Share

Bab 74

Penulis: Ajeng padmi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-17 17:26:54

“Itu karma untuk Seruni yang sudah menyakiti Rira.”

“Tapi kasihan kalau anaknya yang harus menanggung semuanya.”

“Kasihan bagaimana salah sendiri tu anak lahir dari hasil hubungan menyakiti wanita lain.”

Jagat meletakkan bolpoin dan dokumen yang sejak tadi dia periksanya sejak tadi, tapi deretan huruf itu sama sekali tak bisa mengalihkan pikirannya dari pembicaraan para perempuan yang tak sengaja dia dengar.

Apa memang benar ini karmanya karena menyakiti Rira?

Tapi Rira tidak mencintainya dan kejadian malam itu juga atas jebakan dari Arsen, kakaknya sekaligus tunangan Rira.

Jagat menghela napas panjang dan menggelengkan kepalanya pelan, dia tidak percaya hal seperti itu, dia yakin pasti ada alasan kenapa anaknya harus terlahir tuli.

Jagat menutup dokumen yang dia teliti tadi dengan keras, seharusnya dia memang sudah mengundurkan diri dari kantor ini sebulan yang lalu, tapi laki-laki itu terus menundanya. Baginya dia tidak pantas untuk menggantikan sang kakak yang super hebat it
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Pendek banget sihhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Noda Dalam Semalam   Bab 77

    “Maaf, saya terlambat pulang.” Semua orang yang ada di meja makan menoleh. Jagat meletakkan dua kantong besar di kedua tangannya di kursi lalu berjalan cepat ke arah wastafel yang ada di pojok ruang makan dan mencuci tangannya, lalu menggeser kursi untuk duduk. Seruni membalik piring untuk sang suami dan mengisinya dengan nasi dan lauk seperti biasa, dia bukannya tidak tahu saat Jagat menatap isi piringnya yang begitu pucat dengan heran. “Memangnya baru melahirkan boleh diet?” tanya laki-laki itu dengan tak suka. “Kamu masih harus menyusui, apa jadinya kalau hanya makan makanan seperti ini,” lanjutnya. Seruni mendongak, matanya brbinar menatap sang suami, baru kali ini dia sangat senang Jagat marah padanya, meski kemarahannya di depan orang tuanya dan juga para pembantu. Ah kelas menjadi ayah dengan Rama.... Seruni ingat Rira dan Rama pernah mengatakannya meski dia lupa untuk bertanya langsung pada suaminya itu, tapi pasti bukan hanya tentang cara memberi uang padanya saja lalu

  • Noda Dalam Semalam   Bab 76

    “Jangan makan itu kamu baru saja melahirkan.” Tangan Seruni membeku di udara mendengar ucapan mertuanya, dengan kikuk dia menarik tangannya kembali dan menatap nasi putih yang sudah ada di piringnya. Sendiri... tanpa teman. Dia memang pernah mendengar orang jaman dulu tidak memperbolehkan wanita yang baru saja melahirkan makan sembarangan, tapi bukan berarti dia harus makan nasi dengan garam juga, tubuhya perlu gizi yang cukup agar bisa cepat pulih dan lagi anaknya juga perlu gizi dari asinya. Ibu mertuanya yang selalu terlihat glamor dan sosialita kelas atas ternyata masih memegang teguh tradisi kuno. Seruni bukannya tidak setuju dengan tradisi itu, tapi tidak juga berlebihan seperti ini, apalagi dokter yang menanganinya juga membebaskannya makan makanan apa saja dengan gizi yang seimbang. Lauk yang akan diambilnya tadi hanya telur balado, bukan makanan aneh yang tak sehat yang banyak dijual di gerai-gerai sekarang ini. “Lalu saya harus makan pakai apa?” tanya Seruni beru

  • Noda Dalam Semalam   Bab 75

    “Apa pak Darma sudah tahu tentang ini?” tanya Jagat sambil menatap wanita di depannya ini dengan kesal. Selama ini memang dia tidak masalah jika wanita ini memotong kompas dan langsung melaporkan hasil perhitungannya pada Jagat, meski atasan wanita itu pak Darma akan marah padanya, tapi sedapat mungkin dia akan membela wanita ini, demi Rira. Akan tetapi sekarang Rira sudah tidak bekerja di sini, wanita yang dia cintai itu memang memutuskan untuk resign karena kondisi kakinya yang masih tidak bisa digunakan untuk berjalan. Selama ini Jagat selalu profesional dalam pekerjaannya tapi dia juga berusaha keras melindungi Rira dan melakukan apapun permintaan wanita itu. Jagat tahu Rira hanya wanita baik hati dan polos yang bisa saja tergerus oleh rekan kerjanya dan dia tidak ingin hal itu terjadi. Tanpa Rira, Jagat tidak ada keinginan untuk membantu wanita di depannya ini lagi. Untuk apa? Dia masih ingat jelas suara wanita yang menggunjing anaknya tadi pagi, meski dia tidak mencint

  • Noda Dalam Semalam   Bab 74

    “Itu karma untuk Seruni yang sudah menyakiti Rira.” “Tapi kasihan kalau anaknya yang harus menanggung semuanya.” “Kasihan bagaimana salah sendiri tu anak lahir dari hasil hubungan menyakiti wanita lain.” Jagat meletakkan bolpoin dan dokumen yang sejak tadi dia periksanya sejak tadi, tapi deretan huruf itu sama sekali tak bisa mengalihkan pikirannya dari pembicaraan para perempuan yang tak sengaja dia dengar. Apa memang benar ini karmanya karena menyakiti Rira? Tapi Rira tidak mencintainya dan kejadian malam itu juga atas jebakan dari Arsen, kakaknya sekaligus tunangan Rira. Jagat menghela napas panjang dan menggelengkan kepalanya pelan, dia tidak percaya hal seperti itu, dia yakin pasti ada alasan kenapa anaknya harus terlahir tuli. Jagat menutup dokumen yang dia teliti tadi dengan keras, seharusnya dia memang sudah mengundurkan diri dari kantor ini sebulan yang lalu, tapi laki-laki itu terus menundanya. Baginya dia tidak pantas untuk menggantikan sang kakak yang super hebat it

  • Noda Dalam Semalam   Bab 73

    “Apa kamu butuh sesuatu?” Seruni mengernyit menatap suaminya bingung. “Perlengkapan bayi bukankah kita belum membelinya?” tanya Jagat. Bahkan sampai sekarang bayi mungil itu belum mempunyai nama. Kelahirannya yang lebih cepat membuat Seruni bahkan belum memikirkan nama untuk bayinya. “Tita dan ayah sudah melakukannya untukku.”“Mereka akan mengirimnya ke rumah?” tanya Jagat lagi karena selain dua tas yang tadi dia bawa, Jagat tidak menemukan hal lain lagi. “Mungkin.” “Apa maksudmu dengan mungkin?” Seruni memalingkan wajahnya enggan untuk bicara lebih lanjut dengan sang suami. “Aku akan berbelanja kebutuhan bayimu, apa kamu ingin memesan sesuatu?” tanya Jagat akhirnya karena Seruni hanya diam tak bersuara. “Tidak ada Rira pasti bisa memilihkan yang terbaik untuk bayiku, bukankah kalian akan pergi bersama.” Jagat langsung menelan ludahnya pahit mendengar ucapan penuh sindirian sang istri. “Kamu marah karena aku tidak segera membawamu ke rumah sakit waktu itu dan malah-“ “Tida

  • Noda Dalam Semalam   Bab 72

    “Kamu bisa? Apa perlu aku menggendongmu?” “Aku bukan bayi.” “Tapi baru saja melahirkan bayi.” Seruni menatap Jagat sambil menghela napas kesal. Dia jadi bingung sendiri pada dirinya. Saat sang suami mengabaikannya dan lebih memilih Rira dia merasa sakit hati, tapi saat sang suami perhatian padanya entah mengapa dia merasa perhatian itu tak tulus dan akan membuatnya sakit hati nantinya. Kenapa Jagat tidak bersikap biasa saja. "Aku tidak selemah itu, tolong bawa saja barang-barangku." Seruni menunjuk pada dua tas yang telah dia  kemas, tentu saja isinya barang-barang  yang baru saja dia minta Tita untuk belikan, dia bahkan melupakan tas yang sudah dia persiapkan di rumah. "Kamu yakin? Memangnya aku kuat berjalan jauh?" "Suster menawarkan kursi roda," kata Seruni dengan santai membuat Jagat hanya bisa melongo lalu mengangguk  paham. Tak lama, dua orang suster datang yang satu membawa kursi roda da

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status