Share

Bab 50

"Hem ... Sepertinya kamu salah orang kalau mau minta nasehat, bukankah kamu sendiri tahu kalau aku sudah gagal, Put."

"Enggak Sa, buat aku kamu tuh enggak gagal, justru kamu hebat bisa bertahan sampai sejauh ini. Mungkin jodoh kamu bukan dia, iya kan? Kamu jangan sedih ya?"

Digenggamnya lenganku. Wajahnya mulai terlihat khawatir. Kugelengkan kepala, menyangkal ucapannya. Aku memang tak lagi bersedih atas perpisahan yang terjadi.

"Enggaklah, sudah biasa aku Put. Aku kuat begini ya karena anak-anak. Aku harap, pernikahan kamu nanti langgeng sampai maut memisahkan."

"Aamiin ... ."

"Udah sore nih, kita cari makanan yuk, laper nih."

Kebetulan juga kangkung yang dipegang kedua anakku sudah habis, kini mereka bergerak mendekati aku dan Putri yang duduk manis di pinggir kandang besar berisi puluhan rusa.

"Ibu, haus Bu, beli itu boleh, nggak?"

ucap anak bungsuku sambil menunjuk penjual es krim putar yang sedang melayani pembe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status