Share

Bab 14

NASI KOTAK BUATANKU DISHARE DI GROUP

"Harusnya orang-orang seperti Bu Evi dan gengnya itu yang mesti merubah cara pikir dan memperbaiki sikap agar dusun kita ini adem ayem," jawab emak ketika aku menceritakan kejadian saat PKK.

"Suci heran, Mak. Kok ada warga dusun seperti mereka."

"Jangan salah, Ci. Justru orang dusun banyak yang seperti itu. Apalagi kalau memiliki materi lebih dari lainnya. Sampai lupa kalau di atas langit masih ada langit."

"Assalamu'alaikum." Terdengar ucapan salam yang menghentikan obrolan kami.

Suara itu? Sepertinya aku kenal.

Aku yang sedang melipat baju dibantu Emak segera beranjak untuk memastikan bahwa suara barusan adalah suara Ayah.

Benar saja. Beliau berdiri di depan pintu sambil tersenyum. Aku tidak menyangka Ayah akan datang ke sini.

"Sampai kapan membiarkan Ayah berdiri di luar? Apa kamu tidak ingin mempersilahkan masuk?"

"Ayah." Segera mendekat dan memeluk beliau.

"Kenapa Ayah tidak bilang kalau mau ke sini?" tanyaku mendongakkan wajah.

"Memangnya
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status