Share

39. Kehilangan (2)

~Mendekatimu, jantungku berdegup tak menentu. Menjauhimu, jantungku berdegup menentu. Tentu atau tidaknya, degupanku padamu tetap sama~

***

Robet menggedor pintu berkali-kali seraya terus berteriak memanggil namanya.

"Untuk apa Gus Robet kesini? Bukankah dia tidak mencintaiku?" Gumam Imaz tercengang.

Mendengar teriakan dan gedoran dari Robet, juru kunci ruang sidang yang tadinya bersantai di belakang, merasa terganggu. Ia pun menghampiri ke arah mana suara itu berasal.

"Ada perlu apa pak, buk?" Tanya juru kunci yang sudah ada di hadapannya.

"Pak, ada wanita yang berteriak minta tolong di dalam." Robet berujar panik. Juru kunci itu mengamati wajah Robet yang kedua matanya dibalut perban dan ditutupi kaca mata hitam. Kelihatan panik tapi kedua orang tuanya biasa-biasa saja.

"Sungguh?"

"Iya, pak. Coba d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status