Share

Bab 3

Penulis: Sofia
Kring, kring, kring ....

"Halo?" Mataku sulit dibuka karena masih merasa kantuk, kepalaku pun terasa berat dan pusing.

"Maggie! Kamu lagi ngapain?" Itu suara Sachi, sahabat terbaikku. "Aku terbang tujuh jam penuh cuma buat jadi pengiring pengantin, tapi sekarang bahkan pintu hotel pun aku nggak bisa masuk!"

"Dan satu lagi, pengantinnya ternyata Yuki? Siapa itu? Kalian berdua lagi main-main sama aku ya?"

Aku langsung terbangun sepenuhnya. "Siapa yang menikah?"

"Apa maksudmu?" Sachi lebih kaget dariku. "Bukannya hari ini kamu dan Oscar menikah?"

Peluh dingin langsung membasahi punggungku. Aku segera membantah, "Oscar siapa? Kamu 'kan tahu aku ini jomblo dari dulu."

"Ya ampun, kalian sudah pacaran lima tahun. Foto prewedding kalian bahkan digantung di tembok rumahmu!" Sachi merasa frustrasi.

Aku cepat-cepat bangun dari tempat tidur dan mulai mencari di sekeliling kamar. Tidak ada apa-apa. Tidak ada satu pun barang milik pria.

"Yang di tembok itu fotoku sendiri." Aku menjawab tanpa daya. "Tempat tidurku bahkan tempat tidur single."

"Mana mungkin!" seru Sachi. "Tunggu di rumah, aku ke sana sekarang!" Dia langsung menutup telepon.

Begitu masuk ke rumahku, dia langsung memarahiku habis-habisan, menuduhku pura-pura amnesia untuk menakutinya. Namun, setelah dia melihat isi kamar dengan jelas, dia juga terdiam. Mulutnya terus bergumam, "Nggak mungkin ...."

"Akan aku buktikan!" Sachi tiba-tiba ingat saat menemaniku dan Oscar pemotretan prewedding, dia sempat mengambil beberapa foto dan mengunggahnya ke media sosial.

Dalam foto itu, aku mengenakan gaun pengantin warna putih, menggandeng seorang pria tampan dengan kacamata berbingkai emas yang mengenakan jas hitam. Kami berdua tampak tersenyum bahagia.

Aku tertegun. Aku sama sekali tidak mengenal pria tampan di foto itu. Tidak ada satu pun ingatan ataupun emosi yang terhubung dengannya. Namun, entah kenapa, air mata menetes begitu saja di sudut bibirku.

Saat aku mengangkat tangan untuk menghapus air mata itu, tiba-tiba sebuah pemikiran muncul di kepalaku. "Sachi! Apa mungkin aku punya saudara kembar yang terpisah sejak lama? Mungkin ... mungkin adik kembarku yang akan menikah?"

Sachi tampak benar-benar pasrah. "Kamu berantem sama dia ya?"

Aku mulai panik. "Kamu masih nggak percaya? Aku benaran nggak kenal siapa itu Oscar!"

Sachi mengamatiku, ekspresinya semakin serius. "Jangan-jangan kamu benaran hilang ingatan. Apa baru-baru ini kepalamu terbentur?"

Dia buru-buru mengambil ponselku dan mencari kontak Oscar, tetapi dia tidak menemukan nama itu.

Akhirnya, dia menggunakan ponselnya sendiri dan menelepon Oscar. Begitu tersambung, terdengar suara lembut dari seberang. "Halo?"

"Oscar, ada apa sih? Maggie bilang dia nggak kenal kamu! Dan sekarang kamu malah menikah sama wanita lain?" Sachi langsung menyerangnya dengan pertanyaan.

Pria di ujung sana diam selama dua detik, lalu menjawab dengan nada kaku, "Maaf ... ini siapa ya?"

Sachi langsung naik pitam. "Oscar! Kamu kira kamu aktor? Pandai sekali bersandiwara! Masa kamu nggak kenal suaraku?"

"Maaf, salah sambung ...." Sebelum Oscar selesai berbicara, terdengar suara perempuan lemah dan batuk keras dari seberang. "Kak, siapa?"

Oscar terdengar gugup, buru-buru menjawab, "Bukan siapa-siapa ... salah sambung saja."

Sebelum Sachi sempat membalas, sambungan telepon sudah diputuskan.

"Ada yang nggak beres." Sachi langsung berlari keluar. "Tunggu aku di rumah. Aku akan cari tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Dia bersikeras ingin mengungkap kebenaran, sementara aku sama sekali tidak punya semangat. Aku memang tidak pernah tertarik pada orang asing.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Meski Lupa Ingatan, Hati Tak Bisa Bohong   Bab 11

    Akhirnya, aku juga membalikkan badan dan melangkah pergi dengan langkah besar. Namun, saat berbalik itu, tanpa sadar air mataku berderai.Seperti sebelumnya, tanpa alasan yang jelas, aku tiba-tiba saja menangis. Namun, kali ini aku punya firasat bahwa ini yang terakhir kalinya.Di belakangku, aku tahu Oscar pingsan. Terdengar teriakan orang-orang di sekitar beserta keributan orang-orang yang berusaha menolong.Namun, semua itu tidak ada hubungannya lagi denganku. Aku sudah melepaskan segala hal di masa lalu. Semua yang pernah membuatku sakit sampai sulit bernapas sudah berlalu. Aku akan menuju masa depan yang tidak ada dirinya di dalamnya. Selamat tinggal.Beberapa bulan kemudian, Sachi datang ke Kota Arjan untuk berkunjung. Dia membawa sebuah kabar mengejutkan. Yuki benar-benar terkena kanker, bahkan pemakamannya pun sudah selesai."Makanya jangan sembarangan ngomong, nanti kejadian benaran," kata Sachi sambil menghela napas. Aku hanya bisa mengangguk pelan, sependapat dengan ucapanny

  • Meski Lupa Ingatan, Hati Tak Bisa Bohong   Bab 10

    Akhirnya, Oscar benar-benar menghilang. Sejak kejadian terakhir itu, dia tak pernah muncul lagi.Aku pun bersiap untuk berkemas, akan segera berangkat ke Kota Anjar untuk mulai mengajar di sana.Saat Sachi membantu membereskan barang-barangku, dia tiba-tiba teringat sesuatu. "Eh, kamu tahu nggak kalau si Kakak Kalimat Paralel ternyata cuma pura-pura sakit? Dia sama sekali nggak kena kanker."Ternyata Yuki menyuruh orang membuat hasil tes dan diagnosis palsu. Tujuannya hanya satu, supaya Oscar menikahinya. Sekarang jaringan pemalsuan itu sudah tertangkap. Yuki ikut terseret."Begitu ya? Baguslah." Asal mereka tidak mengganggu hidupku lagi, aku sudah puas.Yang tak kuduga, aku bertemu Oscar di bandara. Dia datang tergesa-gesa dan menghalangi jalanku, katanya ingin bicara baik-baik denganku.Meskipun napasnya sedikit tersengal, penampilannya sangat rapi, jauh dari sosok menyedihkan yang kehujanan di depan rumahku. Sepertinya dia sudah kembali ke kehidupan normalnya.Sachi menatapnya denga

  • Meski Lupa Ingatan, Hati Tak Bisa Bohong   Bab 9

    Dulu waktu aku dan Oscar baru jadian, kami pernah bertengkar gara-gara Yuki mengirim pesan kepadanya. Aku marah dan langsung minta putus. Setelah itu, Oscar memblokir Yuki dan berdiri semalaman di depan rumahku."Waktu itu, aku sampai terharu banget. Aku kira itu cinta sejati."Aku tak menjawab. Apa yang Sachi ceritakan terasa asing bagiku. Kalaupun aku tidak hilang ingatan, fakta bahwa dia menggunakan pernikahan kami untuk menikahi Yuki saja sudah tak termaafkan.Aku menarik tirai jendela. Tak mau lihat, tak mau sakit hati.Tengah malam, suara petir yang menggelegar membangunkanku. Aku membuka tirai dan melihat siluet tegap Oscar berdiri di tengah hujan. Tubuhnya sedikit goyah. Kemudian, aku melihat dia terjatuh ke tanah, membuat air hujan memercik.Aku buru-buru mengambil ponsel dan memanggil ambulans. Aku tidak mau dia mati di depan rumahku. Rasanya sial sekali.Namun, begitu aku membuka pintu, aku melihat seorang perempuan bertubuh kurus tetapi lincah berlari ke arahnya dengan payu

  • Meski Lupa Ingatan, Hati Tak Bisa Bohong   Bab 8

    Beberapa hari kemudian saat pulang kerja, sebuah mobil Mercedes Benz G-Class berhenti di depan gerbang sekolah. Oscar mengenakan setelan jas hitam, berdiri bersandar di pintu mobil dengan kaki jenjangnya, sangat maskulin.Bagasi mobilnya penuh dengan bunga calla lily, menarik perhatian banyak orang.Jantungku bergetar. Harus kuakui, Oscar memang tampan. Dari penampilan saja, dia termasuk pria yang langka. Sayangnya, semua yang dia lakukan justru membuatku merasa jijik."Maggie." Dia berjalan ke arahku sambil membawa sebuket besar calla lily. "Ingat nggak? Kencan pertama kita, kita melihat hamparan bunga calla lily. Kamu bilang kamu suka bunga itu."Dia tersenyum lebar. Untuk sesaat, ekspresi di wajahnya membuatku merasa agak familier, seperti ada kenangan lama yang muncul kembali. Seolah-olah bertahun-tahun lalu, ada seorang pemuda yang pernah tersenyum secerah itu sambil membawa bunga untukku.Aku tersentak dari lamunan. Namun, bukankah Oscar sedang menghina bunga ini? Calla lily jela

  • Meski Lupa Ingatan, Hati Tak Bisa Bohong   Bab 7

    "Aku takut kamu benar-benar melupakanku, aku takut masa depanmu nggak ada aku," kata Oscar sambil mulai menunjukkan ekspresi terluka. "Kamu puas melihatku panik dan kewalahan demi kamu ya?"Aku naik pitam oleh pertanyaan mendadaknya. Gangguan berkali-kali seperti ini sudah benar-benar di luar batas kesabaranku.Plak! Aku menampar wajah Oscar. "Kamu ini cuma orang asing. Di masa depanku, nggak ada tempat untuk orang asing!"Oscar memegangi pipinya, tetapi tidak peduli dengan apa yang kukatakan. Dia langsung mengangkat tabung kecil ke arahku."Aku adalah ilmuwan otak terbaik di negeri ini. Timku adalah yang terbaik. Setelah pemeriksaan setengah bulan, baik itu obat penghapus ingatan maupun obat pemulih ingatan, semuanya nggak bermasalah. Nggak mungkin kamu nggak ingat aku.""Kamu jelas-jelas sudah ingat, tapi malah mempermainkan perasaanku. Kamu tahu aku nggak suka lelucon macam ini."Aku tertawa saking marahnya. Yang berselingkuh dan menikah dengan orang lain adalah dirinya sendiri, sek

  • Meski Lupa Ingatan, Hati Tak Bisa Bohong   Bab 6

    Setelah dia pergi, seluruh tubuhku langsung lemas. Astaga, aku hampir mati ketakutan. Dasar pria gila.Sachi menyilangkan tangan dan tak bisa menahan diri untuk menyindir, "Pernah pacaran sama orang kayak begitu sama saja dengan kasih catatan kriminal ke hidup sendiri."Sepanjang hidupku bersih, tetapi ternodai hanya gara-gara pria gila yang membawa tabung obat itu."Ayo, cepatan pulang!" Aku buru-buru mendesak Sachi. Dia agak bingung, lalu aku memanyunkan bibir dan berkata, "Kita beli bunga dulu. Aku mau mandi bunga buat buang sial. "Setelah mandi, kami akhirnya lebih tenang. Aku dan Sachi mulai menganalisis, "Oscar itu tunanganku, tapi dia malah nikah dan bulan madu sama wanita lain. Itu sudah bukti kalau dia bukan pria baik-baik. Dulu aku buta, sekarang sudah sadar. Bagus, 'kan?"Mendengar itu, Sachi terdiam beberapa saat. "Aku cuma kasihan sama kamu. Lima tahun lho."Aku menjawab dengan tenang, "Tapi, aku sudah lupa semuanya. Nggak apa-apa kalau melupakan ingatan seburuk itu."Sac

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status