Share

Mata-mata

Mendengar keributan semakin keras, Pak Burhan bangun dan langsung menuju ke dapur. Ia mendapati istrinya yang terduduk di lantai sedang memaki Fitri.

"Ada apa, sih?! Pagi-pagi sudah berisik aja!" bentak Pak Burhan sembari melirik ke anak dan istrinya bergantian.

"Itu Yah, Bunda jatuh kepleset lantai yang baru dipel. Tapi, malah nyalahin aku. Padahal niatku baik, supaya lantainya bersih," jawab Fitri santai.

Bu Melvi cemberut mendengar penjelasan Fitri. Tapi, malas menimpali karena ia sedang ada urusan.

"Mas, bantuin dong! Terserah dia mau ngomong apa." Bu Melvi mengulurkan tangannya.

"Berdiri aja sendiri," jawab Pak Burhan yang masih kesal pada istrinya tadi malam.

Ia langsung melenggang santai ke kamar mandi. Meskipun terdengar istrinya menggerutu karena ulahnya.

"Bapak sama anak sama aja. Sama-sama nyebelin," gerutu Bu Melvi sembari bangun sendiri.

Fitri menahan tawa, melihat Bu Melvi dicuekin ayahnya. "Sukurin!" ucapnya pelan.

Bu Melvi tidak mendengarnya. Ia masuk ke kamar untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status