Share

Bab 12

NASI KOTAK BUATANKU DISHARE DI GROUP

"Aku tidak habis pikir dengan Bu Evi. Sudah jelas diagnosa'nya demam berdarah. Masih saja mikirnya mau dijadikan tumbal."

"Ya, sudah, Dek. Biarkan saja dia mau bicara apa. Namanya juga Bu Evi."

"Mereka itu kenapa, sih, Mas, sama aku. Cuma masalah nasi kotak, sekarang merembet ke mana-mana. Kemarin dihina karena tidak punya uang. Sekarang aku ada rezeki lebih dipikir punya pesugihan. Sekalian saja 'kan aku bilang mereka akan jadi tumbal. Eh … beneran nanggepinnya. Ada-ada saja. Diam diinjak, bersuara salah."

Sesampainya di rumah. Ibu-ibu geng'nya Bu Evi ternyata masih ada. Tadi waktu Bu Evi pingsan, aku dan Mas Ihsan yang mengantar ke rumah sakit dengan angkot.

"Assalamu'alaikum."

"Bu Kadus, Suci sudah pulang," ucap ibu-ibu tersebut tanpa menjawab salam dari kami.

Bu Kadus pun keluar bersama Emak.

Kenapa Bu Kadus ada di sini? Padahal beliau 'kan sedang punya hajat.

"Mbak Suci, bagaimana keadaan Bu Evi," tanya Bu Kadus.

"Aduh, Bu. Kenapa ditanya s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status