Share

Bab 46 - connection

Malam harinya.

Sean berdiri di depan ruangan sang kakak, dengan infusan yang masih harus bersamanya, aneh karena pada akhirnya dia mendapatkan ingatannya begitu saja, tapi masih ada beberapa hal yang tidak bisa dirinya ingat pasti, yaitu kedua wanita yang bertemu dengannya, satu orang yang menceritakan kisah saat bersamanya dan satu orang yang mengaku sebagai adik kecil yang ditolong saat kecelakaan itu.

Sean tidak bisa masuk ke dalam karena masih ada beberapa hal yang harus dilakukan dokter di dalam, Sean hanya bisa mengintip melalui celah jendela yang menunjukan keadaan sang kakak saat ini, bagaimana mengatakannya? melihat seluruh kepala Julian dipenuhi oleh perban dan selang udara yang masih membingkai wajahnya, mengundang banyak hal.

“Aku senang kau bisa kembali menjadi dirimu yang sesungguhnya,” Ucap Jake, kini sudah tidak ada lagi jas putih yang dirinya kenakan, dengan pakaian casual sederhana pria itu berdiri di samping dan melihat temannya terbaring di sana tanpa bisa melakukan apapun.

“Apakah benturan itu memiliki efek? Aku tidak tahu harus bagaimana, kita tidak pernah dekat tapi aku terkejut dia begitu membiarkan dirinya terluka untukku, aku pikir dia selalu membenciku,” Ucap Sean, dia ingat bagaimana tidak sukanya sang kakak ketika sang ayah lebih perhatian dengan dirinya, padahal jelas jika Sean selalu iri pada yang bisa melakukan apapun, Sean selalu di tuntun untuk mengikuti kegiatan lomba dan terus membuat prestasi.

Padahal Sean sangat menyukai olahraga basket dan tenis, tapi tidak pernah di dukung oleh ayahnya, tapi kini Sean sadar jika terkadang kasih sayang seseorang bisa berbeda-beda dalam bentuknya, ada yang melalui perbuatan dan ada yang melalui kata-kata.

Dan Julian, dia menunjukan kasih sayangnya dengan tindakan, bahkan rela terluka untuk menyelamatkan adiknya.

“Aku rasa benturan di kepalanya untuk saat ini tidak memberikan efek atau akibat apapun, tapi pastikan untuk memaksa melakukan pemeriksa lebih lanjut.” Ucap Jake.

“Itulah Julian, dia lebih memilih membiarkan dirinya yang terluka daripada orang lain, aku memang temannya tapi kita tidak begitu akrab, Julian adalah murid berprestasi dalam banyak bidang tapi dia tidak pernah ingin mengakuinya, aku juga dahulu begitu iri padanya dan benci, tapi—nyatanya Julian melakukan hal itu agar adiknya tidak seperti dirinya.”

Jake, dirinya teringat masa lalu saat mereka diam-diam pergi ke klub dan menceritakan kisah mereka masing-masing, hingga pertemanan itu terjalin begitu saja.

“Setiap hal yang dilakukan Julian selalu ingin menunjukan padamu jika unggul dalam bidang lain juga penting, kau tidak tahu bukan? Julian lebih menyukai menjadi seorang pemain piano daripada menjadi seorang CEO, di selalu bilang iri padaku dan John karena bisa mengejar impian, hanya dirinya yang harus menjadi Ceo dan menikahi gadis yang bagkan usia cukup jauh darinya.” Lanjut Jake lagi, Sean harus tahu karena pria itu adalah satu-satunya keluarga yang tidak hadir saat pernikahan kakaknya.

“Apa? Kakak Julian sudah menikah? bagaimana aku tidak tahu? banyak hal yang seperti sudah aku lewati.” Ucap Sean, itulah kenapa sang kakak memakai cincin di jari manisnya?

Siapa gadis yang sudah membuat sang kakak melupakan mantan kekasihnya?

“Lebih tepatnya itu pernikahan kontrak, bukan atas dasar saling mencintai, Julian terpaksa menikahi gadis itu karena Tuan Grew ingin memiliki keturunan,” Jake jadi menceritakan hal mungkin saja bisa membuat Julian marah.

“Pernikahan kontrak? keturunan? aku tidak mengerti apa yang dipikirkan pria tua itu! tidakkah dia memikirkan perasaan para putranya?” Sean benar-benar begitu kecewa pada sang ayah yang tidak pernah berubah, dia pikir setelah kecelakaan itu pikirannya terbuka untuk memperbaiki kesalahan tapi malah menyeret masalahnya semakin jauh.

“Aku tidak bisa memberikan solusi untuk masalah kalian, tapi aku mohon untuk saat ini abaikan jika ponsel kakakmu terus berdering, istrinya sedang berada di amerika untuk kepentingan pribadi, seperti kau bisa masuk ke dalam.” Ucap Jake, dia tidak bisa membuat Sean menyalahkan ayahnya atau keadaan, dia juga tidak ingin ada di pihak manapun, dia membawa Sena untuk masuk ke dalam.

Sean tidak bisa untuk terlihat biasa saja, dia jelas melihat kondisi sang kakak yang terbaring lemas di sana dengan perban menjadi alasan pria itu di sana, jika biasanya Sean melihat sang kakak dengan wajah tegasnya dan pakaian jasnya, tapi melihat pria itu tertidur dengan pakaian pasein membuatnya sedih.

Berapa banyak beban yang sudah dirinya tanggung selama ini? pasti sangat berat dan belum lagi Sean ingat jika setiap pulang selalu ada pertengkaran antara keduanya dan selalu berakhir dengan sang kakak yang jarang pulang dan bahkan sulit di hubungi.

“Kenapa aku tidak sadar lebih awal, maafkan aku kakak.” Ucap Sean, dia berdiri tepat di samping sang kakak yang Jake yang duduk di sofa, wajah tenang itu dan melihat Julian terbaring tanpa memberikan reaksi apapun, Sean merasa teramat bersalah.

“Penyesalan akan selalu menjadi bagian dari akhir, tidak perlu dikhawatirkan Sean, teman dokter mengatakan jika dia baik-baik saja, hanya butuh beberapa hari agar dia kembali pulih,” Ucap Jake, pria itu duduk di sofa dengan tangan yang kembali membuka lembaran note miliknya, dia sedang menganalisis tentang kemungkinan yang akan Julian dapatkan.

mengingat benturan keras tidak mungkin memberikan efek apapun.

“Apakah Kakakku mencintai istrinya? Atau benar-benar tidak perasaan antara keduanya? Ini aneh seharusnya gadis itu harus berusaha menghubungi suaminya,” Ucap Sean, dia memutuskan untuk membiarkan sang kakak beristirahat dengan baik di sana, Sean memutuskan untuk mendekati Jake.

“Aku tidak tahu, tapi—seperti mulai ada perasaan diantara keduanya, aku sering memergoki Julian pergi ke kamar Leira dan bahkan mereka berciuman di dapur,” Ucap Jake, dia mengeluarkan ponsel Julian yang dirinya pegang sejak pria itu terbaring di rumah sakit.

“Banyak sekali panggilan masuk dari Leira, aku tidak ingin mengganggunya karena dia pasti akan merepotkan jika harus kembali,” Lanjut Jake, dia menunjukan layar ponsel Julian dan ada banyak panggilan tak terjawab dari Leira sejak kemarin dan bahkan hari ini.

Sean tertegun, situasi yang cukup membuatnya bingung tapi—Sean sedikit ingat saat dia pernah melihat Julian dan gadis itu, kelihatan mereka memang cukup dekat tapi—bukankah menikah secara paksa?

“Aku ingat jika kakak Julian masih tidak bisa melupakan mantan kekasihnya, tidak mungkin dirinya bisa langsung jatuh cinta bukan?

“Aku tidak perlu jika pada akhir mereka saling mencintai, Sean kau harus mendukung apapun hal yang kakakmu pilih, karena itulah hidupnya dan sekarang kamu harus menentukan jalan hidupmu, kau beruntung bisa kembali sembuh,” Ucap Jake, pria itu memang begitu bijak dalam berbicara.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status