Share

chapter 57 - Be Mine

Waktu sudah menunjukan pukul tiga sore.

Ya, setelah perjalanan panjang mereka. Leira langsung tertidur pulas begitu keduanya sampai di kamar hotel, gadis itu tertidur melepaskan seluruh cardigan, menyisakan tanktop dan celana pendek saja.

Menganggap segalanya begitu santai untuknya, seperti Leira berada dirumah, dirinya lupa tujuan mereka ke paris ini. It's Honeymoon!

Dan Julian? Pria itu nasibnya begitu malang, ketika membuka pintu kamar mereka, Julian hanya bisa menelan air liurnya dengan berat, bukankah tadi Julian sudah membahas sebelumnya?

Dia pria dewasa dan memiliki gairah, apakah Leira tidak memahami hal itu?

Melihat Leira yang tertidur dengan pakaian seperti itu dan mengabaikan kopernya yang masih utuh tidak tersentuh, sedangkan Julian sudah mengeluarkan seluruh pakaian miliknya, jika bukan karena Julian yang harus memahami Leira yang sedang kelelahan, mungkin saat ini juga Julian bisa menjadi agresif pada Leira.

Hanya terdengar sebuah helaan nafas dari Julian, lalu pria itu memutuskan untuk meninggalkan kamar tidur, dan memutuskan untuk menikmati udara di balkon dari ketinggian 21 lantai, Julian sampai memesan kamar suite untuk honeymoon mereka agar berjalan dengan baik.

Hotel yang langsung memberikan pemandangan menara eiffel dan indahnya kota paris, hotel kelas atas dengan fasilitas terbaik di paris, lalu dengan biaya permalam yang cukup memakan ribuan dollar.

Julian bersandar di penyangga, udara yabg menerpa wajahnya cukup membantu menjernihkan kembali pikirannya, melupakan bagaimana seluruh darahnya yang mendidih tadi melihat keadaan Leira, semakin Julian menahan semakin besar gairah yang dirinya rasakan.

Dan begitu sulit untuk mengendalikan dirinya.

Julian, dia bukan pria yang tidak mudah terbawa oleh rasa gairah, tapi—lebih seperti rasanya Julian ingin memiliki sepenuhnya Leira dan juga di katakan Julian juga takut, dirinya sangat takut menyentuh Leira apalagi memaksanya.

Apalagi malam pertama yang akan mereka lakukan, pasti akan rasa sakit yang luar biasa harus Leira terima, dan itu juga yang menjadi pertimbangan Julian hingga saat ini

Dia bahkan lebih baik mengajukan pertanyaan berulang kali dan meyakini dengan pilihan Leira, daripada malah berakhir keraguan dalam dirinya, bohong jika Julian pria yang bersih, dia pernah melakukan having fun dan one stand night dengan wanita lain saat kebutuhan biologisnya harus di penuhi, tapi Julian tidak sampai menjadikan itu sebuah kebiasaan yang harus di lakukan rutin.

Itu juga terjadi jauh sebelum Julian menikah denhan Leira, bahkan sebelum mengenalnya, itu terjadi saat Julian mungkin sedang masa pubertasnya.

"Cuaca sore hari memang menyenangkan, pasti menyenangkan jika bisa berjalan-jalan juga," Ucap Liera, gadis itu sudah berdiri di samping Julian.

Sebenarnya Liera sudah terbangun lama hanya saja Leira masih terlalu malas untuk bangun dari ranjang, dan ketika Julian masuk ke kamar, Liera hanya berpura-pura tertidur, lalu diam-diam mencoba untuk mengikuti Julian.

Julian langsung menolehkan pandangan ke arah Leira, dirinya terkejut hingga tangannya terulur untuk menyeret Leira masuk ke dalam kamar, Julian mengurung Leira dengan menguncinya di dinding.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Apakah kamu mencoba untuk menggodaku?" Tanya Julian.

Bagaimana bisa Leira berdiri di balkon dengan pakaian yang begitu tipis? Bahkan Julian tidak bisa menerima jika ada pria lain yang melihat tubuh Liera.

Tidak tubuh istrinya!

"Ak—aku tidak melakukan apapun! Untuk apa juga aku menggodamu, aku hanya mau melihat kota Paris, kenapa kamu berpikir seperti itu? Kamu terlihat tidak suka!" Tanya Leita, gadis itu murni hanya mengikuti Julian.

Dia belum ada rencana mencoba untuk menggoda Julian, memang Leira ada rencana tapi bukan saat ini juga melakukannya, walau Leora tahu liburan ini hanya akan berlangsung selama satu minggu

"Bukan tidak suka, tapi apa yang sedang kamu ingin lakukan? Kamu tahu, melihatmu dengan pakaian itu, membuatku, bergairah Leira!" Ucap Julian, jika seperti ini terus sungguh persetanan dengan segalanya, atau bahkan hari yang belum menjelang malam.

Damn it! Rasanya sangat menyebalkan jika Leira terus menarik ulur kesabaran Julian.

Leira terkejut sampai mulutnya tertutup rapat, sungguh ini bukan lagi persoalan tentang siapa yang salah, tapi ucapan Julian membuatnya menjadi gugup dan di iringi degup jantung yang terus berdebar.

Pria itu! Haruskah menunggu Leira sampai mengatakan untuk menyentuhnya?

"Leira, aku—" Julian menghentikan ucapannya, pria itu sudah lelah melawan badai gairah dalam dirinya, saat ini dan detik ini, semua adalah keputusan Leira, jika dia bersedia.

Julian akan melakukannya tidak peduli jika mereka baru saja sampai di paris.

"want to be mine?" Tanya Julian, pria itu menarik dagu Leira, sayu-sayu tatapan Julian hanya tuju pada bibir Leira, perlahan kepalanya menunduk dan ssat itu matanya terpejam, saat Julian mencoba untuk mencium Leira.

Ciuman yang selalu membuat Julian sangat kecanduan, entah karena rasa manisnya atau karena itu adalah nibir Leira. Dengan penuh hati-hati Julian menggerakan bibirnya, melumatnya dengan perasaan yang menuntun.

Leira tidak begitu terkejut, gadis itu sudah memperhatikan hal itu sejak Julian memanggil namanya dengan lembut, tangannya terulur untuk mengalungkan di area leher Julian, lalu belajar bagaimana Julian menuntun dalam ciuman itu.

Hingga Leira tersentak saat Julian mencoba mengangkat tubuhnya, Leira membuka matanya dengan panik karena sesuatu seakan menekan miliknya.

Tapi Julian sengaja melakukan hal seperti itu, Julian tahu jika Leira terkejut dari respon miliknya, yang tiba-tiba langsung menjauhkan wajahnya, tapi Julian kembali menarik kepala Leira dan memperdalam ciuman mereka.

Hingga tangan Leira akhirnya meremas kemeja yang Julian gunakan, dia tidak bisa menahan perasaan aneh yang begitu bergejolak di bawah sana, tapi tidak bisa bohong jika dorongan dari Julian membuat Liera ingin lebih sesuatu dari semua ini.

Air liur terlihat seperti benang saat kedua bibir itu mengakhiri ciuman mereka, sayu-sayu di dalam kabutnya gairah, terlihat begitu jelas di dalam mata keduanya yang saling bertatapan, hingga rasanya seluruh darah di dalam tubuh mereka memanas, tatapan yang menginginkan satu sama lain.

Leira menatap bingung pada Julian yang sedang menggendong dirinya, tangan Leira masih menggenggam erat bahu Julian karena takut pria itu akan menjatuhkan tubuhnya.

Julian bisa menangkap bagaimana gairah berbinar di dalam mata Leira, semakin membuat Julian terbuai oleh pesona cantik dan wajah lugu Leira, semakin jelas membuat Julian membayangkan hal gila yang tiba-tiab muncul di kepalanya.

Membayangkan sang istri, berada di bawah kukuhannya dan terus berteriak memanggil namanya, Julian menginginkan hal itu.

"Aku ingin melakukannya, aku sungguh ingin menjadi milikmu, tolong sentuh aku dan ayo kita habiskan malam pertama kita," Ucap Leira, menyentuh wajah Julian yang masih menggendongnya, lalu Leira memilih untuk memberikan kecupan di bibir Julian.

"Aku menginginkanmu, Julian."

Kata-kata yang sangat Julian tunggu, inilah yang ingin Julian dengarkan langsung dari Leira, sebuah senyuman terukir di wajah Julian, lalu Julian membawa Leira ke arah ranjang.

Julian tidak akan bisa menunda apapun lagi, jika Leira sedang keinginan itu yang sampai meminta padanya.

Julian menjatuhkan tubuh Leira di atas ranjang dengan lembut, pria itu kini berada di atas tubuh Leira dan dengan mudah melepaskan kemeja miliknya, lalu mendekatkan dirinya ke arah Leira.

Kembali mencium Leira penuh dengan hasrat yang tertahan.

"Aku akan menjadikanmu milikku, Leira."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status