Share

Bab 44 - Was Had

Author: Lioramy93
last update Last Updated: 2023-09-16 12:46:37

Leira menghela nafas karena Julian tidak kunjung menjawab teleponnya, rasa gelisah dan sedih menyelimuti hatinya, Leira tidak bisa sedikitpun fokus pada hal yang dirinya lakukan, padahal jelas jika saat ini Leira masih harus membantu sang kakak, kemarin dan hari ini Julian belum sedikitpun mengaktifkan ponselnya, Leira juga tidak bisa menghubungi Asyla.

Semua orang yang dekat dengan Julian tidak ada yang bisa dihubungi, Leira semakin yakin jika feeling buruk itu bukanlah sembarangan, karena yang dirinya rasakan begitu menyakitkan dan nyata, seakan Julian sendiri yang menyampaikan membuat hatinya sakit teramat.

Tak terhitung sudah berapa kali Leira menatap ponselnya sambil menghela nafas, dia sudah berusaha untuk membuat dirinya terus berpikir positif tapi tetap saja dia membayangkan kejadian buruk yang terjadi, dia ingin mengatakan pada sang kakak jika dirinya tidak bisa berada disini, dia ingin pulang dan memastikan keadaan Julian, walau nantinya dia harus kembali lagi.

Keira yang baru saja menyelesaikan sesi fotonya menatap adiknya yang hanya duduk di sudut ruangan sambil menatap ponselnya, wajah murung dan sedih itu membuatnya bertanya apa yang sedang adiknya pikirkan, apakah pria bernama Julian itu masih tidak bisa di hubungi?

Sedekat apa hubungan mereka sampai rasanya Leira begitu khawatir padanya? apakah mereka sudah—tidur bersama?

“Nona Keira, aku akan memberikanmu istirahat selama 15 menit,” Ucap sang fotografer yang sudah menjadi teman dekat untuk Keira selama dirinya mengejar karirnya.

Keira hanya mengangguk, dia menerima selimut yang diberikan pada dirinya untuk menutupi tubuhnya yang sedikit terekspos, dia langsung melangkah mendekati adiknya dan menerima pembelian minum dari managernya.

“Apa dia masih tidak bisa dihubungi?” Tanya Keira.

Leira tersentak dari lamunannya, dia langsung menoleh ke arah sang kakak dan mengembalikan ponselnya ke dalam saku pakaiannya, dia memaksakan dirinya untuk tersenyum dan menganggukkan ucapan sang kakak, menunjukan jika dirinya baik-baik saja.

“Hm—mungkin Julian sedang sibuk, adiknya—,” Leira langsung memejamkan matanya dengan cepat, mengutuk dirinya yang begitu ceroboh untuk menjaga sebuah rahasia

“Adiknya? Julian punya adik?” Tanya Keira, dia sedikit terkejut karena selama pesta pernikahan yang dirinya amati tidak ada tanda-tanda jika Julian memiliki seorang adik, pria itu benar-benar memiliki banyak sekali hal yang disembunyikan dari keluarganya.

Leira langsung terlihat gugup, dia bergerak dengan ragu, dirinya lupa jika sebelumnya Leira sudah berjanji tidak akan menceritakan tentang adik Julian yang sakit itu kepada keluarganya, dia mengutuk dirinya yang selalu ceroboh.

“Itu—adiknya yang—bukan! sepupu, dia sedang membantu sepupu yang sedang—menjalani proses terapi dan dia memiliki pekerjaan yang super sibuk,” Ucap Leira, dia menyampaikan hal itu penuh dengan keraguan, dengan panik terus menggigit bibir bawahnya dan Leira berharap anag kakak percaya dengan alasannya.

“Lalu kenapa kau begitu panik kemarin?” Tanya Keira, dia memutuskan untuk bersandar di kursi, meregangkan tubuhnya yang terasa begitu kaku, dia suka pekerjaan ini tapi dia tidak suka jika harus bekerja di waktu yang begitu padat, menikmati ice americano adalah hal yang menenangkan dirinya.

“It—itu, aku hanya memiliki masalah pencernaan kemarin, aku sulit menyesuaikan pola makan disini, jadi itulah reaksi yang cukup berlebihan karena Julian tidak pernah menolak panggilan ku,” Ucap Leira lagi, sejak kapan dirinya jadi pandai berbohong, Leira menghela nafas dan merasa bersalah, sejak Julian mengajari banyak hal Leira menjadi pribadi yang berbeda sekarang.

Sedikit dewasa tapi rasanya cukup tidak baik untuknya.

“Kau begitu mencintainya?” Tanya Keira, kenapa dirinya jadi tertarik untuk mengetahui apakah Leira mencintai pria itu atau tidak karena Keira tahu jika hubungan mereka hanyalah sebatas kontrak pernikahan dan bahkan saat menikah tidak ada perasaan yang dikaitkan di sana, jadi tingkah Leira yang berbeda juga mengundang banyak tanda tanya dalam dirinya.

“Cinta? Aku tidak tahu apa itu cinta?” Tanya Leira, dia bahkan tidak mengerti perubahan dirinya bagaimana dirinya mengerti apa itu mencintai, bukankah itu hal tidak bisa di tanyakan atau di mengerti?

Keira tidak terkejut dan bahkan dia sedikit bersyukur setidaknya belum ada perasaan yang tertanam dalam hati Leira, tapi perjanjian itu? bukankah adiknya harus menghasil keturunan untuk keluarga Grew? sungguh aneh jika making love tanpa melibatkan apapun.

“Aku hanya menyarankan untuk tidak menjatuhkan hatimu pada pria itu, kau sudah tahu bukan? jika pada akhirnya kalian tidak akan bisa bersama,” Ucap Keira, dia meletakan americano di tangannya saat para penata rias mendekati dirinya, membiarkan mereka melakukan tugasnya.

Leira tersentak dengan ucapan sang kakak yang seakan sinyal untuk berpikir tentang betapa dirinya begitu memikirkan Julian di setiap hal yang dirinya lakukan, pria itu memenuhi pikirannya dan setiap hal yang dia lakukan selalu berhasil membuat degup jantungnya terus berpacu di luar kendali.

“Aku mengerti, pernikahan kontrak tidak akan bisa bertahan lama, aku hanya akan memberikan keinginan mereka dan kembali melanjut tujuanku untuk kuliah,” Ucap Leira, kini harus yakin jika dirinya bisa melalui ini semua, tapi jika hatinya tidak bisa membayangkan bagaimana jika pada akhirnya mereka harus berpisah, dan bisakah Leira konsisten hingga akhir?

Keira tersenyum kepada sang adik, mengusap surainya penuh dengan bangga, dan dia langsung meninggalkan meja saat fotografer memerintahkan dirinya untuk kembali pada pekerjaan, dan “Aku akan menyelesaikan ini baru kita bicara lagi,”

Leira hanya tersenyum dan mengangguk ucapan sang kakak, memperhatikan bagaimana perbedaan dirinya dengan Keira, sangat jauh. sang kakak bisa melakukan hal yang dia inginkan sedangkan dirinya terseret pada hal yang begitu membingungkan untuknya, menikah dan tidak tahu tujuan itunya, bahkan Leira berpikir kuliahnya tidak akan berjalan baik jika dilakukan dengan kondisi hamil.

Leira kembali tersenyum murung, banyak hal yang secara diam-diam dirinya pahami tentang dunia dewasa dari sisi pernikahan, nyatanya menjadi dewasa sangatlah sulit dan bahkan tidak pernah lepas dari sebuah beban, apalagi tanggung jawab, jika dunia dewasa seperti ini kenapa dahulu dirinya ingin sekali cepat dewasa.

‘Sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan Julian? kenapa aku begitu khawatir dan takut, apakah kau baik-baik saja disana?’ tanya Leira pada renungannya, dia terus berharap ponselnya berdering dan mendapatkan pesan dari pria itu.

Apa itu cinta?

Sebenarnya saat meninggalkan Julian di bandara, pria itu sempat mengatakan jika dia mencintai Leira, tapi Leira tidak tahu harus menjawab apa, dia tidak tahu perasaan pada pria itu, tapi Leira tidak bisa berbohong saat Julian mengatakan hal itu membuat hatinya begitu hangat dan rasa ingin terus bersamanya membuat Leira ingin buru-buru kembali.

‘Untuk apa jika pada akhirnya kita tidak bisa bersama, walau kita saling mencintai dan memiliki keinginan untuk hidup bersama.’

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status