Share

CHAPTER 07

Author: Riyah
last update Last Updated: 2021-09-06 14:01:03

Sera menyipitkan matanya curiga."Jangan-jangan kamu udah mulai cinta kan sama aku?"

Arga langsung bangkit dari kursinya pergi begitu saja meninggalkan Sera, hal itu membuat Sera kesal.

"Kan, baru berapa menit aja udah berubah,"gumam Sera seraya membereskan meja makan.

Sera berjalan menyusul Arga ke kamar. Begitu pintu terbuka pemandangan pertama yang dia lihat adalah tubuh Arga yang hanya terbalut celana piyama dengan dada yang di biarkan terekspos tanpa busana.

"Arga!"Sera dengan spontan langsung menutup kedua matanya.

Arga menatap Sera bingung,"Kenapa si?"

"Cepet pake baju Lo!"

Arga menurunkan pandangannya menatap dada bidangnya yang di biarkan terekspos. Senyuman devil terpancar dari sudut bibirnya saat mendapat ide cemerlang.

Sera melotot tajam saat melihat Arga yang justru semakin mendekatinya. Karena ingin menghindari Sera terus memundurkan tubuhnya hingga terpentok di dinding.

Dengan seringainya Arga merentangkan tangannya di sisi kanan dan kiri tubuh Sera, membuat pergerakan wanita itu terkunci.

"Kenapa hm?"bisik Arga tepat di samping telinganya.

Sera melenguh pelan saat dengan mesumnya Arga menggigit lehernya sebelum kembali menatap wajahnya.

"Awas,"usir Sera seraya berusaha mendorong dada bidang Arga agar lelaki itu menjauh tetapi nihil. Karena jelas tenaganya kalah dengan tenaga Arga.

"Gue gak mau!"

Lelaki itu justru semakin mendekatkan wajahnya dengan Sera menepis jarak mereka berdua. Hal itu membuat Sera dengan spontan memejamkan matanya.

"Ngapain merem?"tanya Arga terkekeh pelan.

Sera langsung membuka matanya lebar-lebar. Karena kesal dengan kasar dia langsung mendorong tubuh Arga, membuat lelaki itu memundurkan tubuhnya.

Sera berjalan mendekati ranjang miliknya dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sana. Wanita itu menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya sebatas dada.

Dia mulai memejamkan matanya. Sebenarnya rasa kantuknya sudah hilang tetapi dia sendiri tidak tau harus berbuat apa jika bukan tidur.

Ranjangnya bergerak menandakan ada yang menaikinya. Sera tak mempedulikan itu karena dia tau pasti Arga yang tidur di sampingnya.

Sebelum benar-benar terlelap Sera merasakan ada sepasang tangan kekar yang memeluk pinggangnya dari belakang, membuat Sera bergerak mencari posisi ternyaman.

*****

Sera melangkahkan kakinya menyusuri area mall yang sedang dia kunjungi. Arga lelaki itu entah mengapa akhir-akhir ini sikapnya sudah berubah.

Bahkan dengan blak-blakan lelaki itu sudah berani bilang cinta kepada dirinya. Hal itu membuat Sera benar-benar bahagia. Akhirnya setelah bertahun-tahun dia menunggu Arga untuk mengungkapkan cintanya terwujud.

Sera yang terlalu asik memikirkan Arga pun sampai tidak memperhatikan jalannya, membuat dia tidak sengaja menabrak seseorang.

"Eh, sorry ya gue gak sengaja,"ucap Sera menatap tak enak kepada wanita yang ada di hadapannya.

"Gak papa sans,"jawab wanita itu seraya menyunggingkan senyuman nya.

Setelah itu wanita itu langsung pergi begitu saja. Sera yang memang tidak mengenalnya pun memutuskan untuk kembali melanjutkan langkahnya.

Dia mulai memilih milih pakaian dan beberapa tas yang sedang trend. Karena memang niatnya ke sini ingin belanja.

Setelah selesai Sera langsung membawanya ke kasir untuk segera di bayar.

"Duh, kok hujan si,"gumam Sera begitu keluar mall ternyata di luar sedang hujan deras.

Matanya yang sedang menyusuri jalan pun tak sengaja menangkap sosok yang tak asing baginya.

"Jihan,"gumam Sera saat melihat gadis itu sedang berjalan dengan mesranya bersama lelaki lain.

Karena geram Sera dengan kesal menghampirinya.

"Jihan,"seru Sera membuat gadis yang di panggil Jihan itu mendongakkan kepalanya.

"Sera."Jihan beranjak dari kursinya seraya menarik tangan Sera untuk menjauhi tempat duduknya.

Sera menghempaskan tangannya kasar membuat cekalan Jihan di lengannya terlepas.

"Kenapa? Takut gue bilang yang sebenarnya ke selingkuhan Lo!"sarkas Sera.

"Jangan macem-macem ya Ser!"

Tanpa Sera ketahui Jihan diam-diam membuka ponselnya dan mengirimkan pesan kepada seseorang.

"Kalo Lo aja bisa bikin gue sakit hati, kenapa gue gak?"

"Gue bakal bilang ke Arga. Kalo sampe Lo ganggu gue sama pacar gue,"tegas Jihan.

"Gue gak takut!"

"Pergi gak!"Jihan yang geram pun mendorong tubuh Sera agar pergi. Tetapi wanita itu masih kekeuh untuk tetap membuat dirinya emosi.

"SERA!"

Suara bariton yang sangat Sera pahami memasuki pendengarannya membuat dia langsung membalikkan tubuhnya. Wanita itu membulatkan kedua bola matanya saat melihat Arga yang sedang mendekatinya.

Jihan menyunggingkan senyumnya. Ini yang dia suka dari Arga, karena lelaki itu selalu tepat waktu jika sedang di butuhkan.

"Han, Lo boleh pergi. Sorry pasti ini anak ngrecokin Lo kan?"tanya Arga tak enak hati kepada Jihan.

"Gak papa sans. Gue duluan jagain bayi Lo!"ujar Jihan terkikik geli. Gadis itu langsung berjalan meninggalkan Arga dan Sera.

Pandangan Arga beralih menatap tajam wanita yang ada di sampingnya, membuat Sera mendongakkan kepalanya.

"Apa?"beo Sera.

"Udah berapa kali gue bilang. Jangan ganggu Jihan bisa?"geram Arga.

Sera memutar bola matanya malas."Dia yang suka cari gara-gara sama aku,"sahut Sera.

"Tetep aja, Lo gak boleh ganggu dia Ser. Mau gue hukum?"ancam Arga.

"Gak!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Husband Is Devil   24}. Kegilaan

    Sera terus memberontak tetapi dia inget, bahwa tidak baik menolak keinginan suami. Sera hanya tak ingin Arga bermain kasar seperti ini.Arga yang sudah terlanjur marah dan nafsu pun tanpa aba-aba langsung mengunci pergerakan Sera dengan kasar laki-laki itu langsung melakukan penyatuannya dengan Sera, dan akhirnya hal itu pun terus berjalan sampai Arga merasa bosan.12:55Sera langsung memunggungi Arga begitu laki-laki itu selesai melakukan penyatuannya. Bahkan Arga seperti orang kesetanan, di terus bermain dengan kasar dan brutal seakan-akan tak mendengar tangisan dan ringisan Sera."Gak perlu nangis! Karena itu udah kewajiban kamu buat ngelayanin aku,"gumam Arga dengan mata yang masih terpejam.Keringat masih banyak di wajahnya, dia tidur dengan

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 23

    Sera dengan kasar beranjak dari kursi makan lalu berjalan menaiki tangga. Sesampainya di kamar Sera langsung membersihkan tubuhnya, hari ini dia akan pergi untuk mendinginkan pikirannya.Begitu selesai, wanita itu langsung berjalan keluar dengan rok pendek sepaha dan kemeja biru muda tipis yang sudah melekat di tubuhnya. Sera langsung berjalan ke meja rias untuk memoles wajahnya dengan make-up tipis.Arga yang baru selesai sarapan pun langsung memasuki kamarnya, dia menghentikan langkahnya di depan pintu menatap Sera yang sedang berkutat dengan make-upnya."Mau jadi jalang?"sinis Arga.Sera menatap Arga dari cermin, memang laki-laki brengsek itu memiliki mulut yang tajam. Arga sudah seperti laki-laki bajingan yang tak tau caranya menghargai wanita."Kalo dengan aku jadi jalang bisa bikin kamu jatuh cinta kenapa enggak?"jawab Sera lalu memoleskan lipstik berwarna pink muda ke bibi

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 22

    Arga membuka pintu utama rumahnya, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam lebih. Laki-laki itu segera berjalan menaiki tangga, dia membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali.Arga mulai membuka kancing kemejanya seraya berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.CeklekArga keluar kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih segar, dia menatap wanita yang sedang berdiri di samping ranjang dengan datar."Kamu ke club lagi?"tanya Sera, dia tau akhir-akhir ini Arga sering ke club dan bermain dengan jalang."Arga, aku nanya sama kamu!"Sera menahan lengan Arga saat laki-laki itu hendak berjalan keluar kamar."Kenapa? Kenapa kamu tega main jalang, bahkan kamu bawa mereka ke rumah! Apa kamu gak ngehar

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 21

    Arga menggeram pelan saat melihat kondisi Sera sekarang. Wanita itu kondisinya sudah sangat berantakan, dengan sudut bibirnya yang berdarah. Lalu rambutnya yang berantakan dan ada beberapa bekas merah di pipi wanita itu."Gimana? Mau gue tambahin lagi?"Arga berdecih pelan."Gini cara lo bersaing? Pake cara murahan?""Lepasin Sera, atau gue akan bikin lo mati di sini?"lanjut Arga.Daren tertawa sumbang. Tawa yang terdengar sangat memuakkan."Gimana? Kurang gak mainan gue?""Gue sama anak-anak yang bakal ngurusin dia, lo cari celah buat nyelamatin Sera,"ucap Bean membuat Arga langsung menganggukan kepalanya pelan.Reon dan Bean mulai mendekati Daren dan anak buahnya. Lalu mulai saling memberikan bogeman ke lawannya masing-masing.Lalu di sela-sela itu, Bean dengan sengaja memukul punggung Lio dari belakang membuat laki-laki itu melepaskan Se

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 20

    "Ser, aku minta maaf,"ucap Arga seraya terus membujuk Sera yang dari tadi siang hingga sore marah.Permasalahannya adalah, tadi siang setelah pulang dari cafe Arga benar-benar meminta jatahnya di siang bolong. Yang membuat Sera marah karena Arga janjinya cuma satu ronde, tetapi tau-tau lak-laki itu terus melakukannya dari pukul 12 sampe pukul 03 sore. Jelas Sera marah karena dia benar-benar merasa lelah, bahkan tubuhnya sangat remuk. Dia sebenarnya hanya ingin memberi hukuman untuk Arga, dan ternyata seru membuat suaminya tersiksa."Sayang, maafin aku ya."Arga menggunakan dua lututnya untuk menumpu badannya dia kini sedang berada di hadapan Sera yang duduk di atas sofa sedangkan dirinya di karpet."Sayang, kamu beneran marah?""Apasihhh,"kesal Sera saat Arga menggodanya dengan menoel-noel pipinya.

  • My Husband Is Devil   CHAPTER 19

    Kini Arga dan Sera sudah berada di salah satu cafe, mereka berdua sedang menikmati makanannya masing-masing dengan hening.Arga menarik tisu lalu mengusap bibirnya, dia bangkit dari kursinya membuat Sera mendongakkan kepalanya."Mau kemana?"tanya Sera."Ke kamar mandi bentar sayang,"jawab Arga. Laki-laki itu mengecup singkat kening Sera sebelum pada akhirnya meninggalkan istrinya.Sera pun hanya mengedikan bahunya acuh, wanita itu kembali sibuk menikmati makanannya."Cewek, sendirian aja si. Abang temenin mau?""Yaelah neng, sombong amat si."Sera mendongakkan kepalanya saat tiba-tiba ada yang menyentuh bahunya. Dia menatap tajam kepada dua pria yang berani-beraninya menyentuh dirinya. Wanit

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status