Share

My Lovely Bodyguard
My Lovely Bodyguard
Penulis: Olivia Yoyet

Nona, Jangan

01

"Jangan sentuh aku!" hardik Earlene Yang, saat seorang pria hendak memegangi wajahnya.

"Sombong sekali kamu!" desis pria berjaket kulit sambil memelototi tawanannya.

"Jangan banyak bicara. Cepat, habisi dia!" seru pria kedua yang mengenakan jaket cokelat.

"Aku tidak akan membunuhnya, sebelum bersenang-senang dengannya," jawab pria pertama.

"Tuan D tidak akan senang bila kamu melakukan itu."

"Dia tidak akan peduli. Lagi pula dia yang menyuruh kita membunuh Nona cantik ini."

Pria kedua mendengkus. "Terserah. Aku mau keluar."

Pria pertama tidak menyahut. Dia memfokuskan pandangan pada perempuan bergaun hitam yang terlihat ketakutan. Kala pintu ditutup dan dikunci dari luar, pria tersebut tersenyum miring sambil menuangkan minuman ke gelas.

Earlene membeliakkan mata saat menyaksikan pria di hadapannya memasukkan serbuk ke minuman. Dia makin ketakutan karena merasa akan terjadi hal buruk pada dirinya.

Dugaan Earlene ternyata tepat. Pria berjaket hitam menyambanginya sambil membawa gelas. Earlene memberontak, tetapi karena tangan dan kakinya diikat di keempat ujung tempat tidur, perempuan bermata sipit tidak bisa meloloskan diri.

Pekikan protes Earlene tidak mampu dikeluarkan karena mulutnya telah dijejali minuman. Rasa panas dan pahit yang mengalir di tenggorokan menyebabkan Earlene nyaris tersedak.

Belum hilang rasa tidak nyaman itu, Earlene dikejutkan dengan tingkah sang pria yang melucuti pakaiannya. Earlene hendak memekik meminta tolong, tetapi mulutnya disumpal kain.

Sementara di luar bangunan, Chyou Cheung, pengawal Earlene, dan ketiga temannya baru saja tiba. Mereka hendak menerobos masuk, tetapi ditahan beberapa orang hingga perkelahian tidak terhindarkan.

"Selamatkan Nona. Biar kami yang menangani mereka!" seru Miguel Lim sambil memukuli lawannya dengan tongkat bisbol.

Chyou lari secepat mungkin memasuki rumah. Dia membuka semua pintu untuk mencari Earlene. Pada pintu terakhir, Chyou tidak bisa membukanya. Tanpa pikir panjang dia menghantamkan pedang ke gagang pintu, lalu mendobraknya dengan mendorong meja hingga pintu berhasil terbuka.

"Sial!" umpat Chyou ketika melihat sang penculik tengah menindih Earlene.

Chyou menghambur ke tempat tidur dan tanpa sungkan menyabetkan pedang ke punggung lawannya hingga menjerit kesakitan.

Chyou menendang pria yang hendak bangkit sampai terjerembab ke lantai. Kemudian dia membuka jaketnya untuk menutupi tubuh Earlene yang nyaris polos.

Chyou memotong keempat tali, lalu menggulung tubuh Earlene dengan seprai. Dia mengangkat dan menggendong sang nona yang tengah menangis. Kemudian jalan secepat mungkin menuju mobil di depan rumah tersebut.

"Kamu pergi saja. Jauhkan Nona Yang dari sini!" titah Miguel, sesaat setelah Chyou keluar dari pintu.

"Kalian, gimana?" tanya Chyou.

"Aku telah menelepon Steve. Dia tengah menuju ke sini."

"Oke, aku pergi."

"Hati-hati."

Chyou mengangguk, kemudian meneruskan langkah menuju mobil. Dia bersusah payah membuka pintu belakang, lalu memasukkan Earlene. Seusai menutup

pintu, Chyou memutari mobil dan memasuki bagian pengemudi.

Puluhan menit terlewati, Chyou kaget saat mesin mobil tiba-tiba berulah. Dia mengecek indikator, kemudian mengumpat sambil memukuli kemudi.

"Ada apa?" tanya Earlene dengan suara serak.

"Bahan bakarnya habis, Nona," jawab Chyou.

"Apa tidak ada cadangannya?"

"Tidak ada."

"Lalu, gimana?"

Chyou mengamati sekeliling yang merupakan area perkebunan kosong. Derasnya salju yang turun malam itu kian mempersulit Chyou untuk melihat lebih jelas.

"Nona, saya khawatir, jika kita terpaksa bertahan di sini," tutur Chyou.

"Bertahan gimana?" desak Earlene.

"Tetap di mobil."

"Tapi ...."

"Kita tidak punya pilihan lain. Nona lihat, sekarang saljunya sangat deras. Kalau kita memaksa keluar dan jalan terus, saya tidak yakin kita akan bisa hidup. Karena di luar sangat dingin."

Earlene menggigit bibir bawah. Dia sebenarnya takut tetap berada di sana, karena bisa saja para penculik itu akan kembali mendapatkannya.

"Ehm, baiklah," ucap Earlene.

"Saya mau memindahkan mobil ke tempat yang lebih tertutup. Jika kita tetap di sini, bisa saja para penjahat itu akan muncul," papar Chyou.

"Bagaimana cara memindahkannya? Bukankah tadi kamu bilang, bahan bakarnya habis?"

"Nona pindah ke depan dan pegang kemudi. Saya akan mendorong mobil."

Earlene mengangguk. Dia membuka seprai yang menutupi badannya, lalu merapikan pakaian yang sempat terbuka. Setelah Chyou keluar, Earlene berpindah ke bagian sopir.

Chyou mendorong mobil sekuat tenaga hingga bisa bergeser sedikit demi sedikit. Dia meneriakkan perintah agar Earlene berbelok ke kanan yang segera dikerjakan sang nona.

Setelah mobil SUV terparkir di belakang pohon besar, Chyou segera memasuki bagian tengah dan menyelimuti dirinya dengan seprai. Sebab hanya mengenakan kaus hitam tipis, Chyou benar-benar kedinginan hingga menggigil.

Earlene membuka sedikit kedua kaca bagian depan agar ada udara yang masuk. Dia merunduk untuk mencari apa pun yang bisa dikonsumsi. Namun, perempuan berbibir penuh hanya menemukan sebotol air yang isinya hanya separuh.

Earlene membuka tutup botol dan meminum airnya sedikit. Dia berpindah ke belakang untuk menawarkan Chyou minuman.

Detik berlalu menjadi menit. Earlene merasakan tubuhnya panas dan bagian sensitifnya berdenyut. Perempuan berleher jenjang membuka jaket dan menyampirkannya ke jok kursi depan.

Earlene menggerutu saat menyadari baguette bag-nya tertinggal di rumah tempat dirinya disekap. Padahal dia membutuhkan ponsel untuk menghubungi kedua adiknya dan meminta bantuan.

"Boleh kupinjam ponselmu?" tanya Earlene.

"Mohon maaf, Nona. Ponsel saya mati karena kehabisan baterai. Saya tinggalkan di rumah sakit," jelas Chyou.

"Apa ada pengawal yang terluka parah?"

"Ya, Jianzhen. Kepalanya bocor hingga harus dijahit."

"Semoga dia bisa segera pulih."

"Hmm."

Earlene mendengkus. "Aku lapar, dan kesal karena tidak bisa mencari bantuan."

"Lebih baik Nona tidur, itu bisa menghemat tenaga."

Earlene hendak membantah, tetapi diurungkannya. Perempuan bergaun hitam bergelung ke kiri. Dia berusaha untuk tidur, tetapi denyutan di area sensitif kian menguat.

Earlene mengatur napas agar bisa tenang. Namun, hal itu gagal karena gairahnya makin memuncak. Earlene bergerak-gerak gelisah hingga menimbulkan pertanyaan dalam benak Chyou.

Tiba-tiba Earlene bangkit dan memegangi lengan Chyou. Pria berbibir tipis hendak bertanya, tetapi tidak bisa karena Earlene telanjur membungkamnya dengan ciuman panas.

"Nona, apa yang Anda lakukan?" tanya Chyou saat Earlene memutus keintiman dan berpindah duduk ke pangkuannya.

"Penjahat tadi memberiku sesuatu, yang kuduga sebagai obat perangsang," cicit Earlene sambil membelai wajah hingga leher Chyou. "Aku tidak bisa menahannya, Chyou. Bercintalah denganku," rengeknya.

"Tapi, Nona ...."

Earlene memutus protes pengawalnya dengan kembali menciumi Chyou. Tangannya mengusap pelan rambut hingga pundak lelaki berhidung mancung. Earlene mengarahkan kedua tangan Chyou untuk menjamah tubuhnya, sembari memperdalam pagutan hingga hasratnya tidak terbendung lagi.

"Nona, jangan," bisik Chyou saat Earlene membuka sabuk dan kaitan celananya.

"Diamlah. Nikmati saja dan jangan protes!" desis Earlene.

Chyou mengerjap-ngerjapkan mata. Otaknya memerintahkan untuk mencegah Earlene melakukan hal yang nantinya akan disesali. Namun, tubuhnya justru bereaksi lain.

Alih-alih menolak, Chyou turut serta membuka ritsleting gaun Earlene. Dia menggeser kedua tali kecil hingga area bawah leher nonanya terpampang nyata.

Chyou mengusap kedua lengan Earlene sambil menurunkan gaun. Keindahan di depannya menyebabkan Chyou melupakan kewarasan. Dia merunduk untuk menciumi sang nona yang spontan mendesah.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Risty Hamzah
Bibir boleh berkata tidak tapi tubuh tidak dapat bisa di bohongi yaaa.........
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
gegara di kasih obat perangsang jadi anu ya si earlene ini ya oloh si chyou dapat rejeki nomplok ini mah
goodnovel comment avatar
annisa syifa
ini malah si nona yg agresif karena obat perangsang dan moga ajj klau udah sadar nanti g nyesel yah ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status