Share

Bab 13

NASI KOTAK BUATANKU DISHARE DI GROUP

"Kenapa kamu menampar Bu Yati, Ci? Emak tidak apa-apa," terang Emak setelah keluar dari rumah Bu Evi.

"Maafin Suci, Mak. Tadi reflek. Kening Emak sampai merah dan benjol begitu kok bilang tidak apa-apa."

"Pasti nanti jadi masalah lagi."

"Emak tidak perlu mikirin hal itu. Suci yang akan menghadapi mereka. Kesabaran Suci sudah habis, Mak."

—----------

"Ada apa, Mas?" Aku menoleh ke arah Mas Ihsan dengan mata setengah terbuka. Memandang ke arah jam yang menempel di dinding. Waktu menunjukkan pukul dua belas malam.

"Bangun dulu!" pintanya.

Aku segera merubah posisi tubuh setengah duduk.

Tiba-tiba Mas Ihsan mencium keningku sambil mengucapkan selamat ulang tahun. Doa pun dia panjatkan. Membuat perasaanku begitu haru.

Aku sendiri bahkan tidak ingat kalau di pergantian tanggal ini adalah hari ulang tahunku.

"Terima kasih, ya, Mas. Terima kasih atas doanya. Terima kasih atas kasih sayang, perhatian dan kesabaran untuk'ku selama ini."

"Aku ada sesuatu u
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status