Share

126. Tak-tik Licik*

"Tentu saja aku membunuhnya, wanita kejam seperti dia tidak berhak untuk hidup lebih lama."

"Oh," Xander menanggapinya dengan datar.

"Kau tidak ingin tahu bagaimana cara dia mati?"

"Tidak perlu, karena dia tidak berarti apa-apa bagiku. Dia hanya sebuah alat untuk mendapatkanmu."

"Kasihan sekali nasibnya, ia mengorbankan hidupnya untuk mendapatkanmu. Namun kau hanya menganggapnya sebagai sebuah alat." decih Lexa.

"Tak perlu dibahas lagi, dia tidak ada artinya bagiku atau kau cemburu sehingga sekarang membahas tentang dirinya?"

"Cih, sudah aku katakan aku tidak mempunyai perasaan apa-apa padamu. Aku hanya mencintai suamiku seorang."

"Tidak usah mengatakannya berkali-kali. Aku memang cemburu dengan laki-laki lemah itu. Maka dari itu, sebentar lagi aku akan mengalahkanmu lalu membunuh laki-laki lemah itu dengan mencabik-cabik tubuhnya hingga ia mati sekarat. Aku akan menyiksanya karena selama delapan bulan ini, dialah yang menjadi sumber siksaan dalam hidupku."

"Dasar tidak punya hati, ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status