Share

Bab 8

NASI KOTAK BUATANKU DISHARE DI GROUP

"Pulang ke mana? Ini 'kan rumah kamu," jawab ayah ketika aku berpamitan.

Sebenarnya masih ingin berlama-lama di sini, tapi kasihan Mas Ihsan, Dila dan juga Emak.

"Sekarang Suci 'kan sudah punya suami, Yah. Jadi, ya, mesti ikut ke manapun dia tinggal."

Ayah begitu sedih. Membuatku merasa berat meninggalkan beliau.

"Ini buat kamu." Ayah memberikan sebuah ponsel keluaran terbaru.

"Suci sudah punya, Yah. Dipakai berdua sama Mas Ihsan."

"Jangan bikin Ayah sedih dengan menolaknya."

Ayah memberikan lagi sebuah amplop cokelat ke tanganku. "Cash seratus juta cukup 'kan buat saku perjalanan? Sisanya Ayah transfer."

Mengembalikan kembali amplop tersebut.

"Kenapa? Ihsan melarangmu?"

Mas Ihsan memang pernah bilang, kalau aku tidak boleh merepotkan orang tua. Dia akan berusaha semampunya untuk mencukupi semua kebutuhanku. Dan semua memang dibuktikan. Sedikit banyak hasil menarik angkutan selalu diberikan padaku.

"Ayah tahu dia pria bertanggung jawab. Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status