Share

CHAPTER 07

Sera menyipitkan matanya curiga."Jangan-jangan kamu udah mulai cinta kan sama aku?"

Arga langsung bangkit dari kursinya pergi begitu saja meninggalkan Sera, hal itu membuat Sera kesal.

"Kan, baru berapa menit aja udah berubah,"gumam Sera seraya membereskan meja makan.

Sera berjalan menyusul Arga ke kamar. Begitu pintu terbuka pemandangan pertama yang dia lihat adalah tubuh Arga yang hanya terbalut celana piyama dengan dada yang di biarkan terekspos tanpa busana.

"Arga!"Sera dengan spontan langsung menutup kedua matanya.

Arga menatap Sera bingung,"Kenapa si?"

"Cepet pake baju Lo!"

Arga menurunkan pandangannya menatap dada bidangnya yang di biarkan terekspos. Senyuman devil terpancar dari sudut bibirnya saat mendapat ide cemerlang.

Sera melotot tajam saat melihat Arga yang justru semakin mendekatinya. Karena ingin menghindari Sera terus memundurkan tubuhnya hingga terpentok di dinding.

Dengan seringainya Arga merentangkan tangannya di sisi kanan dan kiri tubuh Sera, membuat pergerakan wanita itu terkunci.

"Kenapa hm?"bisik Arga tepat di samping telinganya.

Sera melenguh pelan saat dengan mesumnya Arga menggigit lehernya sebelum kembali menatap wajahnya.

"Awas,"usir Sera seraya berusaha mendorong dada bidang Arga agar lelaki itu menjauh tetapi nihil. Karena jelas tenaganya kalah dengan tenaga Arga.

"Gue gak mau!"

Lelaki itu justru semakin mendekatkan wajahnya dengan Sera menepis jarak mereka berdua. Hal itu membuat Sera dengan spontan memejamkan matanya.

"Ngapain merem?"tanya Arga terkekeh pelan.

Sera langsung membuka matanya lebar-lebar. Karena kesal dengan kasar dia langsung mendorong tubuh Arga, membuat lelaki itu memundurkan tubuhnya.

Sera berjalan mendekati ranjang miliknya dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sana. Wanita itu menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya sebatas dada.

Dia mulai memejamkan matanya. Sebenarnya rasa kantuknya sudah hilang tetapi dia sendiri tidak tau harus berbuat apa jika bukan tidur.

Ranjangnya bergerak menandakan ada yang menaikinya. Sera tak mempedulikan itu karena dia tau pasti Arga yang tidur di sampingnya.

Sebelum benar-benar terlelap Sera merasakan ada sepasang tangan kekar yang memeluk pinggangnya dari belakang, membuat Sera bergerak mencari posisi ternyaman.

*****

Sera melangkahkan kakinya menyusuri area mall yang sedang dia kunjungi. Arga lelaki itu entah mengapa akhir-akhir ini sikapnya sudah berubah.

Bahkan dengan blak-blakan lelaki itu sudah berani bilang cinta kepada dirinya. Hal itu membuat Sera benar-benar bahagia. Akhirnya setelah bertahun-tahun dia menunggu Arga untuk mengungkapkan cintanya terwujud.

Sera yang terlalu asik memikirkan Arga pun sampai tidak memperhatikan jalannya, membuat dia tidak sengaja menabrak seseorang.

"Eh, sorry ya gue gak sengaja,"ucap Sera menatap tak enak kepada wanita yang ada di hadapannya.

"Gak papa sans,"jawab wanita itu seraya menyunggingkan senyuman nya.

Setelah itu wanita itu langsung pergi begitu saja. Sera yang memang tidak mengenalnya pun memutuskan untuk kembali melanjutkan langkahnya.

Dia mulai memilih milih pakaian dan beberapa tas yang sedang trend. Karena memang niatnya ke sini ingin belanja.

Setelah selesai Sera langsung membawanya ke kasir untuk segera di bayar.

"Duh, kok hujan si,"gumam Sera begitu keluar mall ternyata di luar sedang hujan deras.

Matanya yang sedang menyusuri jalan pun tak sengaja menangkap sosok yang tak asing baginya.

"Jihan,"gumam Sera saat melihat gadis itu sedang berjalan dengan mesranya bersama lelaki lain.

Karena geram Sera dengan kesal menghampirinya.

"Jihan,"seru Sera membuat gadis yang di panggil Jihan itu mendongakkan kepalanya.

"Sera."Jihan beranjak dari kursinya seraya menarik tangan Sera untuk menjauhi tempat duduknya.

Sera menghempaskan tangannya kasar membuat cekalan Jihan di lengannya terlepas.

"Kenapa? Takut gue bilang yang sebenarnya ke selingkuhan Lo!"sarkas Sera.

"Jangan macem-macem ya Ser!"

Tanpa Sera ketahui Jihan diam-diam membuka ponselnya dan mengirimkan pesan kepada seseorang.

"Kalo Lo aja bisa bikin gue sakit hati, kenapa gue gak?"

"Gue bakal bilang ke Arga. Kalo sampe Lo ganggu gue sama pacar gue,"tegas Jihan.

"Gue gak takut!"

"Pergi gak!"Jihan yang geram pun mendorong tubuh Sera agar pergi. Tetapi wanita itu masih kekeuh untuk tetap membuat dirinya emosi.

"SERA!"

Suara bariton yang sangat Sera pahami memasuki pendengarannya membuat dia langsung membalikkan tubuhnya. Wanita itu membulatkan kedua bola matanya saat melihat Arga yang sedang mendekatinya.

Jihan menyunggingkan senyumnya. Ini yang dia suka dari Arga, karena lelaki itu selalu tepat waktu jika sedang di butuhkan.

"Han, Lo boleh pergi. Sorry pasti ini anak ngrecokin Lo kan?"tanya Arga tak enak hati kepada Jihan.

"Gak papa sans. Gue duluan jagain bayi Lo!"ujar Jihan terkikik geli. Gadis itu langsung berjalan meninggalkan Arga dan Sera.

Pandangan Arga beralih menatap tajam wanita yang ada di sampingnya, membuat Sera mendongakkan kepalanya.

"Apa?"beo Sera.

"Udah berapa kali gue bilang. Jangan ganggu Jihan bisa?"geram Arga.

Sera memutar bola matanya malas."Dia yang suka cari gara-gara sama aku,"sahut Sera.

"Tetep aja, Lo gak boleh ganggu dia Ser. Mau gue hukum?"ancam Arga.

"Gak!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status