Beranda / Romansa / My Little Wife, It's Mine! / Bab 45 - Julian's accident

Share

Bab 45 - Julian's accident

Penulis: Lioramy93
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-16 12:49:35

Hari ini setelah percobaan yang cukup mengambil resiko akhirnya Julian memutuskan untuk membawa Sean ke rumah sakit untuk hal yang lebih lanjutnya, karena Jake mengatakan jika terapi tidak bisa di lanjutkan di rumah, jadi Sena jyga harus di periksa secara fisik untuk mengetahui benturan di kepalanya separah apa, dan mungkin saja bisa mengakibatkan hal lainnya.

Usaha yang di lakukan dirinya, Jake dan Asyla sedikit membangunkan ingatan Sean walau terapi itu tidak selalu membuat adiknya sering kali jatuh pingsan, memang terlalu memaksa untuk mengingat segalanya tidak baik untuk tubuhnya, apalagi setelah bertahun-tahun Sean hanya mengandalkan obat tanpa melakukan terapi oleh psikiater.

Julian sudah mengosongkan jadwalnya hari ini, tapi dirinya tidak bisa menghubungi Leira, tidak ingin membuat gadis itu khawatir dan akhir-akhir ini Sean begitu sensitif setelah Leira pergi meninggalkan rumah, adiknya terus menanyakan keberadaannya, membuat Julian ragu dan takyt jika Sean akan menyukai Leira.

Julian tidak bisa jika harus membiarkan Leira menjadi milik orang lain, bahkan dirinya tidak akan bisa melepaskan gadis itu setelah mereka bisa membuat keturunan, Julian tidak akan bisa menolak permintaan sang adik, dan Julian tidak mau lagi melepaskan gadis yang sudah menghuni hatinya, setelah melewati banyak hal, Leira hanya miliknya dan hanya akan menjadi bagian dari kehidupan Julian.

Karena cinta tidak akan datang dua kali untuk menyapa, sekali kehilangan tidak ada kata jatuh cinta kembali.

Mungkin egois, bahkan Julian tidak bisa memastikan jika hatu Leira miliknya, dia tidak tahu perasaan Leira yang sesungguhnya, apakah ada atau sebaliknya tidak ada perasaan apapun dan dirinya juga seharusnya tahu akan hal itu jika perasaan bukan hal yang bisa di paksakan, mencintai itu setulus memberikan keyakinan, jadi pada akhirnya Leira akan mencintai pria lain, maka dirinya sudah siap akan hal itu.

Tapi bisakah orang lain itu bukan Sean??

Julian tidak akan bisa membayangkan bagaimana hancur dirinya melihat bagaimana Leira, gadis yang dirinya cintai tinggal satu atap bersamanya tapi milik adiknya, hal yang benar-benar ingin membuat Julian egois dan membenci situasi.

Dengan helaan nafas panjang di iringi dengan pasrahnya, saat sorotan matanya menatap layar ponselnya, di samping ada adiknya dan mereka dalam perjalanan menuju rumah sakit, menatap bagaimana tangan Sean selalu di penuhi permen coklat, dan wajah polos, walau terkadang dia juga bersikap berbeda, seperti waktu lampau dimana Sean tiba-tiba dia mencoba memahami jika tahun sudah berlalu dan sekarang usianya bukan lagi 17 tahun.

"Sean, bersihkan tanganmu dan kita akan segera sampai," Ucap Julian, dia memberikan tusi basah pada adiknya, Juluan merasa bersalah juga karena ternyata memang sulit untuk memahami keadaan adiknya, dan dirinya yang jarang memperhatikan keadaan adiknya.

Mobil berhenti karena di depan jalan ada insiden kecelakaan yang membuat pengguna jalan harus menunggu, Sean seakan bertindak seperti melihat hal yang apa terjadi, tapi detik berlalu Sean langsung berteriak dan memegang kepalanya seakan menahan rasa sakit luar biasa.

"Sakit! Ini Sakit sekali!" 

Sontak Julian mendekati sang adik dan membantu menenangkan dirinya, tapi jika Julian tidak bisa mencegah saat sang adik membuka pintu mobil dan memutuskan untuk keluar dan membuat pengguna jalan lainnya terkejut, dengan kehadiran Sean di tengah jalan.

"Sean, dengarkan aku! Kita harus ke dalam mobil!" Ucap Julian, dia mencoba menyusul sang adik saat beberapa mobil melintas di hadapannya.

Sean tidak mendengarkan ucapan Julian, dengan tubuh gemetar dan tangan yang terus memukul kepalanya, pria itu menatap ketakutan ke seluruh arah, seakan trauma itu benar-benar membuat nya ingin menjauh dari situasi menyulitkan itu.

"Sean, pergi dari sana!" 

Julian terus memperhatikan keadaan, memastikan jika tidak ada yang akan menyebabkan kecelakaan, karena setan enggan merespon ucapan Julian.

"Sean awas! Di hadapanmu!" 

Julian terus berlari hingga akhirnya dia memutuskan untuk berlari sekencang mungkin saat ada mobil yang tepat akan melintas di hadapan sang adik, dan memeluk tubuh adiknya sampai keduanya membentur pembatas jalan itu, beberapa orang mendekati mereka.

"Kakak! Kakak bangun!" Panggil Sean, mengguncangkan tubuh sang kakak yang sudah kehilangan kesadaran, Sean baru tersadar dari rasa takutnya dan kini terkejut dengan apa yang terjadi.

"Tolong! Tolong kakakku!" Ucap Sean, meminta tolomh pada mereka yang hanya menonton kejadian yang baru saja terjadi.

"Tolong! Selamatkan kakakku!" Sean mulai meneteskan air matanya, memangku tubuh sang kakak dan semakin takut ketika darah mengalir dari kepala sang kakak.

"Kakak Julian!"

________

Sean membuka kedua matanya, dengan posisi terduduk dia menatap bingung pada seluruh ruangan itu, apalagi ketika melihat tangannya yang terdapat infusan dan mengenakan pakaian rumah sakit, dia tidak ingat apapun yang sudah terjadi, sebisa mungkin memaksakan dirinya untuk turun dari sana tapi rasanya tubuhnya begitu lemas, dan aneu seakan Sean tidak tahu kenapa dirinya bisa terbaring di rumah sakit.

Tatapan tertuju pada tanggal di kalender tergantung 21 mei 20XX.

"Kau sudah bangun? Apakah ada sesuatu yang kamu rasakan?" Tanya Jake, pria itu yang membawa kedua kakak beradik itu kembali ke rumah sakit, saat sedang mengidentifikasi kecelakaan yang terjadi di jalan yang Sean dan Julian Lintas.

"Dimana kakak Julian? Dan apa yang terjadi? Kenapa tanggal itu membuatku bingung, apa yang terjadi pada diriku? Ini tahun 20XX?" Tanya Sewn, dia tidak ingat hal apapun yang sudah terjadi, tapi seakan dirinya seperti bangun dari koma dan melintasi waktu hingga tanggal yang dirinya ingat dengan tanggal sekarang, sepeeti sudah berbeda tujuh tahun yang lalu.

Jake langsung merubah ekpresi wajahnya, menjadi begitu serius, dia mengambil langkah cepat untuk mendekati Sean, lalu mengeluarkan senter untuk memeriksa bola mata dan degup jantungnya, tidak mungkin.

Bagaimana pria itu bisa sembuh tanpa terapi ingatan?

"Kamu kenal diriku? Dan berapa usiamu sekarang?" Tanya Jake, dia menunjukan dirinya untuk memastikan jika Sean mengenal dirinya.

"Dokter Jean, teman kuliah kakak Julian dan aku seharusnya 25 tahun bukan? Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah gadis kecil itu selamat? Aku bingung," Ucap Sean, dia kembali memegang kepalanya, dan merasakan hal menyakitkan yang menghantam kepalanya, membuat merintih kesakitan kembalo.

"Sean, jabgan terlalu memaksakan dirimu, ingatlah perlahan," Ucap Jake menahan tangan sean untuk membiarkan rasa sakit di kepalanya berlalu, walau mungkin sedikit membuatnya akan pingsan lagi seperti tadi.

Sean menjauhkan tangannya, seperti semua itu ingatan di dalam kepalanya di putar dalam kecepatan tinggi, dan akhirnya dia tahu, jadi selama ini ingatan tertahan di hari masalah kecelakaan itu, lalu mengubah dirinya menjadi seseorang yang ketergantungan mental.

Sean menelan air liurnya untuk mengurangi ketengan yang dirinya di rasqkan, dia memikirkan nasib sang kakak yang entah dimana driinya berada, merasa bersalah bersamaan karena pasti banyak hal yang membebani dirinya.

Membayangkan bagaimana sang kakak bekerja sendirian untuk meneruskan perusahaan ayah dan Sean swmakin tidak percaya jika selama ini dirinya begitu terlarut dalam trauma yang tidaklah begitu mendalam.

"Bisakah aku bertemu dengan kakakku?" Tanya Sean, pada dokter Jake yang sedang memberikan suntikan di tangannya, suntikan itu sedikit membuatnya merasa mengantuk dan perlahan sean kembali menutup matanya.

Jake terlihat menghela nafas lega, situasi ini kenapa menjadi begitu rumit, kondisi Julian juga masih berada di ruang igd, dan kini kondisi Sean seperti ini, bagaimana dia menjelaskan pada Leira yang berada jauh disana.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status