, cantik sekali. Hehehe. Selain diri sendiri yang memuji, siapa lagi?

Fito masih di atas ranjang, memandangiku dari kejauhan. Aku bisa melihatnya dari pantulan cermin, rencananya aku memang akan mengajak Fito ke rumah ibuku, dan mengajaknya bermain di mall lagi.

"Fito, sini kita ganti baju," titahku padanya.

Anak itu langsung beranjak turun dari ranjang dan menghampiri diriku. Aku menggantikan pakaian Fito, selesai.

"Ayo, kita pergi."

"Asiiik!"

Tak lupa membawa uang dari Hansen, menaruhnya di dalam tas berukuran besar, lalu berjalan keluar kamar. Hari ini, aku meminta Pak Mamat untuk mengantarkan kami.

"Hey, mau ke mana kalian?" tanya Ambar dari lantai atas.

"Eh, kamu ada di rumah, toh? Aku kira pergi." Aku berhenti di ambang pintu. "Aku pinjem Pak Mamat dulu, ya? Pengen ke rumah ibuku," sambungku kembali.

Supir Ambar ada tiga,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status