Home / Romansa / My Little Wife, It's Mine! / Chapter 58 - The First

Share

Chapter 58 - The First

Author: Lioramy93
last update Last Updated: 2023-10-05 14:59:04

Warning 21+ bab mengandung adegan dewasa. Bijaklah dalam membaca.

Leira hanya menatap bagaimana Julian yang berada di ataa tubuhnya, keringat di wajahnya dan juga segala sesuatu yang ada dalam dirinya, entah kenapa terlihat sangat tampan, saat ketika Julian begitu hati-hati dalam membantu Leira ketika mereka berciuman, dan ketika tatapan mereka saling bertemu, membuat degup jantung berdebar kencang, Leira bahkan sampai lupa jika dirinya harus bernafas.

Leira meneguk air liurnya dengan susah payah, gugup beecampur dengan canggung Leira rasakan, tubuhnya gemetar tanpa bisa bergerak sedikitpun, apa yang harus dirinya lakukan? Haruskah dirinya diam saja atau bagaimana?

Leira terlalu bingung untuk melakukan apa, karena tidak tahu apapun untuk memulai.

Leira terlalu larut dalam pikirannya hingga tidak sadar jika Julian sudah merangkak ke atas tubuhnya, Leifa kembali menelan air liurnya dengan gugup, tidak tahu jika tubuh Julian begitu seksi, tangan ingin menyentuh perut kotak pria itu.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" Tanya Julian, suara begitu rendah hingga membuat kecanggungan semakin menjadi, apalagi ketika Julian menarik dagu Leira untuk lebih bisa melihat wajahnya, menatap bola matanya yang begitu berbinar, walau di ruangan yang sedikit gelap.

Gelap? Sejak kapan lampu di matikan? Leira bahkan tidak sadar kapan Julian mematikan lampunya.

"Leira, aku disini, fokus padaku." Ucap Julian, kembali menarik wajah Leira untuk menatap dirinya, kali ini segalanua harus di mulai dengan pelan dan step by step, dimana Julian yang akan mendominasi hal yang akan mereka lakukan.

Tangan Julian terulur untuk merapikan rambut Leira dan menyelipkan si belakang telinganya, sampai akhirnya tangan itu mengusap bibir Leira dan menekannya.

"Aku—"

Julian menekankan jarinya di bibir Leira, menghentikan kalimat yang akan di katakan gadis itu, Julian ingin membangun gairah di dalam Liera dan mengusir rasa takut yang terpancarkan dari bola matanya, Julian sedikit menundukkan kepalanya untuk mengecup kening Leira, lalu bergantian mengecup kedua kelopak matanya hingga akhirnya Julian kembali mencium bibir manis Leira.

Terlarut dalam ciuman hingga Leira memejamkan matanya, tapi tiba-tiba matanya harus kembali terbuka saat dirinya merasakan sentuhan tangan yang mencoba menyingkirkan pakaian yang Leira kenakan menyalip masuk ke dalam, hingga Leira tersentak dan membuka mulutnya, merasa aneh karena tangan Julian terus menyentuh miliknya.

Julian semakin tidak sabaran, dengan sedikit terburu-buru Julian mencoba untuk melepaskan tanktop yang di kenakan Leira, lalu melepaskan pengait bra yang di gunakan Leira.

Leira yang terkejut dengan hal yang di lakukan Julian langsung mendorong tubuh Julian, dirinya malu sungguh tidak percaya jika harus melepaskan pakaian bagian atasnya, dengan gugup Leira menutup tubuhnua dengan kedua tangannya.

"Leira, apa kamu takut? Haruskah kita berhenti?" Tanya Julian, melihat bagaimana ketakutan yang di tunjukan dan Julian yang tidak sabaran.

Mungkin Julian harus lebih sabar jika Leira masih mencoba beradaptasi, Julian membawa Leira untuk duduk di atas pangkuannya dan memeluk tubuh Leira.

"Haruskah aku berhenti? Katakan saja Leira, aku akan berhenti jika kamu tidak menginginkannya,"

Liera menggelengkan kepalanya di dalam pelukan Julian. "Tidak, tolong lakukan,"

"Kamu yakin? Walau nanti akan sakit, aku tidak akan bisa berhenti," Ucap Julian, melepaskan pelukannya dan menatap ke arah Leira.

Leira memberikan anggukan.

Julian tersenyum, lalu kembali membaringkan tubuh Leira di ranjang, mencoba untuk menyingkirkan tangan Leira yang menutupi tubuhnya.

Liam menunduk dan mengecup seluruh tubuh Leira, menuntut tangan gadis itu untuk mengalung di lehernya, membuat Leira merasa perasaan aneh dan melampiaskan dengan meremas surai Julian.

"Apakah rasa tidak nyaman? Apakah kamu menyukainya, Istriku?" Tanya Julian, melihat bagaimana respon yang Leira berikan, walau tubuhnya gemetar tapi tidak ada perlawanan yang di lakukan.

Itu berarti menunjukan jika Leira menyukainya, Julian sungguh mengagumi bagaimana tubuh Leira yang begitu indah dan rasa bahagia karena Julian yang pertama, Julian menghisap area sensitif Leira, membuat gadis itu mengeluarkan desahannya.

"Good girls, akan aku buat kamu menikmati sensasi yang lebih jauh lagi,"

"Ta—tapi, aku sungguh tidak tahu harus apa, haruskah aku melakukan hal lain juga?" Tanya Leira, mengalihkan pandangannya karena Leira sungguh merasa sangat malu untuk menatap Julian sekarang.

Julian menghela nafas, jika Leira terus mengatakan hal itu, Julian akan merasa dirinya seperti pria yang begitu brengsek, memanfaatkan kepolosan untuk sebuah hasrat dalam dirinya untuk di salurkan.

"Haruskah kita melihat sebuah film? Mungkin kamu akan mengerti setelah melihatnya," Ucap Liam, melangkah menjauh dari Leira dan mengambil remove televisi, memilih untuk mencari sebuah film yang mungkin bisa membuat Leira mengerti apa yang harus di lakukan.

Karena jika Julian menjelaskan, mungkin akan sangat vulgar di katakan.

Leira terkejut saat Julian mengajak dirinya untuk duduk di depan televisi, dengan posisi Julian duduk di belakang tubuh Leira, belum lagi film yang di tunjukan di televisi, apa yang mereka lakukan? Kenapa mereka mengeluarkan suara itu, hal ini membuat Leira merasa malu dan gugup duduk di pangkuan Julian.

Julian memilih untuk mengecup bahu Leira, tangan memberikan sentuhan di tubuh Leira, permukaan kulit yang saling bersentuhan, membuat Julian sungguh menahan dengan sulit, Julian ingin segera menjadikan Leira sebagai miliknya.

"Aku rasa sudah cukup, kamu pasti sudah tahu," Julian menghentikan film dewasa itu, Julian sudah berada di atas batasan dirinya, jika terus mendengarkan suara dari film itu, yang ada Julian akan tidak sabaran.

"Aku belum—aku masih—"

"Aku tahu Leira, entah apa yang membuatmu ketakutan akupun juga merasa ragu, kita ini melakukan hal itu untuk alasan apa? Apa dasar utamanya? Aku bahkan tidak tahu, tapi hati dan seluruh keinginanku berkata aku ingin dirimu, dan sepenuhnya kau ada di dalam genggamanku, aku sangat ingin seutuhnya menjadikanmu milikku," Ucap Julian, menyandarkan kepalanya di bahu Leira, tangan memeluk erat tubuh gadis itu.

Passion and Afraid, dua hal yang menjadi pembatas segalanya.

Leira menghela nafas dan memutuskan membalik tubuhnya menghadap ke arah Julian, menatap pria itu dengan rasa bersalah di hatinya.

"Aku mencintaimu, suamiku,"

Leira mengulurkan kedua tangannya untuk mendorong tubuh Julian hingga terbaring di ranjang, 5anpa menunggu apapun, Leira merangkak ke atas tubuh Julian dan menciumnya dengan gerakan yang masih kaku.

Julian menarik sudut bibirnya di sela ciuman mereka, Julian dengan cepat mengubah posisi mereka, lalu dengan terburu-buru melumat bibir manis Leira dengan tidak sabaran, dan perlahan tangan Julian mulai melepaskan pakaian yang masih menempel di tubuh Leira.

Hingga akhirnya kedua orang orang itu sudah tidak lagi terbalut oleh sehelai benang di tubuh mereka, Julian menatap sayu-sayu pada wajah Leira yang memerah, tangannya sibuk memperluas jalan yang ada di bawah sana, terlalu sempit dan Julian takut akan membuat Leira sakit saat miliknya masuk.

"Ak—aku rasa, tunggu! Ah!" Leira menggerakan tubuhnya dengan gelisah, saat merasakan pelepasan dari tubuhnya, nafasnya tidak beraturan dan Leira merasa sesak saat sesuatu mencoba menerobos masuk.

Leira mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang sedang terjadi, tapi Julian malah membuat Leira harus berciuman dengannya.

Tangan Leira mencengkram erat selimut di bawahnya, proses penyatuan yang membuat Leira merasakan sakit yang tidak bisa di artikan, hingga air mengalir dari matanya, Leira tidak bisa berhenti untuk menangis, saat hentakan keras yang membuat tubuhnya gemetar hebat.

"Sa—sakit! Ahh—ini, lepaskan, aku mohon!" Ucap Leira, mencoba menggerakan tubuhnya hingga penyatuan itu malah memberikan rasa sakit lainnya.

"Sayang, lihat aku, ini hanya rasa sakit yang terasa sebentar, kamu percayakan padaku? Jadi dengarkan aku Leira, jangan menangis, aku mohon." Ucap Juluan.

Dirinya tahu ini pertama kalinya untuk Leira dia akan membiarkan Leira untuk terbiasa hingga saat dirinya untuk bergerak perlahan.

Julian menggunakan segala cara agar rasa sakit itu teralihkan, dia kembali mencium dan menghisap Leira agar rasa sakit teralihkan, yang menjadi hal utama Jula adalah kenyaman Leira dan rasanya, lalu melihat Leira yang berhenti menangis, Julian mencoba untuk menggerakan miliknya dengan tempo yang perlahan.

Hanya mau memastikan apa Leira masih merasa sakit.

"Ahh—hmph, ah!" Leira mendesah tanpa sadar, kali ini rasa sakit benar-benar tidak begitu terasa olehnya.

"Ahh, Leira. Tolong panggil namaku," Ucap Julian, dengan semua ini, Julian mulai menambahkan tempo gerakan pinggangnya, menikmati penyatuan sehingga terdengar suara desis dari ranjang.

Leira memeluk erat tubuh Julian, tangan menjambak rambut pria itu, melakukan hal ini jauh lebih membuat Leira lelah, tapi Leira merasa bahagia, sungguh karena akhirnya Leira bisa melakukan tugasnya.

"Aku mencintaimu, Julian."

"Aku juga Leira, aku sangat mencintaimu, jangan pergi dariku,"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status