Share

Diceraikan

Desah dan lenguh terus terdengar silih berganti, membuat kamar luas yang berada di lantai atas rumah mewah bergaya minimalis ini mendadak terasa panas.

Suhu AC yang menunjukkan angka 20°C nyatanya terasa panas untuk kedua insan yang kini tengah dimabuk gelora membara ini.

Mereka tak juga berhenti saling memuaskan dahaga yang seakan baru saja menemukan pemiliknya.

"Tidak Mas, aku lelah."

Wisang menahan tubuh kekar yang kini sedang menindihnya itu dengan kedua tangannya saat si pemilik tubuh hendak kembali mencumbunya.

"Maafkan aku, sayang." Taka pun mengubah cumbuannya menjadi kecupan lembut pada kening Wisang.

Setelahnya, Taka kemudian melepaskan penyatuan mereka dan berbaring di sebelah Wisang.

"Kemarilah," ucap Taka sambil merentangkan tangan kanannya dan membawa Wisang berbaring di atasnya.

Keduanya berpelukan dengan tenang, sementara kedua tangan mereka masih saling menggenggam.

"Tidurlah."

"Kau mau tidur disini?"

"Ya, tentu saja." Taka menjawab sambil mengusap lembut kepala Wisan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status