Share

Gairah Malam

Bagai petir di siang bolong.

Mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Taka, dan bukan suaminya membuat Wisang benar-benar dilanda dilema. Wisang hanya wanita yang membutuhkan kata-kata seperti itu.

Merasa dibutuhkan?

Siapa yang tidak seperti itu?

Tapi kenapa harus Taka yang mengatakannya?

Kenapa bukan suaminya sendiri?

Wisang benar-benar muak terhadap kisah cintanya yang kandas.

Jika pun Taka menganggap dia hanya pelarian?

“Kau bukan pelarian,” ucap Taka seakan tahu apa yang sedang di pikirkan Wisang.

“Benarkah?” balas Wisang dengan suara pasrahnya. “Mungkinkah aku akan terluka untuk kali kedua?”

Taka menatap jauh ke dalam mata bulat milik Wisang. Dia mencoba mencari alasan mengapa Dimas memperlakukan Wisang sedemikian rupa? Salah apa wanita ini sampai Dimas sama sekali tidak berhasrat padanya. Wisang menurut pandangan Taka seratus delapan puluh derajat berbeda.

“Sampai saat ini … aku tidak ada alasan untuk melukaimu! Jangan bertanya masa depan padaku, karena yang aku tahu saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status