Share

Chapter 22

Aku makan di salah satu restoran yang jaraknya tak jauh dari hotelku. Kali ini aku makan sendirian, karena Daisy pergi dengan si brengsek Kent. Ah, sudahlah, aku tidak peduli dan tidak mau memikirkan hal bodoh itu. Toh, bukan urusanku.

Tetapi sepertinya pikiranku berbanding terbalik. Kepalaku terus dipenuhi dengan sosok Daisy, dan apa yang dia lakukan dengan si brengsek Kent.

"Hai ...."

Aku mendongak saat mendengar suara wanita yang tiba-tiba saja duduk di depanku.

"Maaf, aku duduk di sini karena aku lihat kursimu kosong," kata wanita itu sambil memutar-putar rambutnya dengan jari. "Kau hanya sendiri?"

Aku mencondongkan wajah sambil tersenyum dan bermaksud untuk menggodanya. Karena aku sudah paham permainan yang dilakukan wanita-wanita seperti ini. Dia pasti ingin aku masuk ke dalam perangkapnya, dan dia mendapatkan uang dariku.

"Menurutmu?" Aku mengeluarkan jurus senyuman maut.

"Ya ...." ia tampak tersipu.

"Kau ingin menemanik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status