Accueil / Romansa / My Little Wife, It's Mine! / chapter 57 - Be Mine

Share

chapter 57 - Be Mine

Auteur: Lioramy93
last update Dernière mise à jour: 2023-10-04 14:57:53

Waktu sudah menunjukan pukul tiga sore.

Ya, setelah perjalanan panjang mereka. Leira langsung tertidur pulas begitu keduanya sampai di kamar hotel, gadis itu tertidur melepaskan seluruh cardigan, menyisakan tanktop dan celana pendek saja.

Menganggap segalanya begitu santai untuknya, seperti Leira berada dirumah, dirinya lupa tujuan mereka ke paris ini. It's Honeymoon!

Dan Julian? Pria itu nasibnya begitu malang, ketika membuka pintu kamar mereka, Julian hanya bisa menelan air liurnya dengan berat, bukankah tadi Julian sudah membahas sebelumnya?

Dia pria dewasa dan memiliki gairah, apakah Leira tidak memahami hal itu?

Melihat Leira yang tertidur dengan pakaian seperti itu dan mengabaikan kopernya yang masih utuh tidak tersentuh, sedangkan Julian sudah mengeluarkan seluruh pakaian miliknya, jika bukan karena Julian yang harus memahami Leira yang sedang kelelahan, mungkin saat ini juga Julian bisa menjadi agresif pada Leira.

Hanya terdengar sebuah helaan nafas dari Julian, lalu pria itu memutuskan untuk meninggalkan kamar tidur, dan memutuskan untuk menikmati udara di balkon dari ketinggian 21 lantai, Julian sampai memesan kamar suite untuk honeymoon mereka agar berjalan dengan baik.

Hotel yang langsung memberikan pemandangan menara eiffel dan indahnya kota paris, hotel kelas atas dengan fasilitas terbaik di paris, lalu dengan biaya permalam yang cukup memakan ribuan dollar.

Julian bersandar di penyangga, udara yabg menerpa wajahnya cukup membantu menjernihkan kembali pikirannya, melupakan bagaimana seluruh darahnya yang mendidih tadi melihat keadaan Leira, semakin Julian menahan semakin besar gairah yang dirinya rasakan.

Dan begitu sulit untuk mengendalikan dirinya.

Julian, dia bukan pria yang tidak mudah terbawa oleh rasa gairah, tapi—lebih seperti rasanya Julian ingin memiliki sepenuhnya Leira dan juga di katakan Julian juga takut, dirinya sangat takut menyentuh Leira apalagi memaksanya.

Apalagi malam pertama yang akan mereka lakukan, pasti akan rasa sakit yang luar biasa harus Leira terima, dan itu juga yang menjadi pertimbangan Julian hingga saat ini

Dia bahkan lebih baik mengajukan pertanyaan berulang kali dan meyakini dengan pilihan Leira, daripada malah berakhir keraguan dalam dirinya, bohong jika Julian pria yang bersih, dia pernah melakukan having fun dan one stand night dengan wanita lain saat kebutuhan biologisnya harus di penuhi, tapi Julian tidak sampai menjadikan itu sebuah kebiasaan yang harus di lakukan rutin.

Itu juga terjadi jauh sebelum Julian menikah denhan Leira, bahkan sebelum mengenalnya, itu terjadi saat Julian mungkin sedang masa pubertasnya.

"Cuaca sore hari memang menyenangkan, pasti menyenangkan jika bisa berjalan-jalan juga," Ucap Liera, gadis itu sudah berdiri di samping Julian.

Sebenarnya Liera sudah terbangun lama hanya saja Leira masih terlalu malas untuk bangun dari ranjang, dan ketika Julian masuk ke kamar, Liera hanya berpura-pura tertidur, lalu diam-diam mencoba untuk mengikuti Julian.

Julian langsung menolehkan pandangan ke arah Leira, dirinya terkejut hingga tangannya terulur untuk menyeret Leira masuk ke dalam kamar, Julian mengurung Leira dengan menguncinya di dinding.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Apakah kamu mencoba untuk menggodaku?" Tanya Julian.

Bagaimana bisa Leira berdiri di balkon dengan pakaian yang begitu tipis? Bahkan Julian tidak bisa menerima jika ada pria lain yang melihat tubuh Liera.

Tidak tubuh istrinya!

"Ak—aku tidak melakukan apapun! Untuk apa juga aku menggodamu, aku hanya mau melihat kota Paris, kenapa kamu berpikir seperti itu? Kamu terlihat tidak suka!" Tanya Leita, gadis itu murni hanya mengikuti Julian.

Dia belum ada rencana mencoba untuk menggoda Julian, memang Leira ada rencana tapi bukan saat ini juga melakukannya, walau Leora tahu liburan ini hanya akan berlangsung selama satu minggu

"Bukan tidak suka, tapi apa yang sedang kamu ingin lakukan? Kamu tahu, melihatmu dengan pakaian itu, membuatku, bergairah Leira!" Ucap Julian, jika seperti ini terus sungguh persetanan dengan segalanya, atau bahkan hari yang belum menjelang malam.

Damn it! Rasanya sangat menyebalkan jika Leira terus menarik ulur kesabaran Julian.

Leira terkejut sampai mulutnya tertutup rapat, sungguh ini bukan lagi persoalan tentang siapa yang salah, tapi ucapan Julian membuatnya menjadi gugup dan di iringi degup jantung yang terus berdebar.

Pria itu! Haruskah menunggu Leira sampai mengatakan untuk menyentuhnya?

"Leira, aku—" Julian menghentikan ucapannya, pria itu sudah lelah melawan badai gairah dalam dirinya, saat ini dan detik ini, semua adalah keputusan Leira, jika dia bersedia.

Julian akan melakukannya tidak peduli jika mereka baru saja sampai di paris.

"want to be mine?" Tanya Julian, pria itu menarik dagu Leira, sayu-sayu tatapan Julian hanya tuju pada bibir Leira, perlahan kepalanya menunduk dan ssat itu matanya terpejam, saat Julian mencoba untuk mencium Leira.

Ciuman yang selalu membuat Julian sangat kecanduan, entah karena rasa manisnya atau karena itu adalah nibir Leira. Dengan penuh hati-hati Julian menggerakan bibirnya, melumatnya dengan perasaan yang menuntun.

Leira tidak begitu terkejut, gadis itu sudah memperhatikan hal itu sejak Julian memanggil namanya dengan lembut, tangannya terulur untuk mengalungkan di area leher Julian, lalu belajar bagaimana Julian menuntun dalam ciuman itu.

Hingga Leira tersentak saat Julian mencoba mengangkat tubuhnya, Leira membuka matanya dengan panik karena sesuatu seakan menekan miliknya.

Tapi Julian sengaja melakukan hal seperti itu, Julian tahu jika Leira terkejut dari respon miliknya, yang tiba-tiba langsung menjauhkan wajahnya, tapi Julian kembali menarik kepala Leira dan memperdalam ciuman mereka.

Hingga tangan Leira akhirnya meremas kemeja yang Julian gunakan, dia tidak bisa menahan perasaan aneh yang begitu bergejolak di bawah sana, tapi tidak bisa bohong jika dorongan dari Julian membuat Liera ingin lebih sesuatu dari semua ini.

Air liur terlihat seperti benang saat kedua bibir itu mengakhiri ciuman mereka, sayu-sayu di dalam kabutnya gairah, terlihat begitu jelas di dalam mata keduanya yang saling bertatapan, hingga rasanya seluruh darah di dalam tubuh mereka memanas, tatapan yang menginginkan satu sama lain.

Leira menatap bingung pada Julian yang sedang menggendong dirinya, tangan Leira masih menggenggam erat bahu Julian karena takut pria itu akan menjatuhkan tubuhnya.

Julian bisa menangkap bagaimana gairah berbinar di dalam mata Leira, semakin membuat Julian terbuai oleh pesona cantik dan wajah lugu Leira, semakin jelas membuat Julian membayangkan hal gila yang tiba-tiab muncul di kepalanya.

Membayangkan sang istri, berada di bawah kukuhannya dan terus berteriak memanggil namanya, Julian menginginkan hal itu.

"Aku ingin melakukannya, aku sungguh ingin menjadi milikmu, tolong sentuh aku dan ayo kita habiskan malam pertama kita," Ucap Leira, menyentuh wajah Julian yang masih menggendongnya, lalu Leira memilih untuk memberikan kecupan di bibir Julian.

"Aku menginginkanmu, Julian."

Kata-kata yang sangat Julian tunggu, inilah yang ingin Julian dengarkan langsung dari Leira, sebuah senyuman terukir di wajah Julian, lalu Julian membawa Leira ke arah ranjang.

Julian tidak akan bisa menunda apapun lagi, jika Leira sedang keinginan itu yang sampai meminta padanya.

Julian menjatuhkan tubuh Leira di atas ranjang dengan lembut, pria itu kini berada di atas tubuh Leira dan dengan mudah melepaskan kemeja miliknya, lalu mendekatkan dirinya ke arah Leira.

Kembali mencium Leira penuh dengan hasrat yang tertahan.

"Aku akan menjadikanmu milikku, Leira."

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • My Little Wife, It's Mine!   The Ending

    Satu tahun kemudian.Suatu pagi di rumah sederhana yang menjadi sebuah pertemuan dan menjadi akhir kebahagian.suara tangisan seorang bayi mewakili indahnya pagi hari, dengan iringan kicauan burung, cahaya matahari juga tidak ingin kalah untuk menyambut mereka, menjadi sebuah awalan di pagi hari dengan kisah baru untuk kisah selanjutnya.keluarga kecil yang kini menjadi suatu kebahagiaan tidak ternilai, itulah kisah ini.dari perjanjian menjadi sebuah ikatan benang antara Julian dan Liera yang membawa mereka pada indahnya falling love, padahal awal hanya sebuah persetujuan paksaan tapi kini berubah menjadi ketulusan untuk rela bersama.Liera membuka matanya setelah rasanya tangisan bayinya semakin menggema di dalam ruangan, dan hal yang dirinya lihat adalah pemandangan dimana Julian tertidur di sofa sambil memeluk putra mereka yang menangis, dia tersenyum. biasanya Julian membangunkan dirinya saat tengah malam putranya menangis,

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 80 - In suddenly

    "Benarkah? Kamu janji?" Tanya Liera dengan wajah penuh harapan menatap Julian yang ada di sampingnya, berharap jika pria itu akan segera mengangguk ucapannya.Walau kehadiran seseorang yang ada di dalam perutnya sungguh memberikan rasa bahagia luar biasa, Liera juga ingin dimanjakan oleh Julian, setidaknya kini dirinya sudah hamil, tidak perlu ada kebohongan lagi untuk membuat Ayah Julian menekan dirinya lagi.Setidaknya untuk saat ini itulah kebahagian yang harus segera diberikan pada yang lain.Liera tidak bisa membayangkan bagaimana nanti dirinya saat mulai membesar perutnya, ketika dirinya akan lebih sering menghabiskan waktu untuk menceritakan banyak hal pada anaknya, Liera sempat membaca ibu hamil akan sering meminta sesuatu yang aneh, dia ingin membayangkan bagaimana sulitnya Julian untuk mencari hal yang sangat dirinya inginkan.Dengan diam-diam Liera mengelus perutnya yang masih rata, dari dalam hatinya dia menyampaikan sebuah pesan

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 79 - The Best Gift

    Beberapa hari kemudian.Akhir pekan, Sebenarnya Julian dan Liera ingin menghabiskan liburan mereka di pantai, tapi kemarin keduanya mendapatkan undangan dari ayah Julian untuk menghadiri acara yang pria itu buat.Julian awalnya ingin menikah karena pasti acara itu untuk pertemuan para partner kerja ayahnya, tapi Liera mengatakan jika dirinya ingin datang dan mengharapkan Julian untuk menceritakan apa sebelumnya merekadiskusikan, jadi tidak alasan untuknya nolak.Julian membuka matanya, dia masuk setelah Liera tidak ada di sampingnya, ini aneh kenapa dia bangun lebih siang dan kenapa Liera juga tidak membangunkan dirinya?Fokus Julian teralihkan saat mendengar suara yang aneh dari berasal dari bathroom, suara seseorang yang sedang mengeluarkan isi perutnya, Julian langsung mengibaskan selimut di tubuhnya, berjalan mendekat dan tangan terulur membuka pintu.Dan benar, Julian langsung diberikan pandangan dimana Liera yang sedang berhada

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 78 - talk to heart

    Sesampainya di Vila mereka.Ketika Liera menginjakkan kakinya setelah sekian lama tidak kembali ada rasa senang yang tidak bisa di jelaskan, apalagi ketika Julian membuka pintu dan mengajaknya masuk ke dalam bersama.Lampu menyala dan seluruh ruangan terlihat jelas, Liera tersenyum tidak ada yang berubah dan semua masih sama, hanya saja dibuat lebih rapi dari sebelumnya, mungkin Julian menatanya saat Liera berkata ingin kembali.Julian melepaskan yang dirinya kenakan, melangkah untuk menuju dapur, dirinya akan langsung membuat makan malam karena di perjalanan Julian sempat mendengar suara perutnya yang minta di isi, pria itu membuka lemari kulkas dan melihat apa yang akan dirinya buatkan, tapi sebelum memulai masuk.Pria itu mengambik nasi instan dan meletakan ke dalam oven, jika memasak nasi waktunya tidak akan cukup, jadi dia mengunakan nasi instan, karena itulah kebiasaan saat Liera tidak ada di rumah sakit.Liera berijalan mendekat se

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 77 - Take My Hand

    Liera dan Kiera berjalan bersama menuju parkiran mobil, setelah berpamitan dengan Asyla dan Jake, keduanya memutuskan untuk pulang.Liera menatap layar ponselnya, ada satu pesan masuk dari Julian.Jika sudah sampai rumah, bisakah aku menghubungimu?>Liera tidak langsung menjawab pesan itu, rasanya sudah cukup bukan seharian bertemu dengannya, Liera hanya sedang mematangkan pikirannya, apakah keputusannya sudah benar atau belum, dan entah kenapa juga kepalanya sedikit pusing, dia juga ingin memakan sesuatu."Jadi kakak menyusul karena takut aku tidak memiliki teman?" Tanya Liera, setelah dirinya memasak sabuk pengaman dan setelah mobil sang kakak sudah meninggalkan area itu."lbu juga menyuruhku, jadi setelah pertemuan itu selesai aku memutuskan untuk kesini, tidak disangka akan ada Julian disana, kau bahkan biasa saja." Ucap Kiera, dia tidak kesal seharusnya Liera memberitahunya, tapi jika tidak kesana mungkin juga K

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 76 - At My worst

    "Liera, pulanglah, aku sungguh merasa kosong kau tidak ada di villa," ucap Julian, dia merapikan rambut Liera yang sempat berantakan, jika dilihat seperti ini Liera banyak berubah, raut wajahnya, terus bibir dan pipinya sedikit kurus, apakah banyak hal dirinya pikirkan?Tapi semua tertutup dengan kecantikan hari ini, gaun yang sedikit membuat Julian kesal karena hampir mengekspos seluruh punggung istrinya, siapa yang telah merekomendasikan pakaian ini padanya?Liera mengangkat kepalanya untuk menatap Julian, dia ingin sekali pulang tapi setelah apa yang terjadi banyak hal membuat Liera terus mempertimbangkan banyak hal, dia tidak terus dibutakan oleh kebersamaan, dia juga tidak bisa terus menipu dan pura-pura tidak tahu."Kamu tahu, aku datang kesini setelah membatalkan jadwal rapatku, karena aku tidak mau menerima surat cerai yang kau kirim, Liera kenapa kamu melakukan itu? Aku tidak akan melupakanmu." Ucap Julian, itu benar. Dia baru saja akan kemba

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 75 - Miss U

    MISS U Hari itu, hari dimana Liera berdiri dengan buket bunga ditangannya, suasana sakral benar-benar terasa selama dirinya berdiri disamping Asyla.Ya, hari ini sudah tiba dimana akhirnya Liera harus membantu teman menentukan pilihan hidupnya, sebagai satu saksi dari sekian banyak para undangan yang datang, Liera melihat ke depan saat waktunya mempelai pengantin wanita berjalan menuju altar.Seluruh tubuh liera hanya bisa melihat ke bawah, apa yang diharapkan?Kenapa selalu berkaitan dengan Julian, kenapa rasanya sulit mengangkat kepala di situasi seperti itu? Dirinya merusak suasana pernikahan bukan?"Liera, kamu baik-baik saja?" Tanya Asyla, dia sampai harus mengambil langkah untuk berdiri di samping sahabatnya, karena sejak datang Liera tidak pernah menunjukan wajah bahagianya, padahal semua orang tersenyum lebar di ruangan ini."Asyla, maafkan aku. Seperti kamu sadar, aku tidak berbohong jika aku masih bingung saat ini, aku

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 74 - By Found

    By FoundBeberapa hari kemudian.Hari ini rencananya jika memang tidak ada halangan, Julian akan melakukan terapi untuk kedua kalinya, terlalu dekat dengan terapi pertama, hanya berjarak tiga hari, padahal terapi ini hanya dianjurkan selama dua minggu sekali, tapi sekali lagi siapa yang bisa menghentikan keras pria itu?Tidak ada yang bisa, jika Julian sudah memintanya maka hal itu harus terjadi, walau resiko bisa lebih buruk dari yang pertama.Hari tidak ada bisa memberikan semangat atau sekedar kata untuk membuat Julian berpikir dua kali, baik Sean dan jake keduanya memiliki kepentingan masing-masing. lagipula siapa yang tahan bersama dirinya lebih dari tiga jam hanya satu orang.Liera.Tapi gadis itu sekarang sudah menyerah dan sekarang sedang menunggu dirinya untuk siapa menerima surat cerai darinya.Menyedihkan bukan?Ketika seseorang sedang berjuang untuk sebuah keberhasilan yang rasanya mustahil

  • My Little Wife, It's Mine!   chapter 73 - Still Wishing

    Julian sepertinya di buat kembali pada masa lalu, ingatannya membawa dirinya pada kejadian asing tapi semua terasa begitu familiar, dia melihat dirinya di dalam kemacetan di lalu lintas jalan, dirinya mencoba kembali melangkah untuk melihat dengan jelas.Tapi saat melangkah mendaki Julian melihat dirinya yang keluar dari mobil dengan perasaan kesalnya, mengejar seseorang yang juga keluar dari mobil, dalam sebuah keributan itu dan kekacauan keadaan.Membuat Julian tidak bisa melangkah mendekati, kakinya terpaku dan dirinya takut untuk melihat apa yang terjadi pada dirinya saat ini, dia benci melihat kecelakaan, karena kecelakaan Sean yang membuat Julian saat itu trauma dan bahkan sempat membuat Julian tidak bisa melihat jalanan kota dengan tenang, apalagi berada di padatnya kemacetan."Tidak!" Teriak Julian saat melihat dirinya berlari untuk mendekati pria yang dirinya kejar, Julian tidak bisa melihat wajah itu dengan jelas, hingga akhirnya Julian mel

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status